Ini Semua Takdir (END)

3.2K 223 31
                                    

Junhui dan Minghao baru saja kembali dari rumah sakit. Mereka baru saja memeriksakan kandungan Minghao dan melakukan USG untuk mengetahui jenis kelamin bayinya.

Laki-laki, dan sangat tampan.

Mereka sengaja memilih USG 4D agar dapat melihat sang bayi dengan lebih jelas. Tadi kebetulan wajah bayi mereka terlihat dengan jelas. Hidungnya mancung seperti milik sang ayah, bibirnya tipis dan mungil, matanya pun sepertinya akan mirip dengan Junhui. Entahlah, Junhui benar-benar menurunkan semua gennya kepada sang anak.

Sedari tadi Junhui tak henti-hentinya membicarakan kemiripannya dengan anaknya. Ia bahkan sudah mengirimkan foto hasil USG itu ke para orang tua. Dengan pesan seperti ini, "Ah lihatlah! Anak Jun sangat mirip dengan Jun bukan? Dia sangat tampan!"

Dan sekarang mereka berdua berada di mall untuk membeli perlengkapan bayi. Para orang tua sebenarnya sudah membelikan beberapa perlengkapan, seperti alat makan dan pakaian. Namun tentu saja masih banyak perlengkapan lain yang dibutuhkan.
Saat ini, keduanya sedang sibuk memilih box bayi untuk anak mereka.

"Yang ini aja. Bagus dan kelihatannya nyaman." Junhui menunjuk sebuah box bayi pilihannya. Minghao sedikit membenarkan dalam hati. Box bayi yang dipilih suaminya itu terlihat nyaman dan aman.

"Kakak bercanda? Itukan warnanya merah muda. Anak kita laki-laki Kak."

Pelayan toko yang melayani Junhui dan Minghao sedari tadi mengulum senyuman gemas. Bagaimana tidak? Pasangan ini bukannya memilih justru asik berdebat mengenai sesuatu yang tidak terlalu penting.

"Ini aja bagus. Warnanya bukan merah muda jadi cocok untuk bayi laki-laki" Junhui menunjuk sebuah box dengan warna biru dan putih.

Minghao mengamati dan mulai meraba box bayi itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Minghao mengamati dan mulai meraba box bayi itu. Melihat bahan dan ketahanannya.

"Itu salah satu box bayi dengan kualitas terbaik yang ada di toko kami, Pak Bu. Bahannya kuat dan bisa dijamin tahan lama." jelas pelayan toko yang melayani Junhui dan Minghao.

Minghao mengangguk dan tersenyum puas, "Ya udah. Kita beli ini saja."

"Kalo begitu bisa langsung diurus pembayarannya dan barangnya akan segera kita kirim ke alamat bapak dan ibu." Junhui mengangguk. Ia langsung mengeluarkan dompetnya dan pergi menuju kasir. Sementara Minghao masih betah berkeliling melihat barang-barang yang lain.

Banyak barang-barang lucu yang dijual. Boneka, pakaian, gendongan, alat makan, dan lain-lain. Rasanya Minghao ingin memborong semuanya.

"Ada yang diperluin lagi?" sepertinya Junhui sudah selesai dengan urusan pembayaran. Ia menemui sang istri yang tengah mengelilingi seluruh isi toko.

"Hhmm sepertinya udah cukup Kak. Nanti kalo ada yang kurang, kita bisa ke sini lagi."

"Ya udah. Pulang sekarang?"

Hug (JunHao GS) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang