"Segitu khawatirnya ya sampai nyamperin gua kesini" ucap Freya menggoda Raffa
"Apaan si lu, gua mau balik sekarang. Lu bareng nggak?" ucap Raffa
"Emm iya, bentar gua pamit sama Ezra"
Freya memasukan pin kamar ruangan Ezra, pintunya perlahan terbuka dan terlihat Ezra yang sedang asik dengan ponselnya "Zra" ucap Freya pelan.
"Kenapa Fre?"
"Gua balik dulu ya, besok gua kesini lagi. Oh iya, lu udah ngabarin Audri kan?"
"Udah, dia nggak bisa jenguk sekarang katanya" ucap Ezra.
"Kok gitu? Kenapa?"
"Ada urusan mendadak"
"Sepenting apa si sampai nggak bisa nyempetin waktu buat lu?" ucap Freya kesal
"Udah lah Fre, entar kalau dia nggak sibuk juga bakal dateng" jawab Ezra santai
"Hmm, yaudah gua balik dulu, besok gua kesini lagi" ucap Freya dan pergi keluar meninggalkan Ezra.
*
Freya memutuskan untuk tidak langsung pulang, dia menuruti kemauan Raffa untuk makan malam bersamanya.Selama perjalanan hanya ada keheningan diantara mereka, Raffa yang fokus dengan jalanan dan Freya yang terdiam lelah.
"Raf" ucap Freya yang mulai membuka pembicaraan.
"Ha?" jawab Raffa yang masih fokus dengan jalanan.
"Ih liat ke gua, gua lagi ngomong nih" ucap Freya dan seketika membuat mata mereka saling memandang, entah mengapa Freya benar-benar gugup saat Raffa dengan lekat memandangnya, jantungnya berdetak lebih kencang dari biasanya.
"Mau ngomong apa Fre" Jawab Raffa dan menatap Freya lekat.
"Emm, nggak ada sih, gua cuma nggak suka moment awkward kaya gini" jelas Freya.
"Yaudah, lu cerita gua yang dengerin" goda Raffa
"Ih nyebelin banget si, lu cari topik atau apa gitu kek" ucap Freya dan membuat Raffa terkekeh, perlakuan wanita disampingnya itu seketika membuatnya nyaman.
*
"Turun" ucap Raffa dan membukakan pintu untuk Freya.
Lampu-lampu lampion dan lampu-lampu hias tertata dengan rapi, suara musik tenang dan lilin yang bertebaran menjadikan cafe itu terlihat elegan.
Mereka berdua duduk dibangku sudut belakang, sehingga menjadikan setiap sudut cafe terlihat.
Seorang pelayan dengan menu yang dia pegang mendatangi mereke berdua "Selamat malam, silahkan" ucapnya dan memberikan menu yang ada ditangannya.
"Lobster bisque, siomay goreng, sama minumnya milk matcha" ucap Freya
"Beef Mozzarella, king prowns, minumnya dalgona coffe" ucap Raffa.
"Baik, tunggu sebentar ya"
Freya menatap setiap sudut cafe, dia sebal karena sedari tadi hanya ada kesunyian diantara mereka.
"Raf, gimana sekolahnya tadi" tanya Freya yang mulai membuka obrolan
"Membosankan"
"Kok gitu?" ucap Freya penuh tanda tanya.
"Yang bikin semangat nggak hadir"
"Hah? kenapa?" uap Freya yang ingin mendengar ulang ucapan Raffa.
"Hehe, enggak. Oh iya, ngomong-ngomong lu itu.." ucap Raffa yang memotong ucapannya
"Kenapa?" tanya Freya penasaran.

KAMU SEDANG MEMBACA
Delusion of The Past
Teen Fiction-Masa lalu hanyalah hantu dibayang dan fikiran- Ezra -Semuanya datang dengan sendirinya, waktu yang membuatku nyaman- Freya -Cakup kamu duniaku- Raffa