"Aku masih mencintaimu hanya saja,aku tidak mengejarmu lagi seperti dulu kala"
-Angga Pratama-
Pakk,bukain dong pintunya"desak Ara sinis
"Gk boleh dekk,lagian kenapa sih adek datang telat"
"Eh malah kepo,cepet bukain"
"Gk bisa dekk"ucap pak Kentung
Ara mendengus kesal,ia menginjak-injakan kakinya ke tanah yang tak bersalah
"Pak bukain aja pintunya"ucap seseorang dari dalam sana
"Tapi dek"
"Ini perintah"
"B baik"ucap pak Kentung segera membukakan pintu gerbang
"Lo kenapa sih telat terus?"
"Ya terus,masalah?"tanya Ara sinis
"Eh udh baik gue bukain Lo pintu gerbang"ucapnya agak kasar
"Ohh jadi Lo gk ikhlas bukain gue pintu gerbang gitu"ucap Ara
"Sebagai hukuman,Lo berdiri dengan tangan hormat ditiang bendera,sampai jam pertama berakhir, cepetan"
"Apa-apaansih Lo ga"ucap Ara tak terima
"Cepetan,atau gue panggil OSIS-OSIS yang lain"ucap Angga
"Oke"ucap Ara berlari menuju tiang bendera,dengan wajah yang kesal, ingin sekali ia memusnahkan sosok Angga sekarang juga,andai Angga itu adalah seekor semut pasti sudah ia injak-injak seekor Angga itu
10 menit sudah,Ara berjemur dilapangan,sedari tadi juga Angga terus memperhatikannya,ya karna dikelas Angga memang Ada jam kosong,dan ini memang tugas seorang OSIS
"Ga gue haus"ucap Ara
Angga beranjak dari tempat itu meninggalkan Ara,ia menuju ruang OSIS
"Yahh,bukannya diambilin minum malah ditinggalin"gumam Ara
Tak lama,Angga menghampiri Ara memberikan sebotol minuman
"Buat gue?"tanya Ara
"Hm"
Tanpa lama-lama Ara segera mengambil minuman yang diberikan oleh Angga karna tenggorokannya benar-benar sangat kering sekarang,hingga hanya tersisa setengah
"Nih makasih"ucap Ara menyerahkan botol minuman yang sudah ludes tak bersisa
"Taruh aja sendiri"ucap Angga dengan wajah yang datar
Huhh,lagi-lagi Ara mendengus sebal,ia menuju ruang OSIS untuk meletakan botol minuman itu diatas meja,tanpa lama-lama ia segera kembali ke tiang bendera
Dengan tangan hormat ke arah bendera dan keringat yang bercucuran,wajah yang bak kepiting rebus,Ara menatap Angga dengan tajam,lebih tajam dari pisau,ia menatap Angga amat sinis,memajukan bibirnya karna kesal,seperti tidak akan memberi ampun,ingin sekali rasanya ia koyak-koyak kulit Angga hingga mati dalam keadaan tak wajar,ingin sekali ia mengubur Angga dalam keadaan hidup-hidup
"Kenapa Lo,natap gue Kya gitu"ucap Angga
"Kenapa Lo Geer banget,maksud Lo apasih ngehukum gue kayak gini"
Tanpa menghiraukan ocehan Ara,Angga hanya terus memperhatikannya
Merasa tidak dihiraukan,lagi-lagi Ara menginjak-injakan kakinya diatas lapangan sekolah yang tak bersalah,kali ini Ara tidak dalam keadaan hormat ke tiang bendera,ia memikih untuk melipat tangannya diperutnya,masih dengan wajah yang kesal
KAMU SEDANG MEMBACA
Anggara
Teen Fiction"Hitung jumlah rambut Lo" "Kenapa?,gk bisa kan"ucap Ara sinis,lalu membalikkan badannya meninggalkan Angga "Gue akan hitung jumlah rambut gue"ucap Angga,membuat langkah Ara terhenti "Walaupun sekarang Lo gk suka sma gue,gue pastikan suatu saat Lo ak...