Suasana yang hingar bingar membuat Yeorin mengeryitkan matanya. Dia tidak suka suasana ramai dan menyesakkan seperti ini. Dia merindukan kamarnya, kamar tenang yang damai, tempat dia bisa duduk dan membaca sambil mendengarkan musik sayup-sayup.
Tapi musik yang sangat keras ini hampir melampaui batas toleransinya, ingin rasanya dia pergi dari tempat ini, tapi dia tidak bisa. Lelaki itu, lelaki jahat itu –menurut sumber yang dia dengar akan datang ke tempat ini beberapa saat lagi.
Yeorin mencoba menarik turun rok hitam pendeknya yang mulai terasa tidak nyaman. Seragam waitress ini amat sangat tidak nyaman, dengan belahan dada yang begitu rendah dan rok yang begitu pendek, Yeorin seperti dipaksa menyamar menjadi orang yang tidak dikenalnya.
Tetapi bukankah itu memang tujuannya? Dia tidak ingin lelaki itu mengenalnya, meskipun hal itu sepertinya tidak perlu ditakutkannya, mereka hanya pernah bertemu satu kali, pada pertemuan singkat yang tak disengaja, saat lelaki itu menemui ayahnya di ruang kerjanya. Saat itu penampilan Yeorin tidak seperti sekarang, rambutnya masih panjang dengan kacamata berbingkai tebal membingkai wajahnya, bajunya tertutup dan sopan, beda sekali dengan sekarang.
Yeorin mengernyitkan matanya lagi, aku benar-benar berpenampilan seperti perempuan murahan, desahnya.
Suara berisik dari arah pintu masuk mengalihkan perhatian Yeorin, matanya mencari-cari dan itu dia! Lelaki itu ada disana, dengan kedatangannya yang begitu heboh dikelilingi banyak sekali bodyguard berbadan kekar. Tanpa sadar Yeorin mendengus, yah karena dia lelaki jahat yang suka menyakiti orang, dia pasti punya banyak musuh yang ingin membunuhnya.
Dengan penasaran Yeorin menjinjitkan kakinya, berusaha melihat dengan jelas sosok lelaki itu, Yoon Jimin. Sosok yang ditakuti dalam dunia bisnis karena tidak segan-segan menggilas siapapun yang menghalangi jalannya. Siapapun yang berani melawan Yoon Jimin, akan berakhir dalam tragedi.
Seperti ayahnya, dan seluruh keluarganya, desah Yeorin pahit.
Dulu keluarga Yeorin adalah keluarga berada, ayahnya adalah seorang pengusaha sukses di bidang konveksi, pabrik garmen ada beberapa cabang di luar kota, dan mereka sangat kaya.
Bagi Yeorin keluarga mereka adalah keluarga bahagia, meskipun ibunya adalah wanita lemah yang sakit-sakitan, tapi selain itu dia adalah ibu yang sempurna.
Pikiran Yeorin menerawang di saat-saat bahagia itu, saat dia, ayahnya dan ibunya berkumpul bersama di meja makan, menyantap sarapan pagi yang dibuatkan ibunya dengan penuh cinta, Ayahnya akan bercerita tentang pengalaman-pengalaman dalam perjalanan bisnisnya, dan sang ibu akan menatap ayahnya dengan tatapan memuja. Semua terasa begitu bahagia, semua terasa begitu sempurna.
Sampai kemudian Yoon Jimin datang dalam kehidupan mereka. Jimin tertarik dengan perkembangan pesat bisnis ayah Yeorin, dan berpikiran untuk menjalin suatu hubungan kerjasama.
Pada awalnya ayahnya tidak tertarik, dia sudah cukup puas dengan bisnis yang dijalankannya sendiri. Tapi Jimin tidak menyerah, dengan berbagai cara dia berusaha mendekati ayahnya. Dan entah kenapa sang ayah akhirnya menyerah ke dalam kuasa Yoon Jimin, kuasa iblis kegelapan yang ketika mencengkeram tidak akan melepaskannya lagi. Jimin menghancurkan keluarganya secara harfiah, entah kenapa kepemilikan ayahnya atas bisnis itu dimentahkan begitu saja, semuanya diambil oleh Jimin dan dikendalikan di bawah tangannya.
Ayahnya tidak punya hak apa-apa lagi selain jatah bulanan untuknya dan keluarganya. Keluarga Yeorin jatuh miskin seketika. Rumah mewah mereka disita paksa, mereka harus pindah ke rumah mungil sederhana, berusaha memenuhi kebutuhan sendiri, tanpa pelayan-pelayan yang biasanya selalu siap sedia melayani kebutuhan mereka.
Yeorin kuat menanggung itu semua. Tetapi ibunya tidak. Ibunya dari kecil terbiasa bergelimang kekayaan, seperti putri raja. Sampai menikah dengan ayah pun, ayah terbiasa memperlakukannya seperti ratu dengan banyak pelayan yang mengelilinginya. Ibunya sudah hancur ketika dipaksa memasak sendiri dengan tangannya yang rapuh dan tidak terampil itu – karena tidak pernah memasak seumur hidupnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Yoon [Devil] Jimin
Romance[Completed] "Aku harus memiliki perempuan ini." Jimin memutuskan dalam hati. "Aku harus memilikinya segera."