Dua hari berlalu ,temannya selalu saja membahas Lina,entah apa yang mereka bicarakan .Sampai tak mempedulikan kehadirannya.
Tring
Muncul pesan di notif WA Rana.Rana membukanya ternyata dari Lina.Rana maaf kemaren aku engga balas WA kamu,lagi beres-beres soalnya kan hari ini aku pulang.Pokonya dari kemaren aku tuh sibuk banget disini.Maaf yahh...
Aku kangen lohh ma kamu,
Rana hanya membalas singkat dengan emoticon tersenyum,,
Lalu mematikan sambungan datanya.
Biasa untuk mengusir kesal ia selalu bermain basket.Karena masih dilingkungan sekolah ia pun langsung mengambil bola basket dilapangan dan memainkannya .Sambil menunggu pak Cecep menjemput.
Aww tiba" terasa sakit lagi pingganng belakangnya.
Tapi kali ini lebih sakit dari yang kemaren..
Rana merintih ,namun tiba-tiba notif SMS muncul ternyata dari pak Cecep yang memberitahu kalau sudah ada di parkiran sekolah.
Rana berjalan tertatih,tapi berusaha menunjukan wajah yang biasa aja.Supaya pak Cecep tidak khawatir.
Non Rana kita langsung ke bandara yah,sekalian jemput ibu,bapa ,non Lina sama den Naufal.
Pa ,kayanya aku engga ikut jemput ajj,ada tugas kelompok soalnya sore ini.mending aku langsung kerumah Tia aja..nanti bilang aja ke mamah atau papah kalau aku kelompok yah.
Oh gitu non ya sudah,
Pak Cecep langsung pergi ke bandaraRana celingukan nunggu taxi,ia rencana sekarang akan kerumah sakit.
Akhirnya dapat juga ,setelah ada taxi yang kosong ia langsung naik dengan tujuan rumah sakit sehati.
Sampai sana langsung menuju antrian dan menunggu pemeriksaan.Ia memang tidak begitu asing dengan rumah sakit semenjak Lina mengidap penyakit ginjal ia memang kerap ikut orangtuanya menemani Lina keluar masuk rumah sakit.
Akhirnya pemeriksaannya sudah selesai,Rana menunggu sebentar sampai dokternya memberitahukan hasilnya.
Saudari AdekiRana Elvaretta Razzan silahkan masuk ,panggil perawatnya.
ia berjalan pelan keruangan dokter.Kamu sendirian, AdekiRana?
Iyah dok,mamah papah lagi diluar kota dok,jadi aku kesini sendiri
Ohh gitu,,begini sayang ini hasilnya dokter memberikan dokumen yang berisi kertas-kertas hasil pemeriksaan dirinya.Dokter juga mulai menjelaskan isinya,
AdekiRana kamu untuk sementara waktu mungkin harus banyak istirahat dulu jangan beraktivitas yang terlalu cape yah.Emang saya sakit apa dok??
Hmm,begini sepertinya salah satu ginjal kamu ada masalah ,jadi ini saya kasih resep untuk menahan rasa sakitnya yah.Nanti kalau ada apa-apa datang lagi bersama orang tua kamu yah.
Rana hanya mengangguk,iya ada rasa takut jika ia benar-benar menderita penyakit ginjal seperti lina.Ia keluar dari ruangan dokter tersebut.Sambil mencium tangan dan mengucapkan terimakasih.
Kemudian Rana langsung menebus obat yang sudah ada diresep yang diberikan dokter tadi,ternyata obatnya lumayan mahal ,300.000 uangnya melayang untuk membayar obat tersebut.
Ia merasa tidak asing dengan obat yang dipegangnya ,ternyata benar obat itu sama dengan obat yang pertama kali Lina minum sebelum akhirnya ia harus rutin cuci darah beberapa bulan sekali ,untuk menjaga ginjalnya agar tetap berfungsi.
Tubuh Rana langsung lemas,iya tidak percaya kalau ia juga akan mengidap penyakit yang sama denga saudara kembarnya itu.
Triing,saat sedang melamun hpnya berbunyi.
Ternyata mamah nya mengirim pesan di WA
Kamu kemana aja,ini udah mau magrib, katanya kamu kerja kelompok dirumah Tia.Tadi mamah ketemu sama Tia di bandara,ia ikut jemput kami kesini.kenapa kamu engga ikut jemput malah bohong ke pak Cecep?
Rana terdiam tidak membalas,wa mamahnya.
Ia bergegas mencari taxi menuju rumahnya,lalu memasukkan dokumen pemeriksaan dirinya tadi ke tas ranselnya.
Sampai dirumah ,semua pasang mata langsung memandang dirinya.
Kamu dari mana Rana?tanya mamahnya sedikit membentak.
Semenjak kapan kamu belajar berbohong?
Mamah tuh cuman ninggalin kamu 8 bulan doang Rana!!!
Tapi kamu selalu bikin ulah.Nilai kamu turun,pulang kerumah jarang tepat waktu,belajar bohong.Mau kamu apa,bentakk mamah nya lagi..Rana masih tetap terdiam,tadinya ia hendak memberitahukan hasil pemeriksaan dokter tadi,tapi melihat mamahnya yang begitu kesal padanya.
Ia mengurungkan niatnya.
Lalu mengucapkan kata maaf,dan pergi begitu saja kekamarnya.
Rana,panggil mamahnya lagi tapi ia sudah tak mempedulikannya,Rana terus berjalan kekamarnya .
Semua orang yang disitu bingung dengan sikap Rana yang begitu aneh.
Malam itu pun keadaan rumah tampak sepi,walaupun semua keluarga ada dirumah.Entah karena perdebatan antara mamah dan Rana,ataupun memang rasa lelah yang ada dalam tubuh mereka.
Jam 21.00 rumah sudah sepi ,tak tampak ada yang mondar-mandir lagi .Semua orang sudah masuk kekamarnya masing-masing.Tapi Rana masih merenungi hasil pemeriksaanya tadi.Ia masih memikirkan apa harus menceritakan yang sebenarnya atau tidak pada keluarganya.Huftt,gimana ini gumamnya .Sampai akhirnya ia juga terlelap tidur .
Menurut reader gimana ceritanya,comemment dong biar makin ramai nihh,,,
Tunggu next chapter berikutnya yahh😀😀😀
KAMU SEDANG MEMBACA
Seandainya
Teen FictionSi kembar Rana dan Lina yang memiliki wajah sangat mirip,karena memang mereka kembar identik.Hanya saja sikap dan penampilan yang berbeda.Rana lebih sering tampil dengan gaya pakaian simple dibanding saudara kembarnya Lina yang tampil lebih feminim...