Walau sedang terluka namun demi bayinya Sehun seolah memiliki kekuatan super, orang lain mungkin akan pingsan bahkan meninggal saat mengalami kecelakaan tragis itu namun tidak bagi Sehun, ia tetap tersadar bahkan saat dokter mengobati lukanya di UGD tadi.
Dokter menyarankan untuk melakukan operasi caesar, namun Sehun menolak.
"Kau adalah wanita kuat, jangan menyerah." Jongin hanya bisa memberikan kata-kata penyemangat di samping telinga Sehun dan kecupan-kecupan sayang di keningnya, walau sejujurnya ia tak tega melihat Sehun kesakitan seperti saat ini.
Dan akhirnya setelah berjuang lebih dari satu jam, Sehun berhasil melahirkan bayinya.
"Kau sangat hebat, aku semakin mencintaimu." Ucap Jongin lalu mengecupi setiap inci wajah Sehun, ia merasa sangat lega karena Sehun berhasil melahirkan buah cinta mereka.
"Maaf.. Bayinya tidak bernafas." Ucap Dokter yang membantu persalinan Sehun dengan pelan.
"Apa?!" Ucap Sehun dan Jongin bersamaan, mereka tentu terkejut mendengar bayi mereka tidak bernafas dan itu artinya...
"Tidak! Tidak, Dokter. Aku mohon jangan bicara seperti itu, tidak mungkin bayiku tidak bernafas. Mana bayiku? Mana!" Sehun berteriak histeris.
"Ini tidak mungkin, Dokter. Mana bayi kami?" Ucap Jongin, ia pun tak terima bayinya dinyatakan sudah tidak bernafas lagi.
"Ini bayimu, Nona. Maafkan kami, tapi bayi kalian memang sudah meninggal." Dokter menyerahkan bayi yang di lahirkan Sehun yang sama sekali tidak menunjukkan tangisan kerasnya. Matanya bahkan tertutup.
"Tidak! Anakku!" Sehun menangis keras sambil memeluk bayinya.
"Jongin, lakukan sesuatu! Ini anakmu, darah dagingmu! Kau sangat menginginkannya 'kan?" Ditengah kekalutannya Sehun tanpa sadar membentak Jongin.
"Nak, bangunlah. Ini Ibu.." Ucap Sehun pada bayinya yang tak kunjung menangis bahkan membuka matanya sedikitpun.
"Bangunlah anakku, ini Ayah. Kakak-kakakmu ada di luar, menunggu kelahiranmu. Mereka pasti bahagia saat tahu kau sudah lahir, ayo bangunlah anakku." Ucap Jongin sambil mengelus kepala bayi di gendongan Sehun. "Ayah dan ibumu ada disini, nak."
Sehun berusaha memberikan kehangatan dengan pelukannya, ia juga melayangkan ratusan kecupan di wajah putra mungilnya. Ia melahirkan bayi laki-laki dengan berat hanya dua kilogram.
Sehun bahkan melepas bajunya di hadapan dokter dan suster yang membantu persalinannya, ia ingin bayinya bisa merasakan kehangatannya secara langsung. Sehun mendekap bayinya dengan erat dan mengusap-ngusap punggungnya.
Dokter dan para suster yang melihat menatap iba pada Sehun, mereka ikut merasakan kesedihan Sehun. Mereka tidak melakukan apa-apa karena percuma saja karena bayi itu sudah meninggal dunia sesaat setelah di lahirkan.
Jongin memeluk Sehun dan bayinya bersamaan, ia tak bisa melakukan apa-apa untuk melawan takdir.
Jongin sangat mengharapkan seorang anak, darah dagingnya sendiri. Namun jika takdir tidak menghendaki ia bisa apa?
Jongin harus ikhlas walau berat, anaknya yang baru di lahirkan Sehun kembali di panggil oleh Tuhan ke surga...
"Ya Tuhan! Jongin.. Bayi kita bergerak." Ucap Sehun secara tiba-tiba dan mengejutkan semua orang diruang bersalin itu.
"Apa?!" Jongin memfokuskan pandangannya kearah bayinya yang berada dalam dekapan Sehun. Memang benar, bayinya bergerak dan mulai menangis lalu lama-kelamaan tangisannya semakin kencang dan membuat semua orang tercengang.
Jongin dan Sehun saling berpandangan lalu tersenyum, ini mukjizat. Anak mereka kembali hidup.
"Ya Tuhan, bayinya..." Ucap dokter tak percaya melihat keajaiban yang baru saja dilihatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
TIME TO HAPPINESS | KAIHUN (END)
RomanceJongin yang menemukan kebahagiaannya bersama Sehun, istri dari mendiang adiknya. Genderswitch for uke!