15. Apa ini akhir?

2.3K 204 9
                                    

Disinilah mereka....
Sebuah tempat pemakaman umum.

Tempat yang sepi. Tempat yang sunyi, dan kadang pula di sebut sebagai tempat mengerikan dan menakutkan. Tapi padahal, jika semua anggota keluarga yang di tinggalkan sering-sering mengunjungi, mungkin tidak akan terlalu sepi. Tapi mereka lebih memilih hidupnya, tak perduli lagi pada sang pemilik nisan. Padahal semasa hidup, mereka pernah berjanji 'akan setia sehidup semati'. Tapi kenyataan memang tak selalu berjalan lurus sesuai angan. Saat orang pergi, mungkin akan ada orang baru yang lebih menyenangkan sebagai pengganti.

Tapi.......tidak ada yang yang lebih seram dan menakutkan --juga kejam selain Yoongi. Pria kejam itu?!! Aish, dimana dia sekarang?!!

Disini....

Disinilah mereka....

Yoongi, Hyunji dan Rara, mereka tampak berdiri di samping sebuah nisan. Tepat di samping kanan nisan Namjoon nisan itu berada.

"Hiks... Sayang... Kenapa kau lebih dulu meninggalkan Eomma..." Terdengar suara lirih Hyunji bergetar. Dia mencoba menahan tangisnya. Tapi saat satu tangan mengusap punggungnya lembut, itu justru membuat air matanya mengalir deras. "Hiks,, Yoongii... Eomma ingin sekali memeluknya... Kenapa dia meninggalkan Eomma... Kenapa Yoongi, bahkan saat Eomma baru saja sebentar bersamanya. Kenapa Yoongi? Kenapa seperti ini?"

Tidak bohong. Dada Yoongi tiba-tiba saja sesak mendengar itu. Perkataan sang ibu seakan menyayat hati dan menghancurkannya dengar ganas. Hatinya sakit, sakittttt sekali- mendengar itu.

Berhenti mengusap punggung Hyunji, kini Yoongi beralih memeluk sang ibu erat. Mencoba memberi kekuatan pada sang ibu pada saat hatinya juga rapuh. Terserah. Tapi Yoongi tidak ingin melepasnya. Tidak akan. Tidak akan pernah!!! Sudah cukup kedua adiknya, jangan ibunya pula.

"Eomma... Dia tidak sendiri... Namjoon menemaninya... Kau tidak perlu sedih dan khawatir, Namjoon akan menjaganya Eomma... Pasti... Namjoon pasti akan menjaga adiknya ..." Suara Yoongi amat sangat bergetar saat mengucapkan itu. Terlebih saat mengucapkan 'pasti akan menjaga adiknya', hatinya seakan hancur. Sesak sekali rasanya.

Tapi Yoongi tidak bohong dengan perkataannya itu. Namjoon bisa diandalkan, dia pasti bisa menjaga adiknya dengan baik. Tidak seperti dirinya, tidak seperti Yoongi yang bahkan malah memperlakukan sang adik dengan buruk.

Menjijikkan. Pantaskah dia menyesal?

Masih pantaskah dia meminta maaf dan mendapatkan maaf? Pantaskah? Kurasa tidak!!! Terlalu menyakitkan bagi sang adik. Semua perlakuan Yoongi, semuanya teramat sangat menyakitkan.

Dan hari ini. Tepat didepan nisan kedua adiknya, dia mengaku. Yoongi mengaku menyesal atas semuanya.

***

Lihatlah anak itu. Anak kecil berusia 9 tahun itu...
Wajah dan tubuhnya sudah lebam membiru. Kacau.! Penampilannya sangat kacau. Air mata itu- ah sangat menyakitkan. Keadaannya sangat memprihatikan. Bahkan jalannya terpincang-pincang.

"Ayolah Taehyung.. kau harus segera sampai ke rumah... Tinggal 3 belokan lagi... Ayo... Kau bisa..." Anak kecil yang memanggil dirinya Taehyung itu terus melangkah meski pelan. Terus berjalan meski menahan sakit yang amat menyakitkan.

Sampai.

"Akhirnya...." Taehyung kecil tampak menghembuskan nafas lega. Dia merebahkan tubuhnya di atas lantai teras di depan rumahnya.

Jujur saja. Ini sangat melelahkan. Di tambah dengan keadaannya yang kacau. Aish... Harusnya hanya butuh waktu 20 menit untuk sampai ke rumah... Tapi justru-- dengan keadaannya seperti ini-- terutama dengan  kakinya yang pincang ini, dia harus menghabiskan waktu kurang lebih 45 menit untuk sampai ke rumah.

Biarkan Aku Membencimu, Hyung! ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang