FreyaFreya:)

51 7 1
                                        

"Raffa, lu.. Ish dasar kebo!" ucap Freya dan berjalan mendekati Raffa

"Raffa bangun! Raffa!" triak Freya tetapi masih tak ada pergerakan dari Raffa.

Freya melihat sekitar kamar Raffa, dia mencari sesuatu yang bisa membuat Raffa terbangun.

"Nah, pakai ini" ucap Freya dan mengambil sebotol air mineral didekat meja.

"Raffa!" Freya memercikkan sedikit air kearah wajah Raffa, berhasil.

"Wkp, kenapa Fre" ucap Raffa yang masih memeluk gulingnya erat

"Bangun Raffa, ayo!" ucap Freya dan menarik pergelangan tangan Raffa. Raffa merubah posisinya menjadi duduk, wanita disebelahnya ini benar-benar mengganggu waktu istirahatnya.

"Nih gua bawain roti bakar, kok lu nggak masuk sekolah si, lu sakit apa lu bolos apa jangan-jangan.." ucap Freya terhenti karena jari telunjuk Raffa.

"Gua capek, cuma butuh istirahat" jawab Raffa dan membuat Freya terdiam.

"Oh, yaudah kalau gitu gua balik dulu ya. Lu katanya mau istirahat, jangan lupa dimakan" ucap Freya dan berjalan pergi. Tetapi langkahnya terhenti saat pergelangan tangannya berhasil dipegang Raffa "Temenin gua disini ya" ucap Raffa menatap Freya lekat. Freya tersenyum dan mengangguk kearah Raffa, dia kembali mendekati Raffa dan mengambil kursi yang berada didekat jendela.

"Lu udah makan?" tanya Freya, Raffa menggeleng dan membuat Freya menatapnya marah.

"Kok belum makan, bibi emang gak masak?"

"Males turun" ucap Raffa singkat

"Raffa! Tunggu disini bentar" ucap Freya

"Mau kemana?" triak Raffa dan membuat lawan bicaranya itu menoleh kearahnya

"Diam! Tunggu disitu". Raffa terkekeh melihat tingkah wanita yang saat ini bersamanya tingkah yang sama saat dia khawatir dengan Raffa dulu, Freya kecil.

Setelah beberapa menit menunggu Freya sudah datang dan membawakan sepiring mie goreng dan es jeruk untuk Raffa.

"Makan gua suapin" ucap Freya, entah apa yang membuat Freya perhatian seperti ini, yang jelas dia benar-benar khawatir dengan pria yang ada disebelahnya ini.

Satu suap, dua suap, dan perlahan mie goreng itu sudah habis, Raffa tersenyum kearah Freya "Thank you Quenby" ucap Raffa, mendengar kata Quenby tidak asing bagi Freya, panggilan ini adalah panggilan sewaktu kecil "Ah mungkin saja Raffa cuma iseng" batin Freya.

"Yaudah lu istirahat dulu ya, minggu depan kita udah ujian, gua balik dulu" ucap Freya, Raffa mengangguk yang berarti Iya, sebenarnya dia masih menginginkan wanita itu tetap disebelahnya tetapi dia tau hari mulai petang. "Hati-hati" ucap Raffa sebelum Freya benar-benar pergi.

*

Freya mulai menjauh dari rumah Raffa, sekarang dia menunggu grab pesanannya datang.
"Pak!" ucap Freya dan melambaikan tangan kearah mobil pesanannya.

"Arah Jl. Kemuning" ucap Freya dan diiyakan oleh supir grab tersebut.

Setelah beberapa menit perjalanan Freya sudah berhenti tepat didepan rumahnya, "makasih pak" ucap Freya.

Pintu rumahnya terbuka sedari tadi, Freya memasuki rumah tersebut langkahnya berjalan tanpa melihat kanan dan kiri yang dia tahu dia ingin cepat merebahkan badannya dikasur.

"Huft! Capek" ucap Freya, selang beberapa menit dia mendengar ponselnya itu berdering, seseorang menghubungi dirinya.

"Fre, lu dimana?" tanya seseorang lawan bicaranya, dia mengenal suara ini.

"Anna, gua dirumah. Kenapa na?" tanya Freya

"Buruan kerumah sakit! Ezra kecelakaan" ucap Anna dan seketika membuat Freya terdiam.

"Sand lokasi, gua langsung kesana" ucap Freya panik. Baru saja dia menghempaskan badannya dikasur tetapi dia harus pergi dia benar-benar khawatir dengan lelaki yang dia sayangi itu.

"Ezra, lu ngapain si kok bisa sampai kaya gini" ucap Freya yang gugup sepanjang perjalanan. Hati Freya benar-benar tak tenang dari tadi, Raffa yang sakit dan Ezra yang terbaring dirumah sakit mereka berdua begitu berharga untuk Freya.

Freya sudah melihat lokasi yang dikirim oleh Anna, dia menambah kecepatan mobilnya, Freya benar-benar tak mempedulikan suasana yang dia tahu dia benar-benar ingin melihat kondisi Ezra.

*

"Pasien atas nama Caesar Ezra" ucap Freya kearah resepsionis

"Kamar Anggrek No.4"

Freya berjalan cepat melewati beberapa ruangan, matanya terhenti pada salah satu ruangan yang ditunjukan resepsionis tadi. Dia melihat Orang tua Ezra dan Nathan yang sedang duduk didepan ruangan.

"Tante! Tante gimana keadaan Ezra tante?" tanya Freya

"Ezra.." Ucap mama Ezra terhenti, dia tak sanggup tahan tangis. Disisi lain Anna datang dari belakang Freya, Anna memeluk Freya erat, Anna tau betapa khawatirnya Freya "lu tenang dulu ya, Ezra lagi ditangani sama dokter" ucap Anna.

"Tapi.. Gimana keadaan Ezra Na?"

"Ezra bakal baik-baik aja"

Freya melepaskan pelukan Anna dia berlari mendekati ruangan tersebut, air matanya perlahan menetes melihat lelaki itu berbaring tak berdaya, alat-alat dan selang lah yang saat ini menemaninya. "Ezra" lirih Freya


Hello welcome back, sorry banget lama nggak update!! Tapi janji bakal secepatnya buat update!! But jangan lupa votenya babyy❤❤ see you next update❣❣

Delusion of The PastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang