32. Kepercayaan

1.2K 133 47
                                    

Oke... Happy Happy..
Happy reading..
===================================
.
.
.
.
.
.
.
.

"Yoongi hyung..." Ucap Jimin sangat pelan.

Yah... Ada Yoongi di sana. Yang sudah duduk-- berdiri-- mondar-mandir dan menunggu mereka selama lebih dari satu jam.

"Hei... Ap--" Yoongi menghembuskan nafasnya sebelum melanjutkan kalimat itu. Dia sedang mengatur emosinya sekarang. karna dirinya tidak ingin salah lagi mengambil langkah dan berujung pada penyesalan lagi. Yeah, karena niatnya kesini untuk minta maaf kan? Jadi, dia tidak akan mengulangi kesalahan bodoh itu lagi.

"Dari mana saja hum? Hyung menunggu kalian dari tadi." Yoongi mencoba tersenyum mengatakan itu.

Tapi masa bodo dengan segala ucapan Yoongi, masa bodo dengan senyum di wajah Yoongi, Taehyung malah membalikan badan--- lalu melangkahkan kaki untuk pergi.

"Mau kemana Tae.. Hyung ingin berbicara dengan mu." Dan tiba-tiba saja tangannya di cekal Yoongi dengan kuat sampai Taehyung berbalik badan-- menatap pada Hyungnya.

"Tidak!!! Siapa yang kau sebut Hyung?!! Aku tidak mengenalmu!!! Jadi..." Taehyung menggantung kalimat dinginnya untuk mengambil nafas sejanak sebelum akhirnya...

"LEPASKAN TANGAN KU!!!" sentak Taehyung dengan tajam. Nafasnya memburu, dadanya seketika sesak, dan dia--

Ah tidak... Ini tidak benar. Yoongi salah lagi kali ini, dia salah karena menganggap jika hari ini akan baik-baik saja. Tapi tidak-- jika Taehyung sudah berteriak seperti itu... Itu artinya...

"LEPASKAN AKU!!! APA KAU TULI HAH?!!" Taehyung lagi-lagi berteriak, sambil mencoba melepaskan tangannya, tapi tidak bisa karena Yoongi memegangnya sangat kuat-- bahkan sedikit terasa sakit Taehyung merasakan cengkraman itu.

"Tidak... Sebelum kau memaafkan Hyung!!" Yoongi sebisa mungkin tidak ikut emosi saat ini. Dia mencobanya, meski jauh di dalam hatinya emosi itu sudah memuncak karena perkataan Taehyung tadi. Apa Tuli?

Sungguh... Yoongi tidak pernah mendengar itu sebelumnya dari mulut Taehyung. Se-marah-marahnya Taehyung, dia tidak pernah mengatakan kata-kata seperti itu pada seseorang.

"LEPASKAN AKU!!!" sekali lagi Taehyung berteriak.

"Tae tenanglah... Aku di sini..." Jimin menghampiri Taehyung, lalu memeluk sahabatnya untuk menangkan. Dan berhasil, berkat Jimin, tangan Taehyung sudah terlepas dari cengkraman Yoongi.

"Hyung..." Jungkook tidak tinggal diam melihat itu, dia menghampiri Yoongi lalu, "Sebaiknya kau--"

"DIAM KAU JUNGKOOK!!! AKU TIDAK--"

Brruukkk...

"TAEHYUNG--AH..." Jimin berteriak kala tubuh Taehyung ambruk bersamaan dengan dirinya yang ikut terjatuh.

"Hiks Chim... Yoongi Hyung---"

Ah tidak!!

Yoongi benar-benar salah langkah. Dia membentak Jungkook di depan Taehyung. Tidak!! Bukan karena itu, tapi karena mendengar suara bentakan Yoongi itulah yang seketika membuat Taehyung ambruk. Tidak... Jangan lagi... Jangan hadirkan bayangan masa lalu itu lagi. Taehyung mohon.. jangan lagi.

"Hiks Hyung... Maafkan aku.. Maafkan Tae... Maafkan Tae, hyung..."

Tapi terlambat, bayangan masa lalu itu sudah memenuhi otak Taehyung sekarang. Bayangan dimana Yoongi yang berubah menjadi monster mengerikan, Yoongi yang menendangi tubuh Taehyung secara bertubi-tubi, Yoongi-- Yoongi--Yoongi. Semuanya tentang Yoongi-- Yoongi dan berjuta luka lebih tepatnya. Tepat di depan rumah nya, dengan Taehyung yang berbaring lemah serta kacau, dan Yoongi yang terus menerus menendang tubuh kecil Taehyung. Ya... Tepat saat itu, kejadian setelah pemakaman Namjoon di lakukan. Dan bayang itu yang membuat Taehyung semakin menggila karena rasa sakit yang tak kunjung menghilang.

Biarkan Aku Membencimu, Hyung! ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang