Chapter 1

450 84 16
                                    

Sesampainya di rumah Alana. Alana dan Alvito pun keluar dari mobil dan menuju pintu depan rumah Alana sambil berucap terima kasih dan menawarkan Alvito untuk mampir terlebih dahulu. Dengan senang Alvito pun menerima tawaran dari Alana untuk mampir dahulu ke rumahnya. Ya, dipikiran Alvito saat ini hanya ingin lebih dekat lagi dengan Alana, ini mungkin salah satu peluang untuk mewujudkan pikirannya itu.

Alana pun mengucapakan salam dan mengetuk pintu rumahnya, terdengar dari luar rumah, Bu Gita, Ibunya Alana menjawab salamnya kemudian membuka pintu rumah. Sambil menyuruh masuk ke dalam rumah, Ibunya Alana tampak sedikit heran melihat kedatangan Alvito karena Alana jarang sekali mengajak teman laki-lakinya, kecuali Naufal sahabat dekatnya Alana untuk mampir ke rumahnya. Alvito pun menyalami tangan Ibu Alana dan saat itu juga Ibunya Alana bertanya kepada Alvito.

"Pacarnya Alana?"

"Eh enggak Tan." Jawab Alvito dengan suara yang lemah lembut semestinya berbicara dengan orang yang lebih tua.

Alana yang mendengar perkataan ibunya kepada Alvito dengan spontan berkata."Ibu ... Dia teman Alana bukan pacar ada-ada aja ibu ini."

"Ya ibu kan heraan aja ... Eh ayo duduk kok berdiri aja ... Kamu kan gak pernah bawa teman laki-laki kecuali Naufal."

Alvito pun sedikit tampak heran mendengar nama Naufal."Apa mungkin Naufal temen sekelas Alana?" Tanya dalam hati pada dirinya sendiri.

"Nama kamu siapa?" Tanya Ibu Alana ke Alvito

"Alvito Tan."

"Satu kelas sama Alana?"

"Enggak satu kelas Bu,
aku IPA, Alvito IPS" Sambung Alana.

"Iya Tan Vito IPS" Sambung Alvito.

Ibunya Alana pun menawarkan pada Alvito untuk makan siang bersama mereka, dengan rasa malu dan merasa merepotkan awalnya Alvito menolaknya, namun ibunya Alana tetap saja memaksa Alvito untuk makan siang bersama mereka. Ya mau gimana lagi Alvito tidak bisa menolaknya, ia pun menerima tawaran dari ibu Alana dan pikirnya dalam hati lebih baik makan siang disini daripada harus makan siang bersama mamanya di rumahnya.

Di meja makan, saat Alvito sedang mengambil piringnya tiba-tiba saja tangannya digenggam oleh Alana seraya menghentikan tindakan Alvito agar Alana saja yang mengambilnya. Ya, saat tangan Alvito digenggam oleh Alana, disitulah Alvito merasakan detak jantungnya yang tiba-tiba saja lebih kencang. Alvito merasakan ada aura yang beda saat itu. Ibunya Alana yang sedang mengambil makanan juga tak sengaja melirik keanehan anaknya bersama Alvito.

"Gue aja yang ambilin To."

"Gue bisa kok lan."

"Sudah biar gue saja." Sambil mengambil piring Alvito yg ada ditangannya.

Saat Alana sedang menyiapkan makanan untuknya, Alvito melihatnya sambil  tersenyum-senyum yang saat itu juga sembari dilihat oleh ibunya Alana. Dan saat itu juga terdengar suara mobil Ayah Alana dari Ruang Makan, ibunya pun langsung bergegas untuk membuka pintunya. Saat Alana memberikan piring kepada Alvito yang telah diisi makanan olehnya, Alvito pun mengucapakan rasa terima kasih dan Alana menjawab dengan senyum manisnya. Beberapa saat Ayah dan Ibunya Alana ke ruang makan dan Alvito yang langsung berdiri dan menyalami ayah Alana dan memperkenalkan dirinya kepada ayahnya.

"Eh om, kenalin saya Alvito temannya Alana."

"Teman kamu lan?" Tanya Pak Henri, ayahnya Alana.

ALANA & ALVITO [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang