MBD •11•

2.7K 224 7
                                    

Lyndzi mengerjapkan matanya beberapa kali. Mencoba menetralkan pencahayaan yang masuk ke matanya.

"Awh!" Lyndzi meringis merasakan sakit yang luar biasa ketika mencoba menggerakan kaki kanannya.

"Lyndzi, kau sudah sadar?" Yeon Ju beranjak dari duduknya dan menghampiri Lyndzi.

"Kaki ku sakit," adu Lyndzi.

"Kau mengalami patah tulang Lyndzi," jelas Yeon Ju. Ia menatap nanar Lyndzi.

"Patah tulang?" Seketika ingatan pada beberapa waktu lalu terulang membuat kepala Lyndzi terasa sakit.

"Tenanglah!" Yeon Ju mencoba menenangkan Lyndzi.

"Lyndzi!" Lyndzi menoleh dan mendapati kedua orang tuanya memasuki kamar rawatnya. Ia membuang tatapannya, tidak ingin melihat Hana serta Steve.

"Lyndzi!" ucap Hana parau. Ia meraih tangan Lyndzi dan mengelusnya pelan. Namun segera ditarik kembali oleh Lyndzi.

"Aku ingin sendiri." ujar Lyndzi dingin.

"Kami merindu---"

"Aku bilang aku ingin sendiri!" potong Lyndzi tanpa menatap kedua orang tuanya.

"Baiklah," Hana pasrah akan sifat keras kepala Lyndzi. Ia lebih baik mengala daripada mementingkan keegoisannya.

Hana dan Steve mulai meninggalkan kamar rawat Lyndzi disusul oleh Yeon Ju.

Air mata Lyndzi mulai menetes dari pelupuk. Ia benar-benar tidak berniat mengusir Hana dan Steve. Ia juga tidak ingin sendiri saat ini. Namun ia bohong, ia terlalu sakit hati untuk melihat kedua orang tuanya.

Suara tangis Lyndzi terdengar. Ia tidak dapat menahannya.

"Ekhem!" Lyndzi segera menyeka air matanya dan menoleh ke arah pintu. Berdiri sosok pria jangkung dengan tatapan dinginnya.

"Kau," ucap Lyndzi tersendat. Ia menghirup ingusnya yang akan keluar membuat Taehyung menatapnya jijik.

"Maaf," Lyndzi menundukan kepalanya.

"Kau benar-benar merepotkan."

Lyndzi mengadahkan kepalanya menatap kesal Taehyung.

"Hey! Kau kira aku mau mendapat musibah seperti ini? Jika kau berada---"

"Diamlah!" Taehyung memotong. Ia menatap datar Lyndzi. Ia kembali menyusun rencana selanjutnya.

Taehyung menyeringai. Ia menanti rencana barunya berjalan dengan lancar. Melihat Lyndzi merasakan luka yang belum seberapa dibanding  luka dirinya.

Seorang suster datang sambil membawa nampan berisi sepiring makanan dan segelas air putih. Ia menaruh nampan tersebut di atas meja nakas samping Lyndzi. Kemudian suster tersebut pergi meninggalkan Lyndzi dan Taehyung.

"Makanlah!" Perintah Taehyung. Lyndzi menuruti dan segera melahap makanan untuknya. Beberapa detik kemudian Lyndzi mengeluarkan kembali makanannya. Rasa mual begitu hebat menggelitik perutnya. Bahkan rasa pening juga melanda kepalanya.

"Huek! Huek!" Lyndzi memegang perutnya. Tubuhnya terasa lemas. Taehyung yang melihatnya hanya diam saja. Ia menyeringai kejam.

Lyndzi berhenti muntah dan menatap Taehyung. Pandangannya kosong dengan wajah pucat pasi. Sebelum kesadarannya hilang dan gelap menghampirinya. Lyndzi pingsan.

Taehyung merogoh saku celananya dan mengeluarkan ponselnya. Ia menekan beberapa digit nomor dan menghubunginya.

"Lanjutkan rencana berikutnya!" Setelah itu sambungan terputus. Pandangan Taehyung tak berhenti menatap Lyndzi.

THE LECTURER'S MYSTERIOUS REVENGE [SUDAH TERBIT] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang