"Makasih kamu udah buat aku bahagia. Semoga bukan hanya kemarin dan hari ini. Tetapi untuk selamanya." -Akansha Veera Alindra
Suasana di kelas 10 IPS-3 menjadi heboh semenjak Nathan dan Veera sudah resmi berpacara. Mereka menganggap bahwa selera Nathan sangatlah rendah. Mereka tidak habis pikir mengapa Nathan lebih memilih Veera ketimbang Raisya. Padahal Nathan juga tau betul bahwa Raisya sangat suka padanya. Cowok itu juga tau Raisya adalah adik Veera.
"Eh Than. Kenapa lo lebih milih cewek cupu itu sih? Padahal lo kan tau kalo Raisya suka banget sama lo. Raisya juga lebih oke ketimbang Veera," ucap teman kelas Nathan.
Segera Nathan menyahut perkataan temannya. "Diam! Sekali lagi lo ngomong cewek gue cupu, abis lo!" Ancamnya.
Cowok itu terdiam. Suasana menjadi hening. Sekarang cowok berbadan lebih kecil dari Nathan itu tak berani mengeluarkan sepatah katapun lagi. Ia lebih memilih pergi menjauh dari Nathan. Semua murid di kelas hanya bisa melihatnya saja. Mereka semua tau, jika Nathan sudah marah, dia bisa saja menerkamnya. Itulah sebabnya mengapa tidak ada yang berani melawan jika sudah berurusan dengan Nathan. Cowok itu memang baik, tapi sekali dia liat ada seseorang yang menyakiti orang yang dia sayang baik fisik maupun hatinya, maka orang itu bisa habis ditangan Nathan. Begitulah cara Nathan menjaga orang yang dia sayang.
"Nathan. Bener ya lo udah jadian sama kakak gue?" Raisya bertanya untuk memastikannya.
"Iya bener. Gue sama Veera udah resmi jadian."
Raisya berpikir sejenak. "Jika gue menginginkan Nathan, gue harus berpura-pura menerima keputusan Nathan yang lebih memilih Veera. Dengan gue kekelas sama Nathan, gue jadi lebih gampang buat misahin Nathan dengan Veera," batinnya.
Saat pembagian kelas waktu awal masuk sekolah itu, nama Nathan dan Raisya masuk kedalam daftar nama anak kelas 10 IPS-3. Dari situlah Raisya bertemu dengan Nathan dan mulai suka padanya. Tetapi perasaannya tidak pernah terbalaskan. Nathan menganggap Raisya hanya teman biasa. Tidak lebih.
"Emm, selamat ya. Gue ikutan seneng. Sekarang gue tau kenapa lo lebih milih dia dari pada gue."
"Gue tau, sifat gue masih kekanak-kanakan. Sedangkan sifat dia udah lebih bisa dewasa dari gue kan?"
"Itu lo tau. Baguslah kalo lo sadar diri."
Hati Raisya seperti tertusuk pisau. Sakit rasanya. Tapi emang itu kenyataannya. Raisya memang masih kekanak-kanakan. Itu karena Rita yang selalu memanjakannya.
Bukan karena Nathan jahat. Dia berbicara seperti itu untuk menyadarkan Raisya supaya bisa lebih bersikap dewasa lagi.
Gadis baik, sopan, penyabar, cantik, dan manis. Bayangan Veera selalu hadir dalam pikiran Nathan. "Baru beberapa jam nggak ketemu Veera rasanya gue kangen banget sama dia," gumamnya dalam hati.
Nathan merogoh saku celananya untuk mengambil ponsel miliknya. Cowok itu lalu menuliskan pesan singkat kepada cewek yang ia sayangi dan cintai.
Kesayangan😘 : Pacar, Gue kangen sama lo😭✅
Pesan dari Nathan langsung dibaca oleh Veera. Kebetulan Veera sedang online WA. Tak butuh waktu lama, Nathan pun mendapat balasan pesan dari Veera.
My Love❤ : Trus lo mau apa? ✅
Kesayangan😘 : Pulang sekolah gue ke kelas lo. Kita pulang bareng ✅
My love❤ : Ya udah ✅
Kesayangan😘 : Tapi kita nggak langsung pulang ya. Kita jalan-jalan dulu sebentar ✅
KAMU SEDANG MEMBACA
VEERA
Teen Fiction[FOLLOW BEFORE READ!] [SLOW UPDATE:)] "Gue sayang dan cinta banget sama lo." "Gue sayang sama lo." "Gue kangen lo, Veer." Aku itu tipe cewek yang suka membuat seseorang merasa penasaran. Kalian pastinya juga ikut penasaran kan sama ceritanya? Dari...