✰ dua

1.3K 282 42
                                    


"lo nabrak dimana?"

"depan gedung yang bekas kebakaran itu lho. sumpah gue gak liat ada kucing lewat soalnya gue merinding duluan abis ngeliat gedung itu hihhh." han merinding lagi.

renjun dengan tidak berdosa nabok pipi han, beneran gak kira kira gais sampe terhuyung 5 sentimeter. "lebay ah, gak akan kenapa napa juga."

"minimal kasih gue minum kek."

"ya udah ambil aja sono di dapur, ribet amat jadi orang."

han mendecih pelan. "mau gue bantuin apa? kalo suruh bantuin masak gue ogah ya."

"gak lah tolil, bantuin keluarin barang barang dari kardus aja. gue mau beresin kamar emak dulu. oke?"

"y." kata han. satu huruf doang, y.














han ngebongkar barang barangnya keluarga huang. gak ada yang aneh sih, orang chinese emang agak berbeda. setiap rumah pasti ada aja patung kucing yang tangannya bisa gerak gerak gitu.

terus ada vas bunga, timbangan mainan, jam kuno, patung sepeda, magnet kulkas, bingkai foto kakaknya renjun waktu masih kecil terus ada renjun dipangku, sambil nyengir keliatan gigi ompongnya.

juga ada boneka.

"njun sini coba."

lalu renjun muncul dari balik tembok dengan kemoceng di tangannya. "apa?"

"ini... boneka punya siapa?"

"hah? sejak kapan gue punya boneka? punya emak gue kali, ya? kak yiyang mana mungkin suka boneka."

ya mana gue tau bangsat, batin han.

"kebawa kali yang punya sepupu lo, siapa sih namanya-"

"ningning."

"-nah punya ningning kali."

"masa sih..." renjun ngambil boneka itu dari han dan bonekanya dibolak balik kanan kiri sama dia.





"pegang sama lo."

han reflek ngelempar boneka itu dari tangan renjun. "anjir matanya gerak!"

the doll ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang