5

1.2K 109 8
                                    

2 minggu kemudian...

"Joy, tolong suruh Sehun untuk membuatkanku secangkir kopi." Ucap Jongin pada sekertarisnya yang berdiri di hadapannya. Ia menyerahkan berkas yang baru saja di tanda tanganinya.

"Baik, Tuan. Permisi." Jawab Joy, lalu meninggalkan ruangan Jongin dan langsung menghubungi bagian dapur lewat sambungan telpon.

"Tolong suruh Office Girl bernama Sehun untuk membuatkan Tuan Jongin secangkir kopi." Ucap Joy pada lawan bicaranya, lalu mematikan sambungan telpon setelah mendapat jawaban.

"Entah kenapa Tuan Jongin suka sekali memanggil Sehun ke ruangannya, ada saja alasannya. Mungkin gosip itu memang benar bahwa Tuan Jongin tertarik pada Sehun. Ya ampun! Kenapa selera Tuan Jongin rendah sekali, padahal selama ini aku sudah mati-matian menarik perhatiannya tapi sama sekali tak membuahkan hasil. Sedangkan Sehun dengan mudahnya menarik perhatian Tuan Jongin hanya karena secangkir kopi? Yang benar saja." Joy menggerutu sambil melanjutkan pekerjaannya.

"Permisi.. Ini kopimu, Tuan." Ucap Sehun sambil meletakan cangkir kopi diatas meja kerja Jongin. 5 menit kemudian Sehun datang setelah Jongin menyuruh Joy untuk memintanya membuatkan kopi.

"Terima kasih, Sehun." Ucap Jongin lalu tersenyum, ia menatap Sehun sekilas lalu kembali berkutat dengan pekerjaan.

"Kalau begitu aku permisi dulu, Tuan..."

"Tunggu, Sehun." Sehun berhenti melangkah saat Jongin menghentikannya. Ia menatap wajah tampan Jongin dengan bingung.

"Sehun, bisakah kau merapikan mejaku? Aku tak bisa fokus bekerja jika berantakan seperti ini." Ucap Jongin sambil menatap Sehun dengan lekat.

"Tentu saja, itu sudah menjadi tugasku." Jawab Sehun, memang benar meja kerja Jongin berantakan oleh berkas-berkas yang terpisah dari map-map nya. Bahkan ada genangan air diatas meja Jongin.

Sehun langsung merapikan terlebih dahulu berkas-berkas yang berserakan, lalu mengelap meja Jongin yang basah.

Pekerjaan yang Sehun lakukan menjadi perhatian Jongin, ia menatap Sehun dengan lekat. Sehun selalu bekerja keras dan tak pernah malas-malasan, Jongin semakin mengagumi wanita di hadapannya.

Sudah hampir 2 minggu ini Sehun bekerja di kantor Jongin sebagai Office Girl. Awalnya Jongin menentang keras saat Chen memberi tahu bahwa hanya ada posisi Office Girl yang cocok untuk Sehun jika di lihat dari riwayat pendidikannya, Jongin jelas marah pada Chen.

Jongin tak bisa begitu saja memasukan Sehun ke perusahaannya dan menduduki salah satu posisi jabatan disana, Sehun pasti akan marah dan menolak mentah-mentah. Dan Jongin tak bisa membiarkan Sehun bekerja sebagai supir salah satu petinggi perusahaannya, mengingat orang itu mata keranjang dan akan kalap jika melihat wanita cantik, Sehun sangat cantik dan Jongin tak mau mengambil resiko.

Lagipula Jongin pun ingin Sehun selalu berada di dekatnya, menatap wajahnya yang cantik, terlebih ia pun suka membicarakan masalah pekerjaan pada Sehun, tak di sangka Sehun sangat bahagia saat Jongin memberinya pekerjaan walau hanya sebagai Office Girl. Jongin sampai tertegun melihatnya.

"Sudah selesai, Tuan. Bolehkan aku pergi?" Ucap Sehun membuyarkan lamunan Jongin tentang dirinya.

"Oh sudah selesai ya.. Tunggu dulu, Sehun..." Jongin bangkit dari kursinya dan mendekati Sehun.

Sehun menatap Jongin yang seperti kebingungan seperti hendak mengatakan sesuatu, namun ditahannya. Ia berinisiatif untuk menggenggam tangan Jongin, pria itu menatapnya dengan penuh cinta dan Sehun merasa bahagia.

TIME TO HAPPINESS | KAIHUN (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang