MBD •03•

4K 313 6
                                    

Mengetahui kepergian Taehyung dari Gyu Ri, Lyndzi memutuskan untuk turun lagi ke lantai dasar. Lebih baik ia menunggu di lobby daripada di depan pintu apartement Taehyung. Ia hanya tidak ingin orang-orang berfikir aneh-aneh tentangnya.

Lyndzi melihat seseorang yang sedang berbicara dengan resepsionis. Lyndzi menghampiri resepsionis tersebut. Setelah orang tadi selesai berbicara dengan sang resepsionis lalu pergi, baru Lyndzi mengatakan tujuannya.

"Apa kau punya charger?" Lyndzi berharap resepsionis itu menjawab 'ya'.

"Ya." seprti dugannya, Lyndzi tersenyum hangat ke arah reseposionis tersebut.

"Apa anda ingin men-charger nya disini?" tanya resepsionis itu dengan lembut.

"Ya, ini." Lyndzi memberikan ponselnya yang mati untuk diisi daya baterainya.

"Terimakasih," ucap Lyndzi sebelum melenggang pergi. Ia kembali duduk di kursi lobby yang disediakan untuk umum.

💌💌💌💌💌💌💌💌💌💌

Lyndzi menatap jam yang berada di dinding dekat meja resepsionis. Sudah 5 jam lebih ia menunggu Taehyung. Tapi pria itu tak kunjung menampakan batang hidungnya. Lyndzi menghela nafas. Ia beranjak dari kursi dan berjalan ke arah meja resepsionis.

"Permisi, boleh aku meminta ponselku kembali?" tanyanya dengan sopan pada resepsionis yang tadi meminjamkannya charger ponsel.

Resepsionis itu tersenyum dan kemudian menyerahkan ponsel milik Lyndzi. Lyndzi membalasnya dengan senyuman.

Ia melihat layar ponselnya yang retak akibat ia banting kemarin. Lyndzi meringis. Ponsel itu baru ia beli beberapa minggu yang lalu menggunakan uang tabungannya.

Lyndzi membuka aplikasi kontaknya dan menekan tombol memindai untuk kemudian mengetikan satu nama.

Taehyung.

Lyndzi menekan ikon telpon dan menempelkannya ditelinga.

Maaf nomor yang ada tuju tidak dapat dihubungi, cobalah beberapa saat lagi.

Lyndzi mengerucutkan bibirnya. Ponsel pria itu sepertinya tidak aktif. Lyndzi mengalihkan pandangannya dan menatap kantong plastik mini market yang berisikan beberapa macam makanan instan dan minuman. Lyndzi memegang perutnya yang mulai berbunyi. Ia mengambil sebuah mie instan cup yang dibelinya tadi. Apa terlalu bodoh untuk Lyndzi mengetahui kalau saat ini ia tidak memiliki persediaan air panas? Jika pun ada yang menjual, Lyndzi tidak dapat membelinya.

"Kenapa aku sangat sial?" tanya Lyndzi pada dirinya sendiri.

Drrt... drrt... drrt...

Lyndzi menatap layar ponselnya yang menunjukan notifikasi pesan. Ayahnya mengiriminya pesan.

From : Ayah

Apa yang terjadi denganmu Lyndzi? Kenapa tidak pulang ke rumah? Ayah sudah sampai di Korea pagi tadi. Sekarang jawab telpon Ayah! Jangan mengabaikannya! Jika tidak, Ayah akan sangat marah padamu.

Lyndzi menghela nafas. Layar ponselnya kini menampilkan panggilan dari Ayahnya. Sesaat Lyndzi berfikir untuk mengangkat panggilan tersebut atau tidak.

THE LECTURER'S MYSTERIOUS REVENGE [SUDAH TERBIT] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang