Tok...tok ..tok Rana mengetuk pintu kamar Lina
Masuk,tumben Rana ada apa?
Lina mau engga nanti main piano bareng,ketika ada acara perlombaan olahraga disekolah kita.
Kamu yakin,???kan udah lama kita engga main piano bareng,udah gitu kamu kan harus ikut lomba basket juga.
Aku ngundurin diri dari basket, akhir-akhir ini aku sering engga enak badan,kaya kurang darah gitu.Takutnya pas lagi main basket pingsan nanti kan. Sekolah kita jadi kalah.
Oh kalau masalah piano aku udah belajar ko sama temennya Rehan ,itu si Rio kebetulan kakaknya guru privat piano,aku juga yah udah lumayan bisa ko main lagu yang dulu kita mainin bareng.
Emm yaudah kalo gituu,gimana kalo kita langsung ngomong aja ke mamah papah biar mereka bisa nonton juga permainan kita nanti.
Oke,
Dan ternyata mamah papah begitu setuju dengan keputusan sikembar Rana dan Lina .Mereka juga memberi obat penambah darah pada Rana,sesuai dengan keluhannya.Kedua orangtuanya tidak menyadari kalau sebenarnya Rana menderita penyakit yang sangat serius .Apalagi Rana selama sakit hanya minum obat saja tidak pernah cek keadaan nya lagi ke dokter.Untuk beberapa hari ,Rana dan Lina berlatih bersama ,permainan mereka pun semakin mahir,begitu kompak .
Apalagi permainan kali ini pertama kali nya mereka bermain piano bersama disekolah.
Hubungan persaudaraan Rana dan Lina pun kembali seperti dulu begitu hangat,ditambah lagi kini Rana memiliki banyak teman tidak hanya keempat sahabatnya tapi juga teman-teman dekatnya Rehan.
Rana nanti ka naufal juga bakal nonton Kita waktu tampil,kakak bilang dia izin 3 hari,buat pulang.
Emm ,aku seneng banget.
Tiba-tiba saja ,Lina menjerit ,ia mengeluhkan ginjal nya terasa nyeri dan tubuhnya jatuh pingsan.
Rana membawa Lina kerumah sakit dan langsung ditangani dokter.Ia juga memberitahu kedua orangtuanya.
Lagi-lagi ginjalnya Lina kambuh, gara-gara lupa minum obat.Tapi lebih parahnya kata dokter seharusnya Lina mendapat donor ginjal secepatnya.Karena ginjal satu laginya sudah sama sekali sudah tidak berfungsi lagi.
Saat bersamaan juga sebenarnya Rana merasakan sakit yang luar biasa pada ginjalnya mungkin karena dia lari-lari saat membawa Lina kerumah sakit.Tapi ia berusaha menyembunyikannya.Disana ia berusaha bersikap tenang.
Selama 2 hari Lina tidak masuk sekolah,sedangkan besok hari perlombaan tiba disekolah.
Lina mending aku aja yang main besok,kamu kan masih sakit"usul Rana.
Aku udah engga papa ko,ini udah lumayan.lagian ini pertama kalinya kita main bareng,apalagi kak Naufal udah jauh-jauh pulang cuman pengen ngeliat kita main bareng.Kan nanti aku juga cuman duduk jadi engga akan cape.
Ya udah kalau gitu.Pokoknya kamu engga boleh cape yahh,,
Oke Rana bawell ,, hhe kata Lina
......
Pagi ini mamah,papah,kak Naufal dan sikembar Rana dan Lina berangkat bareng ke sekolah.Permainan piano mereka memang ditaroh diawal ,sebelum perlombaan dimulai.Tepatnya sebagai persembahan pembukaan lomba.
Saat bermain Rana dan Lina tampil begitu anggun, permainan piano mereka begitu indah membuat semua mata yang menyaksikan sangat terpukau.
Mereka mendapat tepuk tangan yang begitu meriah dari semua orang, penampilan diatas rata rata deh pokoknya kata orang-orang yang menyaksikan nya.
Setelah usai bermain piano mereka menonton beberapa perlombaan disekolah ya,terutama lomba basket.
Namun tiba-tiba ditengah perlombaan ,kapten basket sekolahnya yaitu Chelsea mengalami cedera ,tidak bisa bermain lagi,lukanya cukup parah .
Gurunya meminta Rana untuk menggantinnya .Ya walaupun sudah tidak ikut club' basket,tapi gurunya yakin Rana masih mampu bermain basket dengan cukup baik untuk menyelamatkan skor sekolah mereka juga sudah tertinggal jauh.
Rana merasa khawatir ,ia takut kalau bermain basket ginjalnya akan semakin sakit.Tapi kalau ia menolak pasti semua orang akan curiga dengan sikapnya yang sekarang.Sama sekali tidak mau bermain basket walaupun hanya sebentar.
Rana akhirnya mengiyakan,ia bergegas kekamar mandi untuk mengganti pakaian olahraga,tapi sebelumnya ia juga membawa obat-obatan untuk diminum dulu sebelum mengikuti pertandingan menggantikan Chelsea.
Brakk obatnya jatuh,tubuhnya tertabrak badan Rehan saat dikoridor sekolah hendak menuju lapangan.
Kamu Engga papa Rana?
Engga papa ko re, ya udah aku buru-buru nih
Oh ya, semangat yah
OkeRana berlari menuju lapangan ,
Tapi tampaknya obatnya ada beberapa yang terjatuh,
Rehan mengambilnya,ia mengamati dengan teliti.Obat ini sama seperti obat yang ayahnya minum saat menderita penyakit ginjal" gumamnya.
Rehan langsung berlari dan berniat menghentikan Rana bermain basket.
Namun ,Rana sudah berada dilapangan .Begitu semangat juga hendak bermain basket mengejar beberapa skor yang tertinggal.Wajahnya begitu tampan ceria menyembunyikan rasa sakit yang sebenarnya.
Horeee,teriakan dari teman-teman sekolahnya seusai permainan berakhir .Sekolah Rana memenangkan perlombaan .
Rana mendapat ucapan terimakasih dari banyak orang ,termasuk kedua orang tuanya dan pihak sekolah,ia telah membuat sekolahnya bangga dengan talentanya di bidang olahraga basket.
Ia mencoba tersenyum dengan manis,supaya orang tidak khawatir dengan keadaannya,namun kali ini ginjalnya benar-benar sakit.Ia langsung meminum obat,tapi ia merasa ada dua macam obat yang tidak ada ditasnya.
Kamu nyari ini Rana?
Rehan,ko bisa sama kamu.
Tadi jatuh pas kamu larii,
Rehan memberikan obatnya,Rana langsung meminum obat tersebut.
Namun rasa sakitnya tidak kunjung reda,
Kamu sakit Rana ,kenapa engga bilang?
Lina tiba-tiba muncul dibelakang Rehan,
Lina ko bisa kamu ada disini
Rehan yang kasih tau aku. Tadi,dia nemuin obat itu pas kamu lari terus langsung nanya ke aku,apa itu obat yang aku minum juga.
Lina aku gapapa ko,ini udah mendingan,udah iyah .Rana mencoba berdiri .Namun tubuhnya yang begitu lemah terhempas jatuh ke lantai.
Rana pingsan ,
Lina syok melihat keadaan Rana.Ia menjadi sangat lemas.Tubuhnya gemetaran.Rehan yang sedari tadi disitu langsung memberitahu kedua orang tua sikembar.
Sikembar langsung dilarikan ke rumah sakit.Keadaan dirumah sakit menjadi sangat menegangkan.
Mamahpapah dan kak Naufal begitu kaget saat Rehan cerita keadaan yang tadi terjadi.
Raut muka semua keluarga sikembar sangat cemas,mereka begitu khawatir dengan kedua putrinya.
Apalagi jika memang benar Rana juga mengidap penyakit ginjal juga.Apalagi selama ini Rana tidak pernah cerita apapun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Seandainya
TienerfictieSi kembar Rana dan Lina yang memiliki wajah sangat mirip,karena memang mereka kembar identik.Hanya saja sikap dan penampilan yang berbeda.Rana lebih sering tampil dengan gaya pakaian simple dibanding saudara kembarnya Lina yang tampil lebih feminim...