Sakura sedang bersantai sore itu, memakan potongan buah dan menonton TV. Ia belum memberi kabar pada siapa pun mengenai kehamilannya. Tidak juga mertuanya, apalagi orang tuanya. Benar-benar hanya Sasuke dan dirinya yang tahu.
Bukannya tidak ingin berkabar, tapi kandungannya masih sangat kecil. Mungkin beberapa minggu lagi saat ini sudah lebih kuat dan terlihat, ia baru akan memberi tahu. Namun ia tidak melarang jika suaminya ingin memberi tahu orang lain. Tidak ada masalah dengan hal itu. Tapi mengingat bagaimana sifat Sasuke, kecil kemungkinan pria itu akan membagikan kabar berita─kecuali ditanya.
Alisnya naik saat mendengar bel rumahnya berbunyi. Belum pernah ada yang bertamu ke rumah mereka selama ia tinggal disini. Jika itu adalah orang terdekat, pasti akan mengabari. Ia berjalan menuju pintu depan dan melihat orang di luar dari layar intercom.
Seorang wanita cantik berambut pirang.
Ia merasa tidak mengenali wanita itu, namun akhirnya membuka pintu karena penasaran.
"Selamat sore," sambutnya begitu melihat wanita itu.
"Oh, hai. Selamat sore," balasnya. "Aku Ino, tetangga barumu, Nyonya─" Wanita itu menggantung perkataannya.
"Sakura," ujarnya cepat memberi tahu namanya.
"Ya, aku tetangga barumu, Nyonya Sakura. Rumah kami di seberang sana. Aku dan suamiku baru pindah kemarin." Wanita yang bernama Ino itu terlihat saat bersemangat dengan senyumnya. Ia hampir tidak percaya jika wanita itu telah menikah. Ia kira dia anak gadis keluarga yang pindah.
"Sakura saja, tidak perlu formal." Sepertinya mereka seumuran.
Ino mengganguk. "Baiklah, Sakura. Ah ya, ini untukmu," seraya memberikan sebuah kotak yang sepertinya berisi tart.
Merasa tidak enak membiarkannya berdiri di sana, ia mempersilakan Ino masuk.
"Seharusnya kau tidak perlu repot-repot membawa ini."
Ino mengibaskan tangan. "Tidak apa-apa. Aku memang sengaja membawanya ke para tetangga, sekalian berkenalan."
Sekarang ia yang merasa tidak enak karena tidak melakukan hal yang sama saat pindah kemari. Ia tidak tahu jika warga baru biasanya begitu. Tidak ada yang memberitahunya.
"Oh ya, tadi aku belum mengatakan nama lengkapku. Aku Shimura Ino. Kami pindah karena baru berkeluarga."
"Benarkah? Aku juga baru tinggal di sini sebulan yang lalu." Tanpa sadar ia menjadi bersemangat mengobrol dengan Ino, mungkin karena ia belum memiliki teman tetangga, sebelumnya.
"Jadi kau juga sudah menikah, Sakura?"
Ia mengangguk, sambil mengeluarkan tart pemberian Ino ke piring, bermaksud memakannya berdua. Atau mungkin ia yang sangat ingin memakan itu begitu mencium baunya? Tanpa sadar ludahnya bahkan hampir menetes.
"Padahal kukira tadi kau putri pemilik rumah. Ternyata kau keluarga baru juga," ujar Ino dengan tawa. Kurang lebih mereka beranggapan sama kalau begitu.
Bisa ia lihat Ino sedang mengamati interior dalam rumahnya. Matanya terlihat terkagum. "Rumahmu cantik sekali," gumam Ino masih menatap sekeliling.
"Oh!" Tiba-tiba wanita itu bersuara seperti terkejut melihat sesuatu.
"Bukankah itu senior Uchiha?"
Ino sedang menatap ke arah foto pernikahannya dengan Sasuke yang tergantung di dinding. Tangannya menunjuk ke arah sana.
"Kau mengenalnya?"
"Astaga, dunia sempit sekali. Senior Uchiha adalah kakak kelasku saat SMA. Kami sekolah di SMA Kansai. Dia satu tingkat di atasku."
KAMU SEDANG MEMBACA
Unbroken Adores #2 ✔
FanfictionInilah awal mulanya. Pertemuan dua orang yang berbeda. Seketika bersama disaat belum saling mengenal, tidak juga saling memahami. Dunia memang terkadang sungguh aneh. Menurut Sasuke, hidup sebelumnya bagai bayang-bayang. Tidak terlihat dan tidak ber...