"Sena marah? Sena benar tidak mau bertemu dengan Ayah? apa Sena tidak merindukan Ayah? Ayah sangat merindukanmu, nak." Ucap Jongin dengan sedih setelah mendapat penolakan dari gadis kecil itu, wajah Sena memerah dan hampir menangis.
"Siapa yang datang sayang?" Sehun menyusul Sena dan terkejut saat melihat Jongin berada di ambang pintu rumahnya.
"Jongin?" Ucap Sehun tak percaya. Sena berlari kearah Sehun dan memeluk kaki Ibunya.
"Sehun, aku datang." Ucap Jongin pelan, ia masuk ke dalam rumah Sehun dan berdiri di hadapan istri yang sudah seminggu tak di temuinya itu.
"Ayah.." Jongin mengalihkan pandangannya dari wajah cantik Sehun saat mendengar suara Sejun memanggilnya, anak itu baru saja keluar dari kamar mandi dan terkejut sekaligus bahagia melihat Jongin datang.
"Sejun, jagoan Ayah. Kemarilah nak." Jongin tersenyum, Sejun berlari kearah Jongin dan memeluk perutnya.
"Ayah, aku sangat merindukan Ayah. Kenapa Ayah tidak pernah menemui kami lagi?" Sejun menangis, Jongin membalas pelukan anak itu.
"Maafkan Ayah, Sayang. Ada urusan yang harus Ayah selesaikan sehingga Ayah tak bisa menemui kalian seminggu terakhir ini, Ayah mohon maafkan Ayah.." Jongin mengecupi kepala Sejun. "Sena maafkan Ayah, nak. Sena pasti sangat marah pada Ayah sampai tidak mau melihat wajah Ayah." Jongin menatap Sena dengan sedih yang memalingkan wajahnya.
"Sena, sayang.. Bukankah kemarin Sena bilang sangat merindukan Ayah? Sekarang Ayah datang lalu kenapa Sena tidak mau memeluk Ayah? Ayah sudah mengakui kesalahannya karena tidak menemui kita, jadi Sena mau 'kan memaafkan Ayah?" Sehun berjongkok di depan Sena yang menunjukkan wajah cemberutnya, namun matanya sesekali melirik kearah Jongin dengan lucu.
"Sena mau memaafkan Ayah, asalkan Ayah tidak boleh pergi. Ayah tidak boleh pulang, harus sepanjang hari bersama kita, makan masakan buatan Ibu bersama-sama, dan tidur bersama." Ucap Sena memberi Jongin berbagai persyaratan.
"Tentu sayang, Ayah tidak akan kemana-mana. Mulai sekarang kita akan selalu bersama, kita akan melakukan semuanya bersama. Kita tak akan terpisah lagi, Ayah berjanji." Ucapan Jongin membuat Sena tersenyum bahagia, wajahnya kembali ceria. Gadis kecil itu menghampiri Jongin dan memeluk kakinya, Jongin berjongkok dan memeluk anak-anak bersamaan.
Mata Jongin mengarah pada Sehun, mereka saling bertatapan. Sehun memikirkan perkataan Jongin barusan pada Sena, apa benar mereka tak akan terpisah lagi?
"Tidak seharusnya kau menjanjikan sesuatu yang tak bisa kau tepati pada anak-anakku, Jongin." Gumam Sehun. Jongin mendengarnya.
"Ini bukan hanya sebuah janji, tapi sumpahku." Sahut Jongin dengan pelan, Sehun terdiam dan memalingkan wajahnya.
Setelah berpelukan dan saling melampiaskan rindu pada anak-anak, Jongin mengajak Sehun bicara berdua di dalam kamar. Anak-anak kembali bermain di ruang tv sambil menonton kartu.
"Sehun, maafkan aku..."
"Tidak, Jongin. Cukup, kau sudah banyak minta maaf sejak kau datang 30 menit yang lalu. Jangan minta maaf lagi." Sehun menyela ucapan Jongin, mereka duduk bersama di tepi ranjang.
"Tidak, Sehun. Ribuan maaf atau bahkan jutaan pun tak akan bisa menghapus kesalahanku padamu, aku sudah banyak membuatmu menderita. Aku hanya ingin kau memberikanku satu kesempatan lagi untuk memperbaiki rumah tangga kita, aku mohon." Ucap Jongin dengan tulus sambil menggenggam tangan kurus Sehun.
"Aku ingin kau dan anak-anak kembali ke rumah, kita berkumpul lagi seperti dulu, untuk selamanya. Sekarang aku yakin bahwa bayi yang kau kandung saat ini adalah anakku, darah dagingku, dan buah cinta kita. Sekarang semua keraguan sudah hilang di pikiran kami semua, Ayah dan Ibu pun mengakui bahwa bayi itu adalah anakku, cucu mereka. Ayah dan Ibu menginginkanmu kembali ke rumah, aku akan membawamu kembali ke rumah itu dengan penuh rasa hormat sesuai dengan janjiku..."
KAMU SEDANG MEMBACA
TIME TO HAPPINESS | KAIHUN (END)
RomanceJongin yang menemukan kebahagiaannya bersama Sehun, istri dari mendiang adiknya. Genderswitch for uke!