Freya kembali menenggelamkan kepalanya diantara lipatan tangannya, tidak dia tidak sakit dia hanya mengantuk.
"Free, semalem kok lu nggak ke bar si?" ucap Anna dan membuat Ezra menatap Freya tajam
"Bar? Maksud lu?" tanya Ezra. Belum sempat Anna menjawab, Freya sudah menginjak kakinya dibawah sana.
"Hah? Enggak, apaan si lu na. Kan waktu itu gua ke bar cuma buat nyamperin lu" ucap Freya, Anna ber-oh ria mengikuti isyarat Freya
"Gua pikir lu main di bar, lu nggak kaya gitu kan?" ucap Ezra lagi
"Enggak lah, ngapain gua di bar? Mending rebahan dikamar nonton drakor" ucap Freya dengan senyum fake-nya.
Benar apa yang dipikirkan Freya, bagaimana jika Ezra tau apa yang Freya lakukan dibelakangnya, bisa-bisa dia dijadiin makan siang beruang putih dikutub utara. Freya menatap sahabatnya itu, "thanks Anna" ucap Freya pelan.
Sedari tadi Freya yang duduk disebelah Ezra hanya terdiam, tak ada tanda-tanda Freya yang seperti biasanya, yang selalu membuka mulutnya dan bercerita ria disebelah Ezra.
"Tumben" ucap Ezra yang mulai angkat bicara
"Tumben?"
"Iya, tumben diam. Biasanya cerita tentang oppa oppa didrakor lu" ucap Ezra terkekeh
"Alah, lu mah Zra, masa nggak paham? Kaya gitu mah minta jatah bulanan" ujar Nathan dari belakang bangku Ezra
"Jatah bulanan?"
"Shopping Zra, iyakan Fre" ucap Nathan dan mendapat balasan jempol dari Freya
"Shopping?" tanya Ezra kearah Freya, Freya menggelengkan kepalanya yang berarti'bukan'
"Trus apa dong?" tanya Ezra lagi
"Quality time, just you and me" ucap Freya mendekat
"Just you and me?" Ezra mengulang perkataan yang diucapkan Freya barusan
"Iya Ezra, udah lama kan kita nggak jalan bareng, nonton bareng, makan bareng, semenjak lu pergi satu minggu yang lalu. Lu juga lebih sering menghabiskan waktu lu bareng Audri kan, ck lu nggak lupa kan gua temen lu" ucap Freya panjang
"Fre, lu tau kan. Audri itu.."
"Audri itu pacar lu, iya gua tau. Tapi gua cewek yang kenal dan deket sama lu sebelum Audri. Ya gua nggak terima lah. Nggak mau tau pokoknya nanti malam kita jalan, titik" ucap Freya tanpa membuka suara lagi
"Iya, nanti malam kita jalan" ucap Ezra dan mengangkat dagu cewek yang ada disebelahnya itu
"Beneran?"
"Iya dinosaurus yang belum punah" ucap Ezra dan membuat Freya memeluknya
"Thankyou"
"Your welcome" ucap Ezra dan membalas pelukan Freya, Ezra menganggap pelukan ini adalah pelukan antara sahabat kecil yang sering dia dapatkan dari Freya dulu, tapi tidak bagi Freya, pelukan ini adalah rasa tersendiri untuk Ezra, tetapi dia tak pernah menyadari akan hal itu.
*
Malam ini Freya kembali tampil berbeda dengan mini dress berwarna hitam tanpa lengan dan rambut yang dibirkan tergerai, Freya menuruni beberapa anak tangga dan melewati ruang keluarganya, Ezra sudah menunggu dibawah.
"Freya, mau kemana kamu malam-malam begini?" ucap mama Freya mendekatinya
"Apa urusan anda". Ucapan Freya barusan berhasil membuat wanita didepannya itu terdiam, tanpa banyak bicara dia kembali melangkahkan kakinya dan meninggalkan wanita paruh baya tadi. Oliv melihat apa yang dilakukan Freya barusan, segitu sulitnya dia menerima tante Clara sebagai mama barunya.
*
"Hey, nunggu lama?" ucap Freya dan menerima helm yang diberikan Ezra
"Lumayan"
"Hehe, sorry tadi ada sedikit gangguan" ujar Freya. Ezra mengangguk, dia tak mempedulikan apa yang diucapkan Freya, sahabatnya ini memang suka beralasan.
"Pegangan" ucap Ezra, Freya menuruti perintah Ezra, memeluknya erat dan beranggapan bahwa Ezra adalah miliknya sepenuhnya, malam ini adalah malamnya bersama Ezra tanpa ada yang mengganggu, walaupun Freya tau bahwa status mereka hanya sahabat dan ada wanita lain yang lebih spesial darinya.
"So, mau kemana?" tanya Ezra
"Muter-muter jakarta"
"Cuma muter-muter?" ucap Ezra yang sedikit menaikkan alisnya
"One fifeteenth coffe, gua laper"
"Lu kapan si nggak laper?" ucap Ezra mengacak-acak rambut Freya, Freya memajukan mulutnya yang seolah-olah marah kepada Ezra.
"Lu jelek, nggak bohong. Ayo buruan naik"
Malam ini benar-benar malam yang sangat indah untuk Freya bulan yang bulat sempurna dan bintang-bintang yang berkedip juga mendukung dirinya malam ini, "jangan berubah Ezra" ucap Freya yang terdengar samar oleh Ezra karena angin malam
"Kenapa Fre?" jawab Ezra
"Kenapa?"
"Lu barusan ngomong apa?" triak Ezra agar terdengar oleh Freya
"Hah enggak"
Malam ini Freya benar-benar bersyukur kepada Tuhan, karena dia bisa kembali menikmati angin malam Jakarta dan sedikit melupakan kesedihannya bersama Ezra.
*
"Mau langsung pulang apa mampir dulu?" tanya Freya dari memberikan helm-nya
"Kapan-kapan aja udah malam" jawab Ezra
"Yaudah, hati-hati"
"Okee"
"Kabarin kalau udah sampai rumah" ucap Freya
"Iya Freya"
"Jangan mampir-mampir dulu, langsung pulang" ucap Freya lagi
"Iya bawel, yaudah gua pergi ya". Sebelum Ezra pergi dia mendekatkan jari kelingkingnya dengan jari kelingking Freya, itu adalah kebiasaan dari kecil yang sering mereka lakukan, "ck, hati-hati dijalan" ucap Freya dengan senyum lepas nya.
Setelah melihat motor Ezra yang benar-benar pergi, Freya menutup gerbangnya dan menjauh dari pagar rumahnya.
"Freya pulang" ucap Freya membuka pintu rumahnya
Heeey, welcome back. Yaa because sekarang gua lagi mood buat update nggak tau kesambet apa jadi malam ini gua sempetin buat update, tunggu kelanjutan next update!! Jangan lupa vote and coment❤
![](https://img.wattpad.com/cover/220397463-288-k107635.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Delusion of The Past
Teen Fiction-Masa lalu hanyalah hantu dibayang dan fikiran- Ezra -Semuanya datang dengan sendirinya, waktu yang membuatku nyaman- Freya -Cakup kamu duniaku- Raffa