"KAK YIYANG!"pemuda itu menyusul ke arah suara, ternyata teriakkan itu berasal dari kamar orangtuanya di samping dapur. demi kucing yang ditabrak han, renjun gak bisa bergerak kemana mana, tubuhnya membeku dan matanya membulat. renjun melihat langsung kak yiyang menusuk kepalanya sendiri dengan garpu.
"kak..."
sprei itu kini sudah bersimbah banyak darah, dan renjun masih membeku-belum percaya dengan apa yang dilihatnya. sementara gadis itu terus menusuk kepalanya.
sampai sesuatu yang berkepala kecil muncul dari balik pintu-hanya kepala tanpa badan-dan tersenyum pada renjun.
"l-lo m-mau apa?"
kepala itu tersenyum sinis. lalu, disusul suara telpon yang berdering nyaring, boneka itu(?) menunjuk ke sumber suara itu dengan lirikan matanya, seolah olah tengah mengisyaratkan pemuda itu untuk menjawab telponnya.
dia mulai berjalan mundur, matanya terpaku pada kepala kecil yang terus menatapnya.
kringg kringg!
"h-h-halo?"
"halo, dengan hina-chan disini. disini sedang hujan angin, aku masih diluar dan aku basah. tolong bukakan pintu."
renjun reflek menolehkan kepalanya ke arah jendela.
bohong.
dia menghampiri pintu depan dan membuka lebar lebar. sekali lagi gak ada siapapun disini dan cuacanya pun cerah khas senja.
renjun berbalik badan, namun kepala itu gak keliatan lagi, keadaan pun jadi hening. bener bener hening.
namun tiba tiba saja...
"kak yiyang? itu elo?"
KAMU SEDANG MEMBACA
the doll ✓
Fanfictionrenjun tidak percaya bahwa boneka yang dia temukan itu hidup. ft. huang renjun © floristone, 2020