8. Merasa Bersalah

32 10 5
                                    

HII SEMUANYA!!!
AKU BALIK UPDATE LAGI NIHH..

SEBELUM BACA, PASTIKAN SUDAH FOLLOW AKUN AKU YAA!!

(BubbleGummora_29)

***

"Sebenarnya Den Nathan... Den Nathan.."

Veera menatap lelaki itu dengan penuh harapan. "Semoga tidak terjadi apa-apa pada Nathan," renung Veera.

Lelaki itu melihat kearah wajah Veera. Matanya berkedip beberapa kali dalam sepuluh detik dan dengan air mata yang sudah terlihat jelas. Bibirnya gemetaran. "Sebenarnya Den Nathan... Den Nathan... Den Nathan kecelakaan—" ujar lelaki tersebut terputus-putus sambil terisak.

"A-apa?! Nathan kecelakaan?" ujar Veera terbatah-batah. Veera sangat terkejut mendengar kabar itu. Seperti ada sebuah sambaran petir yang telah mengenai dadanya, sangat sakit rasanya. Badan Veera gemetaran. Tubuhnya mulai lemas. Tidak ada tenaga sama sekali dalam dirinya. Untuk sekedar berdiri saja ia merasa tidak sanggup. Veera terjatuh. Tubuhnya tersungkur jatuh di atas tanah.

Veera sangat terpukul atas kejadian yang telah dialami Nathan. Tubuhnya masih terduduk di atas tanah. Maya dan Sonia yang melihat Veera seperti itu kemudian membangunkan Veera supaya cewek itu bangkit kembali. Cewek itu pun mulai membangkitkan tenaganya lagi. "Nathan kecelakaan kapan Pak?" tanyanya sembari bangkit kembali secara pelan-pelan dengan bahu yang dipegangi oleh Sonia. Dibantu juga oleh Maya.

"Den Nathan kecelakaan kemarin pagi sekitar jam 08.00 WIB."

Mata Veera mulai berkaca-kaca. Air matanya hampir menetes dihadapan mereka. Tetapi Veera menahannya supaya tidak jatuh.

"Jika kalian teman dekat Den Nathan, saya minta tolong pada kalian. Tolong jenguk Den Nathan. Saya tidak mungkin terus berada disamping Den Nathan karena saya juga harus mengurus rumah ini. Tadi pagi saya sempet menjenguknya, tetapi Den Nathan belum sadarkan diri juga. Kedua orang tuanya sedang berada di luar negeri. Kakak Den Nathan juga sedang kuliah di luar negeri," jelas lelaki paruh baya itu.

Veera mengangguk-anggukkan kepalanya. "Itu pasti Pak! Saya akan sering menjenguk Nathan. Jika Nathan sudah diperbolehkan pulang oleh Dokter, saya juga akan sering ke rumah ini untuk merawat Nathan supaya cepat sembuh," ucapnya.

Lelaki yang sedang berada dihadapan Veera sekarang lalu mengusap air matanya. "Terimakasih. Kalian sudah mau membantu Den Nathan," ujarnya merasa sedikit tenang.

Mata Veera sudah sangat berkaca-kaca hingga ia tidak bisa membuka matanya dengan sempurna. Bisa dibilang mata Veera sekarang seperti orang sipit. "Iya Pak. Kalau boleh tau, Nathan kecelakaan dimana ya Pak?" tanyanya lagi sambil menahan air matanya supaya tidak terjatuh.

"Den Nathan kecelakaan di depan Alfamart dekat Restoran Bintari."

Kini Veera sudah tidak bisa menahannya lagi. Air matanya terjatuh dengan sendirinya. Jelas, jam kecelakaan itu terjadi tidak lama setelah Nathan mengantarkan Veera ke Restoran Bintari. Tempat kejadian kecelakaan itu juga jelas tidak jauh dari Restoran Bintari tempat Nathan mengantarkan Veera. "Pasti lo kecelakaan kaya gini gara-gara gue. Gue minta maaf Than," batin Veera.

Benar! Itu berarti Nathan mengirim pesan kepada Veera sebelum ia sampai di Alfamart. Karena Nathan sempat bilang kepada Veera bahwa dia akan pergi ke Alfamart setelah mengantarnya. Namun di tempat itulah takdir Nathan berkata lain.

Air mata Veera mengalir semakin deras. Bahkan, mata Veera sudah mulai kelihatan bengkak. Cemas, takut, itu perasaan yang sedang dialaminya. Ketiga manusia yang sedang berada disekitarnya merasa bingung atas sikap cewek itu.

VEERATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang