Eps 4

20 1 0
                                    

" Gevan awasss....."

"Tinnnn... Tinnnn" bunyi klakson pengendara mobil dari arah yang berbeda.

Gevan yang kurang berkonsentrasi akhirnya membelokkan stang motornya dan alhasil..

'brukkkk'

Gevan menabrak trotoar di jalan. Pengendara mobil yang nyaris kecelakaan langsung turun dan melihat kondisi mereka.

Xena masih setengah sadar, tiba tiba ia melihat lampu mobil yang berhenti tepat di depannya yang lumayan terang sehingga membuatnya bego sementara.

"dimana gue sekarang, alam kubur?, kok terang banget sih"

"anak muda, kamu belum meninggal. Kamu cuma syok aja, mari saya antar kamu pulang" sahut pengendara mobil tersebut.

Lain halnya dengan Gevan yang yang terpental dua meter dari Xena, Gevan langsung berdiri dan mengecek keadaan sahabatnya itu.

"xen xen lo gak papa kan?"

Xena masih planga plongo melihat jalanan yang sepi, sementara Gevan sudah cemas bila Xena akan hilang ingatan akibat kejadian barusan. Gevan langsung menoyor kepala Xena agar kembali ke mode on.

"sadar xen xen kita di trotoar, lo mau tidur disini sampe besok?" Gevan melihat Xena yang begitu memprihatinkan, normalnya saja sudah kayak orang gila perilakunya, apalagi kalau sudah seperti ini. Mungkin Gevan akan memanggil pskiater.

"hah, di trotoar. Kok terang banget kayak lampu konser" Xena sudah mulai tersadar dan perlahan berdiri dibantu dengan Gevan dan pengendara mobil yang tadi.

"gue tadi kecelakaan ya, van?" kini Xena sudah sadar dan langsung membuat pertanyaan yang bodoh.

" bukan, lo tadi abis ngejemur ikan asin, liat tuh ikannya udah pada kabur, Sekarang kita pulang yuk. Otak lo udah pengen pindah kayaknya" ucap Gevan
yang dibalas anggukan oleh Xena.

"gimana kalau saya aja yang nganter kalian, soalnya saya liat kalian sudah kelelahan. Sebelumnya perkenalkan nama saya lia" pengendara mobil yang dari tadi melihat kedua remaja tersebut akhirnya memperkenalkan diri.

"Saya Xena dan ini peliharaan saya Gevan" sahut Xena sambil menunjuk Gevan

"bangsat" Gevan hanya mengumpat pelan.

"terima kasih sudah menawarkan saya, tapi kalau tante lia yang mengantar saya, mama saya pasti curiga. Saya tidak mau membuat mama saya curiga lalu mengkhawatirkan saya" tolak Xena dengan bahasa sok bijaknya.

"iya, terima kasih ya tante saya sama dia mau pulang dulu" kini Gevan yang berbicara.

"kalau gitu hati hati, jangan sampai ke ulang lagi ya. Saya juga pamit, semoga kita ketemu lagi, tapi dalam keadaan baik baik saja" ucap tante lia.

"iya, tante kalau gitu saya pergi ya" ujar Xena.

Kemudian mereka berdua melanjutkan perjalanannya, tidak ada yang berbicara sampai rumah. Mereka hanya diam, apalagi Xena yang belum mencerna dengan baik kejadian barusan.

"makasih ya van, udah nganterin"

"maaf kejadian tadi ya xen xen"

"itu kan udah berlalu, lagian gak ada yang luka kan, gue mah strong"

"Sok jadi kuat lo, belom aja kena yang lebih parah"

"ya, jangan didoain yang begituan dong, gue masuk dula ya, dah"

setelah itu Xena turun dari motor dan melihat pagar rumahnya yang pasti sudah digembok, kalau begini Xena pasti lewat samping rumah yang mempunyai pintu biasa yang hanya keluarganya yang punya kunci gemboknya.

Arrive My LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang