Pembalasan dendam itu belum selesai, aku harus membuat Shin Je Seok membenciku seumur hidupnya
Siang harinya, Seoul diguyur hujan deras. Akupun terpaksa pulang dengan sepeda tanpa payung.
"Jung Ja-ya bagaimana kau pulang nanti ?" tanya Soo Ri yang melihatku termenung di kursi
"Molla" Aku merebahkan kepalaku diatas meja
"Jung Ja-ya wae? Apa semua ini karena Sandria?" Tanya Soo Ri sambil menatap ke arah mataku
"Ne" Jawabku tak bersemangat
"Hmm .." Soo Ri menarik nafas panjang
"Kau masih saja memikirkan anak babo seperti dia itu. Aku harap tak akan menemukan dia lagi" Ucap Soo Ri dengan ringannya
"Soo Ri-ya kenapa dia jahat padaku? dia bilang dia akan menemani aku sampai daekhakkyo" Tanyaku dengan wajah muram
"Eo? dia mengatakan kebohongan padamu? Huhh! anak itu" Ucap Soo Ri sambil bertolak pinggang
Aku herharap tak akan meneteskan airmata lagi untuknya ..
***
Tringgg ..
Aku pulang dengan wajah muram itu ke rumah dengan sepeda dan hujan yang deras ..
***
"Jong Hwa-ya noona jibe gaseumnida"
Tak ada sahutan Jong Hwa kecil dari rumah, dia tak ada dikamar, didapur, dikamar mandi dimana dia saat hujan deras seperti ini?
Akupun berlari ke luar dan bertanya pada tetangga yang lewat
"Sun Yae-ahjumma, kau lihat jakda Dong Jae-ya?" Tanyaku pada tetanggaku yang kebetulan lewat dan mereka mengenal Jong Hwa dengan sebutan jakda Dong Jae karena Jong Hwa adalah gambaran appaku saat kecil
"Mwo? kau tidak pulang bersamanya? dia menjemputmu tadi"
Deg ..
Aku terkejut dengan pernyataan Sun Yae-ahjumma. Akupun menaiki sepedaku ke sekolah lagi untuk menemui dongsaengku
Apa yang akan terjadi padanya nanti?
***
Sampai disekolah ..
"Jong Hwa-ya" aku memeluk dongsaengku itu
"Jong Hwa-ya, noona mianhae noona mianhae. Kenapa kau lakukan ini?"
Jong Hwa hanya menggelengkan kepalanya
"Jong Hwa-ya kau tak ingat? Hah? kau tidak boleh berhujan-hujanan seperti ini kau akan pingsan"
"errrhhhh ... errhhhh .."
"Kalau kau sayang padaku, kau mencintaiku kau harus menjaga dirimu bukannya menyiksa dirimu" Ujarku sambil memegang wajah Jong Hwa agar tetap menatap mataku yang berurai airmata itu
Jong Hwa yang sudah basah kuyup itu mengusap-usapkan kedua tangannya keatas dan bawah
"Kau tidak perlu minta maaf, kau hanya harus pulang ke rumah sekarang, ppali!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Tears of Heaven
Novela JuvenilSeo Jung Ja adalah gadis yang hidup mewah dengan kesengsaraan di hatinya. Hidup tanpa seorang ayah, mempunyai adik yang bisu dan gangguan pada telinganya setelah kecelakaan yang dialaminya. Sampai suatu saat terselubung niat di hatinya untuk membala...