Are you okay?

77 5 3
                                    

Ezra menepati janjinya kepada Freya, dia melangkahkan kakinya melewati beberapa ruangan kelas, tak sedikit wanita menyapa dirinya disepanjang perjalanannya. Caesar Ezra Giovanni, seorang yang akrab dipanggil Ezra itu benar-benar berperan penting disekolahnya, selain keaktifannya  dia juga seorang yang cerdas dalam seluruh mata pelajaran, jadi tak jarang dia mengikuti olimpiade tingkat Internasional, cita-citanya adalah menjadi seorang penulis terkenal, dan kini dia sedang menunggu proses beasiswanya di salah satu universitas Australia lebih tepatnya University of Melbourne, Australia.

"Hay, gimana keadaan lu? udah enakan?" Tanya Ezra yang membawakan sebungkus bubur ayam.

"Gua kan bilang, gua cuma butuh istirahat" ucap Freya yang tetap bertingkat seolah tidak ada apa-apa.

"And now I want to hear your story " ucap Ezra dan membuat Freya mengalihkan pandangannya. Freya mencoba untuk bangun dari tidurnya, melihat tingkah Freya, Ezra segera memegang tangan Freya dan membantunya untuk duduk.

"Huft, papa nikah lagi"

Kata singkat itu membuat Ezra bertanya-tanya, dia tak mengerti apa yang dikatakan oleh Freya, Ezra mengerutkan dahinya yang berarti menginginkan penjelasan.

"Iya, Kemarin Papa nikah, dengan wanita yang bahkan gua nggak pernah tau asal usulnya, tiba-tiba Papa datang sama wanita itu dan bilang lusa mereka nikah" jelas Freya.

"so?" ucap Ezra yang masih ingin mendengarkan kelanjutannya.

"actually I don't accept this marriage, tapi keadaan yang memaksa semuanya, gua pengen liat Papa gua kembali bahagia"

"Gua yakin lu bakal berfikir dewasa" Ucap Ezra, Freya bingung dengan apa yang dikatakan Ezra barusan, matanya menatap kearah pria itu dengan penuh pertanyaan.

"Iya, pilihan lu benar. Disini lu nggak boleh egois, papa lu juga butuh kebahagiaan, dan kebahagiaan lu, waktu yang bakal jawab" ucap Ezra dan membuat Freya menunduk, tanpa Freya sadari air matanya kembali menetes.

"Don't cry, you looked ugly" ucap Ezra dan menghampus air mata Freya. Freya menatap pria yang ada disampingnya itu, andai saja Ezra tau seberapa cepat jantung Freya berdetak.

Disela-sela perbincangan mereka, ponsel milik Ezra berdering menunjukan kontak yang bertuliskan "MINE" menghubunginya.

"Bentar ya" ucap Ezra dan pergi menjauh dari Freya.

"Hallo, Audri. Sekarang? aku masih ada jam pelajaran, iya iya aku segera kesana, iya. Love you too" ucap Ezra dan mematikan sambungan ponselnya, Ezra kembali berjalan dan menghampiri Freya.

"Fre, gua minta Nathan nganterin lu ya nanti, hari ini gua nggak bisa nganterin lu" ucap Ezra, sebenarnya Freya masih menginginkan Ezra disampingnya tapi Freya tau, Ezra harus pergi, pacarnya menghubunginya.

"Yaudah iya"

"Gua balik dulu ya, kalau ada apa-apa telfon gua. Bye!" ucap Ezra dan pergi meninggalkan Freya, Freya menatap punggung Ezra yang mulai menghilang, Freya tau Audri adalah wanita pertama yang ada dihati Ezra, sedangkan Freya? entah lah, hanya dianggap sahabat saja sudah cukup baginya.


Hello! back lagi kan, so buat next update ditunggu ya. Jangan lupa vote!! and sorry banyak banget typo bertebaran, see you next update!!


Delusion of The PastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang