2. Black Blood

150 50 14
                                    

Adrean POV

"Itu bukan urusan anda, singkirkan tangan kotormu itu dari wajahku, cih" ucap Stella sambil menepis tangan mama tiri gw.

Tak sengaja aku mendengar semua percakapan mama dan adik ku. Bukan tak sengaja tapi lebih tepatnya aku memang menguntit pembicaraan mereka dan aku tau kebenaran nya. Ternyata disini yang iblis adalah mama tiri ku beserta anaknya bisa bisanya mereka mengatakan hal seperti itu kepada Stella. Dari awal aku memang tidak menyukai wanita tua Bangka itu. Aku yakin pasti mereka akan merencanakan sesuatu pada keluargaku suatu saat nanti. Sepertinya aku harus mengikuti alurnya.

Setelah itu aku melihat Stella berjalan menaiki tangga, mungkin ingin kekamar setelah itu saat dia sudah berada di dekat ku aku langsung menarik tangannya dan membawanya menuju kamarku. Ketika aku sudah sampai kekamar aku langsung memeluk tubuh adik ku.

"Hai prinses, bagaimana kabarmu? Abang kangen sama kamu" kataku sambil memeluknya hingga aku tak sadar bahwa mataku menetes kan air mata.

"Cih ternyata masih ada yang mempedulikan ku?" Ucap adik ku sambil berusaha melepaskan pelukanku dan berbalik memunggungi ku dan ingin berlalu pergi tapi sebelum itu aku mencekal tanggannya.

"Oh ayolah prinses, Abang selalu mencari mu kemana mana walaupun hanya sekedar mendapatkan kabar tentang dirimu itu sudah sangat cukup bagiku. Ku mohon aku tak akan seperti mereka yang selalu menyakiti mu, aku akan selalu menjagamu dari mereka. Jadi mohon maafkan Abang prinses, maaf karena dulu Abang lebih percaya sama wanita ular itu. Dan Abang sekarang menyesal tetapi Abang tetap mengikuti alur yang di buat oleh wanita ular itu hiks.."kataku dan entah dari kapan air mataku sudah mengalir, dan jangan mengatai ku cengeng karena jika kalian dapat merasakan nya kalian akan sepertiku. Okey back to Topix

Aku melihat adik ku membalikan badannya dan menatap ku datar.

"Maaf tapi saya tak membutuhkan penjelasan anda" kata adikku dan melenggang pergi.

"Shit ini semua gara gara wanita ular itu, hingga adik ku berubah seperti ini. Bangsat liat aja aku pasti akan membalas semua perbuatan mu wanita ular arghhhh"

Stella POV
Entah mengapa gue nggak bisa mempercayai seseorang dengan mudah, tapi sekarang gue bimbang. Disisi lain gue percaya sama omongan bang Ean, tapi disisi lain gue masih trauma akan fitnah fitnah yang di buat buat oleh adik tiri gue dan ibu tiri gue yang langsung dipercayai oleh bang Ean dan yang lainnya.

"Gue muak dengan semua ini, dimana semua orang tidak ada yang dapat gue percaya arghhhhhh"

Pyar
Okey emosiku sudah tak dapat terkontrol saat ini.

"Gue butuh pelampiasan" ucap ku sambil berlalu menuju garasi.

Tut...Tut...Tut....(menghubungi seseorang)

"Kirimkan mobil. Taruh di perempatan gang depan rumah"

"Baik nona"

Tut....Tut...

Mansion sudah sepi hehehe berarti gue aman kalau keluar. Gue bergegas keluar rumah dan menuju perempatan rumah lalu di sana sudah terdapat sebuah Lamborghini. Gue langsung masuk ke mobil tersebut dan menjalankannya dengan kecepatan di atas rata rata.

Beberapa menit kemudian gue sampai di tempat tujuan tanpa lecet sedikit pun. Gue langsung men-scan diri gue di gerbang utama, seketika pintu itu terbuka dan menampilkan beberapa orang dengan tubuh kekarnya, mereka seketika bersiap menyerang gue.

Fake Nerd Is Gangster [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang