Hingga beberapa bulan persahabatan Rana dan Rehan berjalan mulus ,sampai akhirnya Rehan mengetahui kalau Rana sudah keluar dari tim basketnya yang membuat Rehan menjadi berselisih paham dengan Rana dan menyangkut pautkan dengan alasannya belajar piano demi memberi kejutan untuk keluarganya.
Rana hari ini kamu latihan piano lagi?
Iya re ,kenapa?
Sebelum latihan kita ketaman dulu bentar yah,ada yang mau aku omongin,
Emm oke deh ,tapi ko muka kamu serius banget sihh.santay aja dong( canda Rana)
Hmm gapapa ko(Rehan mencoba tampak seperti biasa saja)
Sambil berjalan ke taman sekolah,Rehan tak bicara sedikitpun.hal itu membuat Rana menjadi penasaran.
Mau ngmng apa re,kita udah ditaman ,ko kamu diem aja sih?
Aku mau tanya sama kamu!!
Kenapa kamu keluar dari tim basket tiba-tiba?kamu malah belajar piano dengan serius?katanya kamu anggap aku teman kenapa engga ngomong sedikitpun masalah ini!!!Aku minta maaf re,bukannya maksud nutupin ,atau engga cerita sama kamu.Ya aku pikir aku bosen dengan main basket makannya pengen cari talenta lain dengan main piano.Buktinya dengan aku latihan main piano beberapa bulan ini juga sudah cukup menguasainya kan?lalu apa yang salah??artinya aku masih bisa main piano lagi dong kaya Lina?
Rehan semakin bingung dengan jawaban Rana,ia merasa ada yang Rana tutupin darinya.
Perlombaan basket tinggal beberapa hari lagi Rana,dan alesan kamu cuman karena bosen .Itu ga masuk akal.Kamu jujur ada apa sebenarnya?
Rana jangan mencoba jadi orang lain,aku tau kamu itu punya talentanya beda sama Lina.Bukan berarti kalian kembar apapun harus sama kan??Oke aku cerita,Rana pun mulai menjelaskannya dengan hati-hati ,supaya Rehan tidak terus memaksanya mengatakan yang sebenarnya.Baginya ini bukan saat yang tepat untuk semua orang tau tentang penyakitnya.
Dulu aku ,Lina dan kak Naufal sama-sama suka basket . Kami sering bermain bersama,beberapa kali kami mengikuti perlombaan basket.Ada beberapa piala kemenangan juga yang jadi saksi perlombaan kami terpajang dirumah.Yah bisa dibilang satu keluarga Kami memang menyukai basket.termasuk mamah dan papah juga ko.
Tapi waktu kelas 6 SD Rana divonis sakit ginjal ,semenjak itu kami semua mulai melupakan permainan basket,ya karena kalau main basket kan cukup menguras tenaga.Nantinya juga memperburuk keaadaan ginjal Lina.Akhirnya mamah papah menyarankan untuk kami mengasah talenta lain yang engga ada hubungannya dengan basket.Ya salah satunya mamah papah ku ngajarin aku dan Lina main piano.Kalau kak Naufal mulai gemar belajar bahasa asing dari nonton film,ataupun les privat.
Semenjak itu aku ga pernah lagi main basket dan mulai sering berlatih main piano bersama Lina,.mungkin kamu tau lagu river flow in you, itu lagu pertama yang kami pelajari berdua.Kami mulai nyaman dengan bermain piano,beberapa kali juga kami mengikuti lomba piano berdua.
Mamah dan papah akhirnya masukin kita les piano,tapi lama-lama aku mulai kesulitan mengikuti les tersebut.Kemampuanku jauh tertinggal dibanding Lina.Aku berusaha mengejar nya tapi ya sia-sia,selalu saja ketinggalan.
Ya akhirnya aku minta izin mamah papah ku untuk kembali main basket,dengan syarat waktu itu ga akan jadi selisih paham dengan Lina.Syukurnya Lina mengerti kemampuanku bukan main piano jadi ya aku kembali menekuni basket.
Jadi udah jelaskan,kalau aku main piano juga merupakan pilihan juga,bukan karena apapun.
Tapi Rehan masih tidak yakin dengan jawaban Rana ,yang tiba-tiba saja begitu terbuka membahas masa lalunya,padahal selama ini ia paling enggan diungkit-ungkit masa lalunya.
Hmm,oke kalau itu alasan kamu,ada satu pertanyaan lagi?
Apa?
Beberapa kali kamu ketemu Lia kan dekat rumah sakit sehati ,tapi kamu selalu ngelarang Lia buat cerita ke aku,kamu sakit Rana?
Oh itu,aku cuman beli obat aja ko re,kan apotek rumah sakit lebih lengkap obatnya.
Kamu kaya detective aja deh nanyanya detail banget ,ya aku pikir kalau Lia cerita sama kamu.Nanti kamu jadi khawatir,gitu aja koo..Yakin kamu engga sakit? akhir-akhir ini muka kamu pucet lohh..
Oh Ini aku cuman kekurangan darah aja ko,,makanya pucet.Kan aku udah beli obat pasti semuanya baik-baik aja.Ya udah yuk kita pulang .
Oke,(Rana dan Rehan berjalan beriringan)
KAMU SEDANG MEMBACA
Seandainya
Teen FictionSi kembar Rana dan Lina yang memiliki wajah sangat mirip,karena memang mereka kembar identik.Hanya saja sikap dan penampilan yang berbeda.Rana lebih sering tampil dengan gaya pakaian simple dibanding saudara kembarnya Lina yang tampil lebih feminim...