Bab 3

1.7K 135 20
                                    

"Sakit!!" Yeorin menjerit, berusaha mendorong tubuh Jimin.

Tubuhnya berteriak antara kesakitan dan keinginan untuk dipenuhi gairahnya, sebutir air mata menetes dari sudut matanya, sisa-sisa dari kesadarannya yang tertinggal. Jimin mendesakkan dirinya sedalam mungkin, akhirnya berhasil menembus penghalang itu, mengabaikan jeritan kesakitan Yeorin.

Ketika akhirnya jeritan Yeorin mereda. Jimin mengangkat kepalanya, dan mengecup lembut bibir Yeorin yang terbuka dan terengah-engah.

"Setelah ini Aku akan mengajarkanmu bagaimana memuaskanku," ucapan itu menggema di dalam ruangan, bagaikan janji dari sang pangeran kegelapan.

Dan Yeorin, sudah benar-benar kehilangan kesadarannya, tubuhnya menggeliat merasakan kenikmatan yang menggelenyar ketika rasa sakit itu akhirnya menghilang, berganti dengan kenikmatan panas yang membagikan gelenyar menyiksa ke seluruh tubuhnya.

Jimin merasakan gerakan pinggul Yeorin, merasakan denyutannya yang menggenggam panas tubuhnya, tertanam jauh di dalam tubuh Yeorin, mendesak dengan berani, menarik Jimin lebih dan lebih dekat lagi. Jimin menggertakkan gigi, menahan diri, membiarkan Yeorin menggerakkan pinggulnya, mencari kenikmatannya sendiri dengan sesuka hati.

Dan tidak butuh waktu lama ketika akhirnya perempuan itu mencapai kepuasannya.

"Jim-hhh min-aaa..." Yeorin memejamkan mata ketika kenikmatan itu meledak dan membanjiri tubuhnya dengan rasa panas yang tak tertahankan, dan walaupun Jimin bisa memperpanjang kenikmatannya sendiri.

Pemandangan akan orgasme Yeorin dan denyutan Yeorin yang meremas dirinya, jauh di dalam sana, membuatnya tidak bisa menahan diri lagi, detik itu pula, Jimin meledakkan gairahnya bergabung dengan Yeorin dalam gairah yang melemahkan.

.
.
.

Entah apa yang membuat Yeorin terbangun dari tidurnya yang lelap, rasa sakit yang aneh di badannya, ataukah cahaya terang yang mendadak muncul entah dari mana.

Yeorin membuka matanya. Sekilas pandangannya terasa kabur, dan dia mencoba untuk memfokuskan dirinya. Kamar itu, dengan nuansa putih yang feminim. Kilasan-kilasan ingatan berkelebat di benaknya, dia masih di sekap di sini, di dalam kamar di rumah Jimin yang jahat.

Dengan panik Yeorin terduduk dari ranjangnya, dan selimutnya melorot hampir jatuh menutupi dadanya, melorot? Yeorin menundukkan kepalanya, dan menyadari kalau dia telanjang bulat di balik selimutnya, apa yang....

"Selamat pagi."

Suara serak khas bangun tidur itu terdengar dekat sekali dan Yeorin menolehkan kepalanya kaget.

Pemandangan di hadapannya membuat jantungnya bergejolak, Jimin ada di sana, di ranjangnya, mereka ada dalam selimut yang sama, dan menilik kepada selimut Jimin yang hampir saja melorot di pinggulnya, mereka sama-sama telanjang!

Yeorin masih terperangah menatap pemandangan di depannya. Jimin berbaring dengan angkuhnya, jelas-jelas telanjang bulat di balik selimutnya, dan menatapnya dengan tatapan berhasrat yang memiliki.

Dengan panik Yeorin menarik selimutnya hampir untuk menutupi seluruh dadanya, tetapi gerakannya itu malahan membuat selimut Jimin melorot dan hampir memperlihatkan kejantanannya, dengan malu Yeorin memalingkan kepalanya dan disambut dengan senyuman jahat Jimin.

Keberanian dan kemarahan Yeorin langsung muncul ketika menyadari rasa pedih di antara ke dua pahanya.

Lelaki ini memperkosanya!

Entah apa yang terjadi semalam, Yeorin tidak ingat sama sekali, tapi yang pasti, dia sudah dinodai oleh iblis berhati kejam ini.

"Kau sungguh iblis yang tidak bermoral, mengambil keuntungan dari perempuan yang sangat membencimu!" desis Yeorin menahan marah, masih tidak mau menatap Jimin.

Yoon [Devil] JiminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang