Tears of Heaven

It's the First For You

Tok .. Tok .. Tok ..

"Jung Ja-ya bukakan pintunya kau harus makan" ucap Jung Rim eonni dengan nada kepanikannya

Aku tak membalas panggilan itu melainkan terus menangis, walaupun aku memakai alat bantu dengar yang eomma berikan ..

"Dongsaeng, bukakan pintunya!"

"Eonni! Nan su eobseo"

"Mwo? kau pasti bisa! Ppaliwa!"

Akupun membuka pintu dengan ragu, karena aku masih terbayang sikap eomma kemarin yang sangat menakutkan bagiku ..

"Ppaliwa!"

"Gidaryeo juseyo!"

Kuncipun sudah terbuka, sekarang pintu itu bisa dibuka siapapun ..

"Andwaeya! andwaeya!" Kulihat eomma ada didepanku dan aku yang ketakutan itu lari ke bawah

"Jung Ja-ya, naega neol eommayo"

Eomma juga mengejarku ke bawah

Aku ketakutan sambil memegangi kedua telingaku itu ..

"Jung Ja-ya.. eomma mianhae! daesseok?"

Aku menatap eomma sambil menggelengkan kepalaku

"Kau harus makan, Jung Ja-ya"

"Aniyo, eomma ingin aku mati, kan?"

"Jung Ja-ya, sekali lagi kau mengatakan hal itu didepanku aku tak segan-segan untuk memukulimu lagi!" Ucap eomma sambil sedikit berbisik dengan memegangi wajahku agar tetap menatap ke wajahnya

"Hanbeon haebwa!"

Jong Hwa kecil datang dan langsung memelukku ..

"erhhhhh ... errrhhhhhh ...."

"Kau tidak tahu apa-apa! sebaiknya kau diam Seo Jong Hwa!" Aku memarahi Jong Hwa

Jong Hwa menggelengkan kepalanya sambil menangis

Eomma pun juga memelukku

"Jung Ja-ya .."

Aku tidak bisa mengatakan apa-apa aku hanya bisa diam seperti tak ada masalah apapun di dalam diriku ..

***

"Jung Ja-ya neoneun hakkyoe kaya!" Teriak Jung Rim eonni padaku

"Ne, eonni" Aku membalas teriakan eonni sambil menuruni tangga

"Lihat dirimu! sudah cantik dengan seragam biru"

"Aniyo! kajja!"

"Eomma, Jong Hwa kami berangkat!" teriak Jung Rim eonni pada eomma dan Jong Hwa

"Ne, hati-hati kalian, ne?"

"Ne eomma"

Kamipun berangkat dengan sepeda ..

"Eonni! gamsahamnida" Aku menyalami eonni yang akan berangkat sekolah juga

"Ne! Annyeonghi gaseyo!"