Aku tertidur bersama Youngjae yang masih mendekapku. Sekitar satu setengah jam aku tertidur. Lalu, aku terbangun begitu mendengar suara nada dering ponsel.
Itu bukan nada dering ponselku.
"Hey, Youngjae. Bangunlah. Ponselmu berdering." Aku berusaha membangunkan Youngjae. Tidak butuh waktu lama, dia terbangun. "Oh? Maaf kau jadi terbangun."
Aku hanya tersenyum kecil. "Tidak apa-apa."
Youngjae bangun dan duduk di sisi kasur. Aku pun ikut bangun karena sudah merasa cukup tidur.
Youngjae menjawab teleponnya.
Aku hanya mendengarnya bicara di ponselnya itu.
"Ada apa?" tanyaku saat Youngjae sudah selesai. "Daehyun. Ada meeting mendadak yang harus aku hadiri. Ditambah lagi, aku harus survey ke suatu tempat dan mendapatkan klien baru."
Aku tertawa kecil. "Kau cukup sibuk ya belakangan ini."
"Begitulah."
Youngjae beranjak dari duduknya dan mengambil jas yang ia gantung di gantungan milikku sebelumnya dan mengenakannya. "Kalau begitu, aku pergi dulu. Soal event itu, Kabari aku kalau kau sudah siap. Kita akan membicarakannya lagi nanti."
Aku mengangguk. Kulihat Youngjae tersenyum dan mencuri kesempatan untuk menciumku lagi. "Jaga dirimu baik-baik."
"Iya. Hati-hati di jalan."
Youngjae mengusap kepalaku sebelum pergi.
Setelah Youngjae pergi, aku duduk menghadap jendela kamarku.
"Hey, Dia baru saja pergi. Ada apa?"
Aku menoleh sebentar dan mendapati Gi Bin yang terlihat baru terbangun dari tidurnya.
"Meeting mendadak." jawabku singkat. Gi Bin kembali berbaring di tempat tidurku dan menghadap ke arah yang sama.
"Apa yang kalian bicarakan disini tadi?" tanyanya. "Tidak banyak. Dan, dia pun hanya menyampaikan perasaannya padaku, secara tidak langsung."
"Hm? Bagaimana?"
"Dia tidak mengucapkannya. Tapi, aku mengerti maksud perlakuannya padaku." jelasku.
"Apa kau melakukan hal yang sama?"
Aku terdiam. Selama ini Youngjae menyampaikan perasaannya berulang kali padaku. Tapi aku belum mengatakan perasaanku padanya, sekalipun.
"Tidak."
"Apa? Kau bercanda? Kupikir kalian sudah-.."
"Tidak, Gi Bin. Aku tidak ingin membohongi diriku sendiri dan Youngjae. Aku masih memikirkan Namjoon, dan tidak semudah itu aku mengatakan perasaanku pada Youngjae."
"Baiklah. Aku jadi ikut bingung denganmu, kau tahu. Bisakah aku ikut?"
Aku menggeleng cepat dan memukul Gi Bin. "Tidak!"
"Aw! Kenapa?"
"Lain kali saja. Hanya kita berdua. Kalau ada kau, lebih baik berdua saja."
"Manis sekali~"
Aku melihat wajah Gi Bin yang seperti memelas. "Astaga, Gi Bin. Menjijikan!" Aku memukulnya dengan bantal.
---
"Aku pulang."
Aku mendengar suara Guanlin. Ah, dia sudah pulang. Untung saja aku sudah menyiapkan makan malam untuknya sebelum aku pergi.
Sudah jam 8 malam. Gi Bin sudah pulang duluan. Aku memintanya pulang walaupun dia tetap memaksa ingin mengantarku ke klab.
"Guanlin-ah. Aku ingin pergi reuni dengan teman-teman sekolah. Kau jaga rumah ya. Makan malamnya sudah kusiapkan di meja makan." Aku mengatakan itu sambil mengenakan sepatu wedgesku.
YOU ARE READING
Manager • Kim Namjoon✔
Фанфик[ON GOING] Menjadi Manajer memang tidak mudah. Sejak awal, itulah yang aku pikirkan jika membicarakan soal Manajer. Apalagi aku harus menjadi manajer grup tarinya. Kuatkah aku? "Noona. Kau tahu sendiri kan kemarin Manajer kami malah pergi. Dan terle...