Pov.
Jimin masuk ke kamar perawatan Yeorin tengah malam, saat itu Yeorin sudah tertidur pulas. Dengan langkah pelan tak bersuara, Jimin berjalan menuju tepi tempat tidur dan berdiri dekat disana mengawasi Yeorin. Begitu damai perempuan ini terpejam dalam lelapnya, seolah tak menyadari bahwa bahaya yang amat besar sedang mengintainya.
Jimin sedikit membungkuk, lalu menyentuh pelan pipi Yeorin. Perempuan itu mengerang pelan lalu mengubah posisi tidurnya, tetapi tidak terbangun. Jimin mengambil resiko dengan menunduk dan mengecup bibir Yeorin, merasakan manisnya bibir itu, sampai kemudian dia larut dalam gairahnya yang tertahan dan melumat bibir Yeorin.
.
.
.
.
.Yeorin merasakan gelenyar panas di seluruh tubuhnya, dan dia menggeliat, ada gairah menjalar dari bibirnya yang terasa nikmat dilumat seseorang. Dengan lemah Yeorin mengerjap setengah tidur dan membuka mata. Lelaki itu, yang sedang membungkuk di atas tubuhnya dan melumat bibirnya, adalah Yoon Jimin.
Jimin sedang melumat bibir Yeorin, kemudian dia berhenti dan menatap mata Yeorin, menyadari bahwa Yeorin sudah terbangun. Dengan lembut Jimin menelusurkan tangannya di pipi Yeorin, lalu bibirnya mengikuti gerakan jemarinya.
Yeorin memejamkan matanya, ini pasti mimpi. Yoon Jimin di dunia nyata tidak mungkin berbuat selembut ini, lelaki itu pasti akan langsung memaksanya, memperkosanya dan memperlakukannya dengan kasar.
Ini pasti mimpi, karena sebelum tidur Yeorin berbaring dengan gelisah, mencoba menghapus memori bercintanya dengan Jimin yang seolah selalu muncul dalam benaknya. Dan karena ini mimpi, tak ada salahnya untuk menikmati. Yeorin setengah tersenyum, lalu menyentuh pipi Jimin dengan lembut.
Dalam sekejap tubuh Jimin langsung kaku seperti terkejut merasakan sentuhan lembut jemari Yeorin di pipinya. Yeorin langsung menarik tangannya panik, apakah Jimin dalam mimpinya ini akan berubah lagi menjadi Jimin dalam dunia nyata yang jahat?
Ternyata tidak, Jimin dalam dunia mimpi ini sangat lembut dan penuh kebaikan, lelaki itu mengambil jari Yeorin dan meletakkannya di pipinya.
“Sentuh aku dimanapun kau suka, jangan berhenti...” bisik Jimin penuh gairah.
Yeorin tidak menyia-nyiakan kesempatan itu, ini benar-benar mimpi yang sangat menyenangkan, di bawah tatapan tajam Jimin, Yeorin menyusurkan jemarinya di wajah Jimin, mengagumi setiap kesempurnaan yang terpatri di sana, ketika jemarinya hampir menyentuh bibir Jimin, lelaki itu meraih tangannya, dan mengecupnya lembut, satu persatu jemarinya, Jimin menggulingkan tubuhnya kesamping Yeorin, ranjang rumah sakit yang lembut itu membuat tubuh mereka bersentuhan rapat, tangan Jimin menggenggam jemari Yeorin, lalu menyentuhkan jemarinya ke kejantanannya yang sudah sangat siap.
“Sentuh aku Yeorin-a.” bisiknya parau.
Wajah Yeorin memerah merasakan kekerasan yang panas di telapak tangannya, dengan lembut Jimin membuka ikat pinggangnya dan menurunkan celananya.
“Rasakanlah tubuhku yang amat sangat mendambamu.”
Yeorin meremas kejantanan itu dan Jimin mengerang, perasaan bahwa Jimin benar-benar bergairah atas sentuhannya membuat Yeorin merasa senang.
Oh ya ampun, ini adalah mimpi erotis terbaik yang pernah dia alami. Jemari Yeorin bereksplorasi di tubuh Jimin, dan lelaki itu membiarkannya sebebas-bebasnya.
Akhirnya, ketika bibir Yeorin dengan
penuh ingin tahu mencecap kejantanan itu, Jimin mengangkat kepala Yeorin dengan tatapan tajam berkabut yang penuh gairah.“Giliranku.” geramnya serak.
Yeorin dibaringkan dengan Jimin berbaring miring menghadapnya,
lelaki itu mengecup dahinya, pelipisnya, ujung hidungnya, pipinya, bibirnya dengan kecupan-kecupan kecil yang lembut. Lalu bibir itu berhenti di bibir Yeorin, mencicipinya sedikit-sedikit di tiap ujungnya, meniupkan kehangatan yang basah di sana, membuat Yeorin membuka bibirnya dengan penuh perasaan mendamba.

KAMU SEDANG MEMBACA
Yoon [Devil] Jimin
Romance[Completed] "Aku harus memiliki perempuan ini." Jimin memutuskan dalam hati. "Aku harus memilikinya segera."