MBD •19•

1.8K 177 3
                                    

Hari ke-4, semenjak malam pertama Lyndzi belajar dengan Taehyung keduanya menjadi lebih dekat dan akrab. Sesaat Taehyung tidak memikirkan balas dendamnya dan bahkan tidak mempedulikan pernikahannya dengan Ae Ran yang akan berlangsung dalam beberapa hari ke depan.

"Tuan dingin boleh aku bertanya sesuatu?" Lyndzi beringsut mendekati Taehyung yang duduk di atas kasur.

"Apa?" sejenak Taehyung menaruh buku yang sedang dibacanya.

"Kenapa kau tidak sibuk dengan pernikahanmu?"

Taehyung mengubah tatapannya menjadi tajam. "Sudah aku katakan ujian lebih penting daripada pernikahan itu."

Lyndzi mendengus dan menatap kesal Taehyung, "Ae Ran sepertinya sangat mencintaimu. Tapi mengapa kau terlihat tidak peduli?"

Taehyung mengabaikan Lyndzi dengan kembali membaca buku bacaannya.

"Ah sudahlah aku tidak peduli!" Lyndzi beranjak keluar kamar Taehyung menuju dapur.

"Apa tadi jantungku berdetak kencang tak terkendali?" Lyndzi mengernyit sembari memegang jantungnya.

Ia menatap kamar Taehyung yang berada di lantai 2. "Mengapa semenjak malam itu aku menjadi seperti orang gila? Yang ada di pikiranku hanya Taehyung dan Taehyung."

Lyndzi mengambil segelas air putih dan meminumnya. Tak lupa ia membawakan Taehyung minuman pula. Namun beberapa langkah dari tempat tujuan, Lyndzi berhenti. Ada sesuatu yang membuatnya penasaran.
Percakapan Taehyung dengan seseorang di sebrang telepon.

"Mengapa kau baru mengangkat telponku Ziro?"

"Aku marah padamu. Kau tidak menepati janjimu untuk membalas dendam pada wanita itu."

"Aku menunggu waktu yang tepat."

"Lalu kapan? Kau menghianati keluargamu dan kekasihmu."

"Jangan berbicara sembarangan Ziro aku telah membayarmu lebih untuk membunuh Hana dan Steve. Sekarang tinggal menunggu perintahku untuk membunuh wanita itu."

Deg!

Lyndzi merasa sebuah batu besar menghantam tubuhnya. Sebulir air mata lolos dari peluk matanya. Ia bergetar memegang gelas air yang akan diberikan pada Taehyung.

Tidak! Tidak mungkin! Mengapa Taehyung ingin membunuhnya? Sepertinya dia harus kabur dari pria itu.

Lyndzi memelankan langkahnya untuk mundur. Untungnya ia sudah tak memakai tongkat lagi karena dalam terapi pemulihan. Sebenarnya dokter masih menyarankan untuk menggunakan tongkat sebagai tumpuan berdiri tetapi Lyndzi nekat untuk tidak memakainya lagi.

Hingga sampai di lantai bawah Lyndzi segera membuka pintu utama dan keluar dari apartemen Taehyung. Pikirannya tak karuan mengingat hal tadi.

"Jam berapa ini? Mengapa tidak ada taksi?" Lyndzi mengedarkan kepalanya kesana kesini mencari angkutan yang bisa membawanya pergi jauh dari Taehyung namun tidak menemukannya. Terpaksa ia terus berjalan dengan kaki yang mulai kembali sakit.

Dilain tempat Taehyung masih menelpon anak buahnya yang bernama Ziro. Setelah selesai ia memutus panggilan dan mencari Lyndzi yang tak kunjung balik ke kamarnya.

Dari lantai satu hingga kembali ke lantai dua Taehyung tidak menemukan keberadaan Lyndzi.

"Dimana dia?" Taehyung segera menuju ruang kerjanya untuk melihat cctv apartemennya.

"Shit!" Taehyung mengumpat ketika melihat rekaman cctv dimana Lyndzi mendengarkan pembicaraannya dengan Ziro.

"Ziro bantu aku mencarinya!" perintah Taehyung ketika panggilannya diterima Ziro.

THE LECTURER'S MYSTERIOUS REVENGE [SUDAH TERBIT] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang