Eps 6

16 1 0
                                    

Kini keluarga Xena sedang berkumpul untuk makan malam lengkap dengan ayahnya, Husein. Yang sedari tadi masih membuat suasana hening.

"papa tau kamu masih balapan" tanpa basa basi ayahnya langsung kepada inti permasalahan. Ayunda sudah pasti terkejut dengan penuturan suaminya.

'mata matain aja terus, sampai mau boker aja ngikutin' batin Xena.

"yang di bilang papa tadi, beneran xen?" ayunda menatap ke arak anak sulungnya itu.

"iya mah, tapi gak jadi. Gevan langsung nganter Xena pulang" jujur Xena yang sudah seperti tahanan untuk menyatakan ke saksian di depan kuasa hukum.

"syukur kalau kamu gak jadi balapan" puji ayunda sembari meletakkan satu centong nasi ke piring sofia.

"di sekolah udah terlambat, tidur di perpus, gak belajar. mending gak usah sekolah kalau kayak gitu" lagi lagi papa nya tau kegiatannya di sekolah.

"papa selalu tau apa yang Xena lakuin, terserah Xena mau ngapain pah. Xena udah gede, mending papa urus aja kerjaan papa. Xena bisa urus diri sendiri" mood Xena sudah memburuk, dari sebelum duduk di meja makan ia sudah mendapatkan firasat yang buruk.

"Xena, kan papa ngelakuin juga demi kebaikan kamu, supaya bisa berubah ke yang lebih baik" kini ayunda yang angkat bicara.

'sumpah, aneh banget papa tau semua kegiatan gue. Tapi kok dia gak tau perihal penyerangan di sekolah tadi' setelah mendapati unsur yang janggal, Xena bergegas memikirkan kemungkinan yang ada.

"Xena juga lagi usaha, supaya bisa berubah mah... Pah..."

"kamu tiru tu adik kamu, nggak banyak tingkah. Penurut lagi" Husein menasihati agar anaknya sadar.

"beli robot aja pah, bisa disuruh, Penurut, gak banyak tingkah, pintar lagi" Xena sungguh muak jika dibanding bandingkan seperti ini, rasanya semua manusia pasti memiliki kekurangan. Tapi bagi keluarganya sofia yang selalu di sempurnakan.

Setelah mengatakan itu Xena berdiri dan beranjak dari singgasana nya tadi. Berlari menuju tangga hingga ke kamar. Sesampainya di kamar, Xena membaringkan tubuhnya dan menatap langit langit kamarnya.

'iya gue sadar, gak sempurna,gak pinter, gak Penurut, banyak tingkah, pemalas, tapi gue harus gimana lagi, sudah mendarah daging di hidup seorang Axena Rezlyn. Terserah kalian nganggap sofia cuma anak kalian, gue bukan , tapi gue selalu ngeliat kalian sebagai keluarga. setelah itu Xena tertidur dan melupakan makan malam.

🍅🍅🍅

"hai xen" namanya lyra victoria, teman sebangku Xena, lumayan populer karena ketua cheers. Lumayan dekat dengan Xena, kadang kalau putra dan Gevan tidak ada, hanya lyra yang menjadi temannya.

"tumben nyapa, ada apaan ra?" Xena yang baru datang dibuat penasaran.

"ada gosip baru, kemaren pas lo di perpus kan, gue disuruh ambil buku sama buk reni, gue sempet ngeliat lo tidur. di deket jendela nya itu, gue ngeliat orang yang merhatiin lo, pas gue ngeliat, dianya langsung pergi" kalau tentang gosip lyra pasti tau dia bisa di bilang salah satu anggota gossipers di sekolah.

"paling mata mata papa gue" Xena tau betul percakapan di meja makannya kemaren yang menjadi bukti.

"tapi dia pake seragam sekolah kita xen" elak lyra.

'menarik, papa nyewa siswa sekolah buat mata matain gue. Dibayar berapa dia, gue bakalan nangkep tu orang ' batin Xena.

"udahlah, gak usah di pikirin lagi ra, paling papa nyewa mata mata yang satu sekolah sama gue"

Setelah itu mereka melanjutkan aktivitas belajar, Xena terpaksa serius memperhatikan pelajaran, takut jika mata mata itu melihat dan langsung mengadukan ke papa nya lagi.

"xen lo ikut gue ke kantin gak?" tanya lyra, disampingnya kini sudah serta merta para anggota cheers yang lain, sekitar 4 anggota.

"gak deh ra, gue sama partai gue aja" setelah itu lyra pergi menuju kantin, dan Xena pergi ke kantin sendirian.

"kok Gevan mau sama si Xena yang kelakuan kek gak ada adab itu sih" ujar teman seangkatan Xena.

'gue pelet puas lo' dalam hati Xena berteriak itu jawaban yang diinginkan mereka sebenarnya. Padahal Xena bertemu dengan Gevan di pasar, karena Gevan sering mengantarkan emaknya membeli kebutuhan hidup.

"iya, putra juga nempel ama tu anak, Mending jadian sama linda aja, udah cantik, body goals, pinter lagi" balas temannya.

'idiih, mendingan gue kemana mana. Titisan Alexandra Daddario dilawan'ucap batin Xena yang sedang halu.

Xena yang sedang berjalan menuju kantin hanya berharap pahalanya berlimpah ruah ke dalam kredit amalannya.

Xena berniat untuk kekantin karena membayar hutang teh es kang udin yang belum sempat di bayar. Dan tagihan atas pecahnya piring buk wati, penjual gado gado yang letaknya di paling pojok.

"buk wati nih ganti rugi piring yang pecah, maaf kan pembeli yang sudah membuat buk wati rugi" ucap Xena sok puitis.

"iya, lain kali kalau mau pecahin piring, siapin duitnya dulu, biar bisa langsung diganti".

Xena hanya manggut manggut mendengar penjelasan buk wati, setelahnya Xena langsung kembali ke kelas untuk memakan bekal yang sudah di bawa pagi tadi.

Selagi asik memisahkan antara bawang goreng yang ada di dalam nasi goreng nya. Xena merasa ada yang memanggilnya. Dan benar saja di depan pintu kelas terpampang putra dengan senyuman khasnya.

"xen di depan ada yang nyariin tuh"

"hah, siapa?"

"mana gue tau" sedangkan Gevan yang baru datang langsung berdiri di samping putra sambil merangkul ala cowok.

"cewek atau cowok?" tanya Xena lagi. Siapa juga yang mau bertemu Xena , murid perempuan dengan kasus yang paling banyak di sekolah.

"liat aja sendiri napa, kayaknya penting deh" Xena yang mulai penasaran langsung beranjak dan menutup kotak nasinya yang bergambar bernard bear itu. Pas saat tiba di depan kelas dan menolehkan pandangan orang itu lumayan tinggi dan membelakanginya.

"hai, Axena Rezlyn"

Xena kembali memutar memorinya yang dangkal itu, pernah rasanya ia berjumpa dengan orang yang berada di hadapannya. Xena masih ragu akan kenyataan yang ada, takut bila Xena salah orang dan menyangka yang tidak tidak.

"lo! , ngapain lo disini?" teriak Xena dengan suara toa nya, kini ia tau persis siapa orang yang sedang berhadapan dengannya.

"long time no see" sambil menampakkan senyuman smirknya.



Arrive My LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang