Eps 5

12 1 0
                                    

Tiba tiba seseorang memanggilnya dari belakang.

"eh, ada si ganjen di sini " sapa ketua geng dari salah satu mereka

'gue lagi enak istirahat, ni dugong pake acara dateng lagi' sumpah demi apapun Xena menyumpahi mereka yang sudah mengganggunya.

Xena langsung berdiri dari kursi yang berada di kantin dan segera meloloskan diri dari kawanan haters nya. Belum sampai dua langkah, siku nya di cekal oleh dayang dayangnya si Linda.

" ssshh" Xena meringis pelan, bekas luka kemarin belum sempat sembuh, dan sekarang tambah menjadi karena kuku Vella sangat penjang dan tajam.

" Punten, gue mau masuk kelas" sahut Xena, karena sedang tidak ingin mencari keributan di area sekolah.

"tumben lo masuk kelas jen biasanya kan ngejablay ke laki laki" kini Linda yang berbicara.

Xena mulai tersulut emosi, dia tidak terima direndahkan seperti ini.

"maksud lo apa bilang gue kayak gitu?"

"ya, kan kerjaan orang ganjen emang begitu. Kenapa?  Mau ngadu sama pawang lo?"  sahut Vella yang berdiri di samping Xena, dari mereka bertiga yang tidak banyak bicara hanya Sania. Tapi kalau soal menyerang dia yang paling jago.

"sampah" dengan nada dingin, Xena langsung menubruk kawanan dugong tersebut.

' liat aja lo Xena, gue bakal buat hidup lo menderita. Kalau bisa sampai lo jadi gembel' ucap Linda dalam hati sambil menajamkan matanya ke arah Xena yang berjalan dengan santai.

"girls, kita susun rencana" setelah itu mereka pergi untuk merencanakan agar Xena menderita, entah apa yang mereka rencanakan, yang terpenting membuat Xena menderita.

"assalamualaikum buk" sapa Xena di depan kelas, yang sedang mendengar pelajaran dengan seksama.

"keluar saja, tidak usah masuk. Saya tidak terima murid yang tidak disiplin" tegas buk reni guru bahasa indonesia.

"tapi buk, saya kan mau belajar. Masa disuruh keluar"

"keluar atau saya beri kamu nilai C" tegas buk reni

'mission completed, lagian siapa juga yang mau belajar, yang ada gue ketiduran di kelas' ucap Xena dalam hati.

Dengan senang hati Xena keluar dan bergegas ke perpustakaan, karena di perpustakaan Free wifi, full ac, dan di salah satu rak buku yang jarang orang ketahui Xena sudah menyimpan bantal kecil untuk bisa tiduran di pojok ruangan perpustakaan.

🍅🍅🍅

"eh, si Xena dari tadi kok gak keliatan. Biasanya paling udah gas duluan ke kantin"

" gak tau juga gue put, pas pulang nanti juga ada kok" jawab gevan, kini mereka sudah berada di kantin karena jam keluar main. Gevan dan putra memiliki pahatan yang bisa dibilang lumayan. Putra memiliki kulit sawo matang, mata yang agak sedikit sipit, alis yang lumayan tebal, hidung yang pas pas-an, bibir yang menggoda. Kalau Gevan, kulit putih alis tidak tebal dan tidak tipis, hidung yang lumayan mancung dan bibir yang tipis.

"lo pesen apaan? , biar gue yang pesenin" tanya putra.

" nasi goreng , gak pake bawang goreng, telornya mata sapi setengah mateng, kerupuknya yang merah, gak pake timun juga. minumannya cappucino cincau, gula nya dikit aja, cincaunya banyakin. nih duitnya, kembaliannya ambil aja" jelas Gevan dengan panjang dan lebar. Sedangkan putra ternganga sendiri mendengarnya.

"kalau salah, terima nasib" setelah itu putra bergegas membeli pesanan.

Setelah sekian lama menunggu pesanan datang, Gevan mengamati pesanan yang dibeli putra untuk memastikan sesuai dengan yang dia harapkan.

"gimana pesenannya sesuai kan?" tanya putra ragu ragu.

"ingatan lo ternyata gak jelek jelek amat"

"kan emang dari dulu" bangga putra.

🍅🍅🍅

"Jangan......." Xena tersentak dari mimpi buruk, orang orang yang berada di perpustakaan melihat Xena dengan tatapan yang aneh.

'duh, malu banget diliatin orang. Jam berapa nih sekarang' sambil melihat ke jam yang ada di dinding perpustakaan.

'udah keluar main, gue laper banget . Ke kantin dulu ah' batin Xena yang sudah tak kuasa perutnya menahan lapar.

Sesampainya di kantin Xena melihat keseluruhan tempat untuk melihat dua cecunguknya itu. Dari kejauhan Xena melihat Gevan yang sedang berbincang dengan putra. Xena langsung menghampiri mereka berdua.

"eh, udah duluan aja lo pada" sindir Xena yang merasa di abaikan.

"lo nya aja yang gak keliatan, kemana aja lo?" tanya putra yang sifat kebawelannya keluar.

" di usir sama buk reni, ya gue langsung tidur di perpus"

"lo mau makan gak?" tanya Gevan, Xena pun mengangguk dan langsung mengambil makanan Gevan, kalau saja Xena bukan sahabatnya Gevan akan menampakkan Xena ke jurang yang paling dalam.

"enak banget nasi gorengnya" ujar Xena.

" semua makanan yang lo makan pasti bilangnya enak mulu, tinja kucing di kasih tepung mungkin lo masih bilang enak" ujar putra.

"tadi gue di hadang ama dugong" kini Xena mulai bercerita

"ngapain lagi dah tu cewek" putra sudah tau perilaku geng alay itu.

"trus lo ribut gak?" tanya Gevan.

"enggak, gue langsung pergi. Ngapain orang kayak gitu diladenin"

"kalau ternyata si linda and para pengikut masih ada dendam sama lo ntar yang ada lo di keroyok lagi" kini putra berasumsi yang masih dibilang masuk akal.

"iya bener juga kata si putra kalau lo di keroyok, lo pasti kalah"

"gue cari cara lain supaya bisa lolos, bawa senjata kek, apa kek yang penting bisa melindungi diri gue"

"senjata apaan yang lo bawa? , ketangkep mampus lo kena skor" sumpah kali ini Xena menatap sahabatnya heran, mendoakan sahabatnya kena skor. Sungguh sahabat yang tidak patut di teladani.

"udah deh, gak mungkin kalau mereka nyerang di area sekolah. Yang ada bisa di D.O" setelah itu Xena bangkit dan menuju kelasnya, menurutnya linda CS tidak mungkin bisa menyakiti dirinya.

sepeninggalan Xena di kantin putra masih membicarakan soal rencana yang di lakukan oleh linda CS.

"menurut lo van, si linda kan kalau kayak gitu udah serius. Adik kelas yang kemaren aja udah keluar dari sekolah"

"gue juga lagi mikir kemungkinan rencana si linda, sebenernya apa yang pengen dirampas si linda dari Xen xen?" tanya Gevan.

"kita harus nolongin Xena, walaupun dia sendiri gak peduli, pasti ada sesuatu yang si linda pengen ambil dari Xena"

"gue setuju, tapi kita harus mulai dari mana put, gak mungkin langsung nanyain ke linda"

"ya gak mungkin la" putra sedih sekali memiliki sahabat yang kemampuan di bawah rata rata ini.

"kita harus berada di dekat Xen xen setiap saat, jangan sampai lengah. Pun kalau ke wc kita harus kerja sama dengan seseorang"

"ok, gue setuju dengan rencana lo " tegas putra. kalau sudah begini, mereka pasti serius melakukannya. Karena menyangkut tentang salah satu sahabatnya.

Arrive My LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang