✰ tujuh

1K 256 51
                                    


"mau kemana?"

"kuliah lah, ngapain lagi?"

rasanya renjun mau jitak tuh kepala kakaknya yang songongnyaa minta ampun. pemuda itu cuma misuh misuh dalem hati. pengen nabok pake kresek sampah yang lagi dia pegang tapi takut dicap anak dajjal.

"lah masih jaman kuliah? gak takut kena virus konoha lo?"

"oh, iya ya lupa." akhirnya kakaknya balik lagi dan lanjut tiduran. sementara renjun, sebagai anak sholeh dan rajin menabung lagi bantuin emaknya buang sampah.

dan kebetulan juga hari ini truk sampah bakal dateng ngangkut sampah yang di truknya ada mesin penggiling gitu.

"bang!"

renjun melambaikan tangan kepada seorang pemuda yang lagi gelantungan(?) di bodi truk dengan seragam super kucel.

"oitt! rajin banget njun, pagi pagi udah buang sampah. lagi jadi babunya emak ya?"

"gak usah diomongin juga kali."

si abang itu malah ketawa. pemuda itu ngasih kresek sampah itu dan gak lupa boneka dajjal yang bikin renjun apes malem tadi.

"ini juga?"

"iye, sekalian ancurin aja kalo bisa. enek gue liatnya."

"yo wes, dah." si abang itu nerima boneka itu dari renjun dan melemparnya ke bak sampah itu. dengan cepat, mesinnya menghancurkan boneka itu dalam sekejap.

akhirnya renjun bisa bernafas lega. kemudian pemuda huang itu kembali ke rumah sekalian cuci tangan. fyi, di rumah gak ada siapa siapa, orang tuanya pergi karena urusan kerja. cuma ada dia sama kakak laknatnya.































































kringg kringg!

renjun mengerutkan dahi. "lah, kirain telpon rumah udah rusak."








"halo?"

"halo, dengan hina-chan disini. kenapa kamu membuang aku? aku marah, badanku hancur karena kamu."

the doll ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang