3. Aneh

2.7K 271 5
                                    

Harusnya tidak ada yang aneh saat seorang kakak bertanya dan mengkhawatirkan tentang adiknya. Tapi ini akan menjadi aneh saat Yoongi, si datar yang tidak pernah berbicara dan tidak pernah mendatangi kamar Namjoon sebelumnya, tiba-tiba datang dan bertanya tentang bagaimana sekolah Namjoon dan bagaimana kesehatannya.

Ada yang Namjoon tidak mengerti pada awalnya. Tapi saat Yoongi dengan ragu ragu menanyakan kabar Taehyung dengan kalimat yang sedikit berbelit belit. Barulah Namjoon sadar akan maksud utama Hyung nya yang tiba-tiba datang ke kamarnya.

Namjoon tidak percaya pada pikirannya yang mengatakan jika Yoongi mengkhawatirkan Taehyung. Tapi di pagi itu, setelah semalam Namjoon meminta Yoongi untuk menelepon wali kelas Taehyung dan mengatakan Taehyung tidak akan masuk sekolah untuk beberapa hari kedepan-- paginya, Yoongi datang lagi mengetuk pintu kamar Namjoon dan memberikan sekantong plastik yang entah apa isinya.

"Makan. Aku sudah makan dan akan segera ke kampus." itulah yang di ucapkan Yoongi sebelum dirinya pergi, meninggalkan Namjoon yang diam mematung menatap kantong plastik di tangannya.

Namjoon tersenyum lebar setelah melihat apa yang Yoongi berikan. Dia sedikit berlari kecil untuk mengejar Yoongi. Lalu dia berteriak sebelum punggung Yoongi menghilang di balik pintu.

"Hyung. Terima kasih sudah membelikan bubur."

Benar. 2 kotak bubur.

Dengan ini, Namjoon semakin yakin jika Yoongi mengkhawatirkan Taehyung dan masih peduli pada adik bungsunya.

Tapi tolong, jangan bertanya lagi tentang bagaimana respon Taehyung saat tau bubur itu Yoongi yang membelikan. Tentu saja sangat senang sampai anak kecil bersuhu badan panas itu tidak mau melepaskan senyumnya selama 2 hari berurut turut--- karena sungguh, selama 2 hari itu Yoongi selalu memberikan Namjoon 2 kotak bubur pagi-pagi sekali.

Tapi pagi Ini. Yoongi tidak datang mengetuk pintu kamar Namjoon. Dan tidak ada 2 kotak bubur di atas meja makan. Membuat Namjoon bertanya-tanya pada awalnya. Namun sedetik kemudian, dia ingat jika semalam saat Yoongi datang ke kamarnya untuk yang ke tiga kali, Namjoon mengatakan jika Taehyung sudah membaik dan besok akan sekolah.

Benar. Mungkin ini alasan terakurat kenapa Yoongi pagi ini tidak mengetuk pintu kamarnya dan memberikan bubur. Karena Taehyung sudah sembuh.

"Hyung."

Tapi malah Taehyung yang sekarang mendatangi kamar Namjoon dan bertanya kenapa Namjoon tidak mengantarkan bubur yang Yoongi hyungnya beli.

Namjoon bukan pembohong yang baik. Tapi jika memberi sebuah alasan yang logis, dia sangat pandai.

"Semalam Yoongi Hyung pulang larut. Dia bilang sangat lelah mengerjakan tugas kuliahnya. Tapi saat hyung menengok ke kamarnya dan bertanya kenapa dia tidak istirahat, hyung bilang kalau tugas itu belum selesai dan hari ini harus di kumpulkan. Jadi sepertinya Yoongi Hyung belum bangun karena tidur larut sekali." jelas Namjoon, membuat Taehyung melengkungkan bibir sedih dan menunduk. Tapi akhirnya dia mengangguk dan mengerti.

"Tidak apa. Pagi ini biar Hyung yang masak ya. Hyung akan membuatkan Tae nasi goreng kecap kesukaan Tae." Ucap Namjoon bersemangat. Tapi dengan cepat Taehyung menggelengkan kepalanya dan menolak.

"Tidak. Yoongi Hyung bilang, Hyung akan membuat rumah ini terbakar jika Hyung memasak di dapur." Ucap Taehyung diakhiri tawa. Setelahnya, dia berlari sekencang mungkin menghindari Namjoon yang sebentar lagi akan menggekitiknya.

Benar. Yoongi pernah mengatakan kalimat seperti itu saat dulu Namjoon pernah coba coba membuat telur dadar untuk Taehyung yang berakhir gosong karena Namjoon keasikan mengerjakan soal fisika. Untung Yoongi datang tepat waktu sebelum api itu merambat dan membakar rumahnya. Jadilah Yoongi mengatakan kalimat seperti itu pada Taehyung demi keamanan dan keselamatan semuanya.

Biarkan Aku Membencimu, Hyung! ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang