Sehun masuk ke dalam kamar anak-anaknya dan melihat mereka sedang belajar.
"Ibu.." Ucap Sejun dengan gembira saat melihat Ibunya masuk ke dalam kamarnya.
"Ibu.. Sena senang Ibu datang." Sehun tersenyum melihat anak-anaknya menyambutnya dengan baik. Ia memeluk kedua anaknya dengan erat.
" Sejun.. Sena.. Ibu ingin mengatakan sesuatu pada kalian, ini sangat penting jadi dengarkan baik-baik ya." Sehun mengusap rambut kedua anaknya.
"Ibu akan pergi dari rumah ini. Apa kalian akan ikut Ibu?"
"Ibu mau pergi? Sejun ikut kemanapun Ibu dan Ayah pergi, benar 'kan Sena?"
"Iya, Sena juga akan ikut kemanapun Ibu dan Ayah pergi."
"Tidak, anak-anakku. Ibu tidak akan pergi bersama Ayah, Ayah kalian akan tetap berada di rumah ini bersama Kakek dan Nenek kalian. Hanya Ibu yang akan pergi."
"Apa? Kenapa Ibu ingin pergi meninggalkan Ayah? Ayah pasti sedih jika Ibu pergi."
"Tidak, Sejun. Ayah tidak akan tidak sedih. Ibu sangat yakin, jadi bagaimana apa kalian akan ikut Ibu atau tetap disini bersama Ayah?" Sehun menatap kedua anaknya yang sedang saling berpandangan.
"Tidak apa-apa jika kalian tidak mau ikut, Ibu tidak akan memaksa kalian untuk pergi bersama ibu.. Walau rasanya sedih tapi Ibu lebih mementingkan kebahagiaan kalian berdua, Sayang. Ibu akan pergi, kalian jangan nakal disini ya."
"Ibu jangan bicara seperti itu. Kami akan ikut kemanapun Ibu pergi, kami tidak mau berpisah dari Ibu. Sekalipun kami senang tinggal di rumah ini tapi jika tanpa Ibu rasanya akan terasa hampa." Ucap Sejun, menjelang usianya yang ke 8 tahun membuat anak itu mulai bisa mengerti situasi dan mulai bisa berucap dengan bijaksana.
"Sayangku.. Terima kasih kalian sudah memilih Ibu, Ibu sangat bahagia. Hanya kalian penyemangat hidup Ibu. Kalau begitu cepat kemasi pakaian kalian, kita harus segera pergi. Kita pulang ke rumah yang dulu kita tempati bersama Ayah Jong Min, ya?" Sejun dan Sena mengangguk patuh mendengar ucapan Sehun. Mereka lalu berlari kearah lemari dan mengemasi pakaian mereka masing-masing ke dalam koper.
"Aku tahu, pada akhirnya hanya anak-anakku saja yang tak akan pernah berpaling dariku." Lirih Sehun sambil menatap kedua anaknya yang sibuk mengemasi pakaian mereka.
Sehun membawa tas besar miliknya, Sejun dan Sena menarik kopernya masing-masing, mereka melangkah kearah ruang tengah rumah.
"Nona Sehun, kau mau pergi kemana bersama anak-anak dengan membawa tas?" Ucap bibi Jung dengan bingung sekaligus terkejut saat melihat Sehun dan anak-anaknya keluar kamar dengan membawa tas.
"Aku akan pergi bersama anak-anak dari rumah ini." Jawab Sehun diiringi senyuman kecil. Bibi Jung terlihat semakin terkejut.
"Tuan muda, kemarilah!" Bibi jung berteriak panik. Jongin bergegas keluar dari ruang kerjanya mendengar teriakan pelayan rumahnya.
"Ada apa bibi? Sehun? Kau mau kemana bersama anak-anak dengan membawa tas?" Jongin menatap Sehun, yang di tanya hanya diam.
"Nona Sehun dan anak-anak akan pergi dari rumah ini, Tuan muda." Bibi Jung yang menjawab pertanyaan Jongin untuk Sehun.
"Apa?! Kau akan pergi dari rumah ini bersama anak-anak? Tapi kenapa, Sehun?"
"Untuk apa aku ada di rumah ini, Jongin? Hanya untuk menjadi pajangan rumah ini? Awalnya aku mencoba bertahan tinggal di rumah ini sekalipun mertuaku dan maduku memusuhiku karena kau akan selalu ada di sisiku, tapi sekarang semuanya telah berubah. Perlahan kau pun mulai memusuhiku, jadi untuk apa lagi aku tinggal disini? Jadi kuputuskan untuk pergi dari rumah ini." Sehun menatap Jongin dengan lekat. Tak ada senyuman dibibirnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
TIME TO HAPPINESS | KAIHUN (END)
RomanceJongin yang menemukan kebahagiaannya bersama Sehun, istri dari mendiang adiknya. Genderswitch for uke!