MSR-Chapter 1

66 11 5
                                    

"Udah lah, Al. Kali ini aja ikutin apa kata Mama Papa." ucap gadis itu sembari mengelus pelan bahu lelaki disampingnya.

"Hampir 20 tahun lo ngambil keputusan selalu tanpa dengerin saran orang tua. Kali ini aja deh lo coba kabulin, ini demi Oma juga." sahutnya lagi lebih lembut saat orang yang diajak bicara tidak menjawabnya.

Lelaki itu berdiri dengan cepat sambil meraup wajahnya kasar. Sangat terlihat bahwa ia amat frustasi sekarang.

"Lo coba pikir deh Kak jadi gue. Lo udah punya pacar, terus dijodohin tiba-tiba tanpa sepengetahuan lo sendiri, pernikahan lo 2 minggu kedepan, dan ya kalau.." lelaki tersebut menjeda kalimatnya sejenak.

"..ya kalau calonnya tuh bening, mulus. Lah ini cewe cupu gak terpandang siapapun, mana wajahnya pas-pasan lagi. Bisa lo bayangin nggak seberapa kasar muka tuh cewek difoto tadi!" lanjutnya dengan sedikit menaikkan suaranya.

"ALTAIR ANDROMEDA!" ucap seorang lelaki paruh baya yang tiba-tiba berada di belakang mereka.

Ya, ia adalah Leonardo Rouxen, pengusaha ternama dan terpandang di Nusantara ini. Pemilik Rouxen Corp Property dan Roux University. Yang tak lain adalah suami tercinta dari Viona Rouxen, pemilik Vio's NailArt.

"Berapa kali Papa bilang sama kamu, bahwa calon istri kamu itu perempuan yang sopan dan baik!" teriaknya sambil menunjuk anak lelakinya itu.

"Tapi bener kan, Pa. Dia itu anak nggak terpandang, miskin, kumuh. Aku juga liat kalau rumahnya itu kecil dan kotor pula. Gak ada salahnya kan kalau aku ngomong fakta tentang keluarga dia yang dibaw-"

'Plaakk!'

Bersamaan dengan itu sang istri yang mendengar teriakan suaminya dari taman belakang segera berlari menuju taman.

"Astaga, Papa!" Viona datang dengan raut wajah terkejut, melihat suaminya yang baru saja menampar anak lelakinya.

"Papa jangan kebawa emosi gitu, Pa. Inget Altair itu anak Papa," kata Viona lembut sambil mengelus dada kiri Leo.

Sedangkan Altair hanya tersenyum kecut dengan apa yang telah dilakukan Papanya barusan.

"Altair, masuk kamar!" kali ini Veronicha, kakaknya yang bersuara.

Dengan langkah cepat dan penuh amarah Altair meninggalkan taman menuju kamarnya.

Nicha mengambil air putih yang ada di kursi santai dan memberikannya kepada Leo. "Papa tenang dulu, ini minum airnya. Nicha bakal bujuk Altair lagi. Papa nggausah khawatir ya." ucapnya meyakinkan sembari mencium pipi Papanya sebelum meninggalkan tempat menuju target selanjutnya.

●●●●

Di kediaman Candranata, ada seorang gadis yang sedari tadi hanya menundukan kepala kebawah. Sedang berpikir tentang suatu masalah yang sekarang ini sedang menghantuinya. Sebuah tawaran akibat adanya perjanjian lebih dari 40 tahun yang lalu. Jika dia tidak menyetujui tawaran itu tentunya kedua orangtuanya sangatlah kecewa, apalagi melihat keadaan Ibunda tersayangnya yang kini sedang berjuang melawan penyakit gagal ginjal. Namun jika ingin menerimanya, dia tidak tahu seperti apa rupa calon suaminya, bagaimana sifatnya, dan yang paling penting adalah bagaimana kehidupannya mendatang setelah ia menerima keputusan itu.

"Gimana sayang, kalau kamu terpak-"

"Ara mau kok, Yah."

Lalu menoleh ke arah wanita paruh baya didepannya, "Bunda, Adara mau kok terima perjodohan itu." ucapnya dengan yakin dan cepat.

Kedua orangtuanya tersenyum senang mendengar keputusan anak gadisnya. Yasmin, Bunda Adara berdiri dan memeluk anaknya yang duduk di depannya. "Makasih ya sayang, kamu udah mau terima kesepakatan ini," katanya sambil mengelus rambut putrinya.

"Iya, Bunda. Lagian Ara yakin kalau pilihan Ayah sama Bunda itu ngga salah. Pasti ini semua juga demi kebaikan Ara." ucapnya tak kalah lembut sembari tersenyum manis. Meskipun sebenarnya senyum itu hanya sebagai penutup kesedihan dihatinya.

Yasmin melepas pelukan Ara, dan tersenyum kearah suaminya. "Nanti Ayah hubungin Om Leo, buat atur pertemuan kamu sama Altair ya.." Ara hanya mengangguk sambil tersenyum kepada Ayah tercintanya.

"Oh namanya Altair. Semoga aja dia adalah pilihan yang tepat buat aku." ucap Adara dalam hati.

My Secret RegretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang