[11]

4.7K 666 219
                                    

Douzo!

━✿✿✿✿✿✿

Title : Massage.

Klang!

Suara kaleng jatuh terdengar. Seorang gadis terlihat tengah berdiri didepan sebuah Vanding Machine. Tak lama Ia menunduk lalu mengambil minuman yang keluar tadi.

Tangan kanan nya memegang bagian atas kaleng, lalu mengarahkan untuk ditempelkan ke dahi, tidak dibuka. Permukaan dahi yang terkena kaleng mulai terasa sejuk. Mencoba merilekskan saraf.

Ting!

Suara ponsel yang menerima pesan
terdengar jelas di lorong yang sepi. Gadis itu menghentikan kegiatannya sejenak, menurunkan kaleng menjauh dari dahinya. Lalu beralih menatap ponsel pada tangan genggaman kirinya.

From : XXX

To : [Fullname]

Subjek : -

Bagaimana keadaanmu? Suhu tubuhmu pasti naik karena terus memakai quirk tidak berguna itu kan?

Geram.

Satu kata yang dapat menggambarkan perasaannya. Tangannya meremas pelan kaleng yang berada di genggaman. Ingin rasanya ia menebas sang pengirim pesan, orang yang selalu ikut campur dalam hidupnya. Tapi ada sebuah konsekuensi dimana membuat gadis muda itu tidak bisa melakukannya.

Tangan [Name] terulur menaruh kaleng minuman pada meja disamping vanding machine. Lalu beralih pada ponsel untuk mengetik jawaban. Tapi belum sempat melakukannya, ponsel gadis bermanik [E/C] tersebut sudah menerima pesan baru.

From : XXX

To : [Fullname]

Subjek : -

Jangan andalkan quirk tidak berguna itu. Kau bisa menang dengan mudah jika memakai quirk 'itu'.

Dengan geram, [Name] mengetik balasan. Jari-jari nya yang mungil dan halus bergerak lincah diatas layar, menari-nari mengetikkan balasan singkat.

From : [Fullname]

To : XXX

Subjek : -

Diam kau, sialan. Jangan ikut campur.

Selang beberapa detik ponselnya menerima pesan lagi. Sungguh, kenapa orang ini selalu mengganggunya. Membuat jengkel. Yah, walaupun 'Yang lain' juga sering membuatnya jengkel, tapi orang ini lebih biadab.

From : XXX

To : [Fullname]

Subjek : -

Hee~ Apa kau takut melukai mereka? Sejak kapan kau punya belas kasih, huh? Menjijikan sekali.

Dengan segera [Name] memasukkan ponselnya ke dalam saku. Alisnya menyerngit, menyebabkan guratan halus pada wajah cantiknya. Mata [E/C] tertutup, berusaha meredam emosi. Kesal? Pasti. Geram? Sangat. Namun ia berusaha untuk tidak mengidahkan pesan tadi.

Karena baginya, orang itu hanya memancing emosi agar [Name] melakukan yang dia mau.

Present Mic : Terimakasih sudah menunggu, Everybody! Langsung kita mulai saja!

'Hm? Sudah mau dimulai.'

Diraihnya kaleng minuman ion berwarna biru yang berada di atas meja.

𝐓𝐡𝐞 𝐒𝐭𝐨𝐫𝐲 [Boku No Hero Academia x Reader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang