Chapter 18

78 18 4
                                    

   Waktu pulang sekolah pun telah tiba  kini saatnya Naufal menghabiskan waktu bersama sebelum saatnya ia pergi meninggalkan semua orang yang ia sayang. Saat di tengah perjalanan Alana bingung kok bukan seperti arah menuju jalan menuju rumahnya."Fal kita mau kemana ya?.", "Hm ... Liat aja ntar lo bakal tau Lan." Setelah sampai ke tempat nostalgia antara Alana dan Naufal. Ya ... Itu adalah sebuah danau yang indah tempat bermain Alana dan Naufal sewaktu masih SD dan SMP, pemandangannya lebih semakin indah. Alana jadi teringat masa-masa ia dengan Naufal sewaktu dulu. Alana menghela nafas merasakan udara segar yang ada di danau itu."Wah Fal udah lama banget gak kesini.", "Iya Lan."

    Alana yang masih asyik menghirup dan merasakan udara segar di danau itu tiba-tiba dipanggil Naufal. Alana pun menghampirinya, ia melihat ada meja bundar yang beralasakan kain putih polos diatasnya beberapa jenis makanan dan minuman dan tak lupa pula ada vas bunganya. "Lo yang nyiapain semuanya Fal?" Tanya Alana yang berada dihadapan meja itu."Yaiyalah siapa lagi coba ... Ayo duduk!.", "Fal makasih ya uda mau buat kekgini Lo memang sahabat gue yang paling baik, jadi teringat dulu waktu kecil kita sering main petak umpet berdua disini.", "Iya Lan sama-sama."
 
    Setelah selesai makan Naufal memberikan Alana sebuah hadiah yang dibungkus di kotak persegi yang baru saja ia ambil dari mobilnya. "Wah apa ini Fal?" Tanya penasaran Alana sambil memegang  kado tersebut."Buka aja Lan ga mahal kok yang penting berharga." Alana pun membuka kotak itu dan terlihat foto masa kecil hingga saat ini bersama Naufal dengan bingkai yang berwarna pink polos."Fal gue suka banget sama fotonya makasih ya." Ucap Alana dengan bahagianya sambil memeluk Naufal."Jaga baik-baik ya Lan." Jawab Naufal sambil melepaskan pelukannya dan berkata lagi." Maafin gue ya kalo gue pernah ada salah sama lo Lan.", "Kok lo ngomongnya gitu Fal?" Tanya Alana yang keheranan melihat tingkahnya Naufal.

"Kenapa Lan?"

"Ya aneh aja gitu."

"Udah ah lupain, mau naik perahu gak?" Ucap Naufal sambil berjalan mengarah menuju perahu."Mungkin ini saat terakhir kita bisa berduaan bareng Lan, gue gak mau kamu tahu kalo gue udah gak lama lagi umurnya." Lanjut Naufal dalam hatinya.

   Mereka pun menaiki perahu dan mengelilingi danau itu dan tiba-tiba aja Naufal kepalanya sedikit pusing."Fal fal lo kenapa?" Alana sangat begitu khawatir melihat keadaan Naufal bahkan perahu yang mereka naiki goyang-goyang Alana sangat panik ia takut perahu nya menjungkir berbalik.

   Naufal yang kepalanya sungguh pusing jatuh pingsan ditangannya Alana. Alana semakin panik syukurlah perahunya tidak goyang-goyang lagi ia pun mengayuh perahu itu dan membawanya sampai ke tepi danau.

"Fal fal ..." Alana bingung Naufal belum juga sadarkan diri. Alana dengan khawatirnya pun menelepon Alvito untuk datang menemui mereka. Alana yang masih bersender di pohon dengan Naufal yang masih pingsan dipangkuannya Alana, sambil menunggu kedatangan Alvito.

   Tiba-tiba Naufal mulai sadarkan diri ."Fal syukurlah sudah sadarkan diri." Naufal yang baru saja terbangun dengan secara spontan memeluk erat Alana. Pas banget sewaktu Naufal memeluk Alana, Alvito datang dan melihatnya. Alvito agak kesal melihat tingkahnya Naufal tangannya mengelap dan ingin sekali rasanya memukul Naufal tapi ia selalu ingat akan permintaan Naufal pada saat itu. Ya sudahlah ia cukup bersabar melihat itu, Alvito pun mulai mendekati Alana dan Naufal dengan rasa sabarnya."Vito kamu dah sampai." Ucap Alana sambil melepaskan pelukan itu.

"Lah kok ada Alvito?" Tanya Naufal

"Tadi lo pingsan jadi aku khawatir aku hubungi Alvito ... Emangnya kamu kenapa Fal?."

"Gue gak papa kok Lan paling cuma kecapekan doang semalam gak tidur bahas soal UTBK."

"Ouhh ... Belajar juga ingat waktu kali fal."

"Lan masih mau sama Naufal atau gimana?" Tanya Alvito

"Ikut nemenin Naufal pulang ya To aku takut Naufal pingsan lagi."

"Ouh ok."

   Alana dan Alvito pun menemani Naufal yang menuju pulang ke rumahnya. Dan sampailah Naufal ke rumahnya. Dan turun dari mobil untuk berucap terimakasih kepada Alana dan Alvito. Lanjut lagi Alvito mengantarkan Alana pulang ke rumahnya. Di dalam mobil Alana terus-terusan melihat foto yang diberikan oleh Naufal."Dari Naufal Lan?", "Iya Fal.", "Aku heran Naufal kok sikapnya aneh banget ya To, dari tadi aku bersamanya seakan-akan dia berbicara bersamaku untuk yang terakhir kalinya.", "Kamu bisa aja ya Lan, mungkin cuma pikiran kamu aja yang nganggapnya gitu udah ah gak usah terlalu dipikirin Lan ntar kamu sakit lagi mikirin itu.", "Ada-ada aja ya To masa bisa sakit.", "Tapi baru kali ini aku lihat Naufal pingsan dan aku sekhawatir banget lihat dia tadi.", "Wajar dong Lan kahawatir Naufal kan sahabat dekat kamu sejak kecil."

   Sampailah Alana di rumahnya."Masuk dulu yuk To.", "Gak usah deh Lan udah mau maghrib nih aku juga belom mandi.", "Hm ok deh.", "Kirim salam ya sama calon mertua.", "Iya iya." Alvito pun langsung pulang menuju pulang ke rumahnya."Hati-hati To."

Bersambung ...

Voment ya ...

ALANA & ALVITO [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang