Veera teringat bahwa tadi sebenarnya dia akan pergi ke kantin bersama Maya. Tanpa berpikir panjang, Veera pun segera menyusul Maya ke kantin.
Sudah dari tadi Maya menunggu Veera, tetapi anak itu belum kelihatan batang hidungnya sama sekali. Padahal Maya sudah memesan dua mangkuk bakso dan dua gelas es teh manis untuknya dan Veera.
"Eh kalian tau nggak? Tadi si cupu ditembak sama Nathan loh," ujar siswi kepada temannya yang sedang duduk disamping meja Maya.
Akansha Veera Alindra adalah nama panjang Veera. Cewek ini mempunyai kulit yang putih. Bibir indah. Alis yang sedikit tebal. Dagu bagus yang membuatnya menjadi sangat manis saat tersenyum. Mata hitam. Dan Bulu mata lentik yang semakin mempercantik matanya. Veera juga mempunyai rambut panjang pirang dibagian ujungnya. Rambutnya selalu ia kepang dua setiap berangkat sekolah. Mungkin karena ini teman-temannya menganggap bahwa Veera anak cupu. Ditambah lagi kacamata yang kadang cewek ini gunakan menambah kesan cupu pada dirinya. Padahal Veera bukan orang cupu, hanya saja penampilan rambut dan kacamatanya yang membuatnya jadi terkesan cupu.
Maya yang mendengar berita itu sangat terkejut. Apapun berita tentang Nathan, pasti akan cepat tersebarnya. Padahal kejadian itu baru beberapa menit yang lalu. Ingin rasanya Maya bertanya kepada Veera secara langsung. Fix, Maya beruntung. Veera yang sejak tadi dia tunggu akhirnya menampakkan wujudnya juga.
"Eh Veer, gue denger-denger katanya lo habis ditembak Nathan ya? Kapan? Dimana? Lo terima nggak? Kenapa lo nggak WhatsApp gue sih." Beberapa pertanyaan dilontarkan oleh Maya sekaligus.
"Lo kalo nanya satu-satu dong. Gue jadi bingung mau jawab yang mana dulu. Iya gue habis ditembak Nathan. Kapan gue ditembak Nathan, gue ditembak dia waktu lo ninggalin gue pas kita mau ke kantin. Gue harus benerin tali sepatu gue yang copot dulu. Gue udah manggil-manggil lo buat tungguin gue. Tapi mungkin telinga lo belum lo bersihin satu bulan, jadi lo nggak denger. Kedu..."
"Enak aja lo kalo ngomong," Maya langsung menyambar ucapan Veera yang delum diselesaikannya. "Eh terus gimana?" sambungnya lagi.
"Makanya. Kalo lagi ada yang ngomong jangan main nyambar aja. Udah kek petir aja lo. Emm.. Gue ditembak di tengah lapangan basket tadi pas istirahat. Lo tau nggak? Ternyata dia nyiapin itu semua buat nembak gue," ujar Veera dengan raut wajah biasa saja.
"Gue belum jawab apa-apa. Gue minta waktu buat berpikir dulu. Soalnya gue sedikit ragu May."
"Lo bego atau blo'on sih Veer? Kenapa nggak langsung lo terima Nathan aja? Kalo gue jadi lo, udah gue terima tuh si Nathan detik itu juga," ujar Maya ceplas-ceplos.
"Kok lo jadi yang sewot sih? Ya udah sana lo aja yang pacaran sama Nathan," celetuk Veera.
"Enggak ah. Dia kan sukanya sama lo," kata Maya sambil melahap bakso yang ada di tangannya.
"Gue masih ragu sama dia May. Dia ganteng, tajir lagi. Sedangkan gue? Gue cuma cewek cupu. Apa orang tua dia bakal nerima gue?" Ujar Veera.
"Lo jangan berpikiran kaya gitu dong. Lo harus positive thingking. Ya walaupun gue sempet suka Nathan sih, tapi gue dukung lo sama dia kok."
"Tau ah, gue pusing."
----->VEERA<-----
Kurang lebih sudah delapan jam para siswa dan siswi berada di sekolah. Sekarang saatnya mereka pulang untuk me-refresh-kan pikirannya dengan cara beristirahat karena esok mereka harus menghadapi berbagai macam mata pelajaran lagi. Semua murid di sekolah mulai meninggalkan area sekolah satu per satu.Sekolah sudah mulai sepi. Mungkin hampir semua anak sudah berada di dalam rumahnya masing-masing. Tetapi tidak dengan Veera. Cewek itu sudah sangat lama berada di halte sekolah. Dia menunggu angkot. Setiap angkot yang melintas ditepan halte sekolahnya pasti sudah dipenuhi oleh para penumpang. Veera bingung, karena hari sudah mulai sore. Ini kesalahannya sendiri, dia menolak ajakan Maya untuk pulang bareng. Tetapi dia mempunyai alasan mengapa menolak ajakan Maya untuk pulang bareng. Itu karena Veera tidak ingin merepotkan Maya, sahabat yang selalu ada untuknya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
VEERA
Teen Fiction[FOLLOW BEFORE READ!] [SLOW UPDATE:)] "Gue sayang dan cinta banget sama lo." "Gue sayang sama lo." "Gue kangen lo, Veer." Aku itu tipe cewek yang suka membuat seseorang merasa penasaran. Kalian pastinya juga ikut penasaran kan sama ceritanya? Dari...