Panas terik begitu menyegatkan tepat pukul 15.00 bel pulang sekolah pun berbunyi, ya seperti biasa Alana pulang barengan dengan Alvito. Alvito yang masih menunggu bersender di depan mobilnya dengan kacamata hitamnya. Hampir sepuluh menit Alana belum kunjung datang, merasa khawatir Alvito mencoba menelepon nya tapi tidak diangkat. Alvito pun segera masuk kembali ke sekolah dan beranjak ke kelas Alana, Alvito pun melihat tampak dari luar kelas Alana masih banyak siswa di dalam nya, terdengar sedang membahas sesuatu, ia pun menanyakan kepada Elvita yang baru saja keluar dari kelasnya."Eh El kalian didalam ada apa tuh? Kok masih rame di dalam kelas?", "Oh kami lagi ada diskusi sebentar To ini barusan siap kok." Jawab Elvita.
Taklama pun Alana keluar dari kelasnya bersama Asha, dan Almira. Alana melihat ada Alvito yang duduk dibawah pohon beringin depan kelas mereka. Alana pun menghampiri nya dan menyuruh kedua temannya untuk duluan saja karena ia sudah ditunggu oleh pacarnya. Alana langsung duduk disamping Alvito."Udah lama nunggu?" Alvito hanya diam berdeham saja dengan wajah yang agak kesal, Alana pun menanyakan nya lagi.
"To kamu kenapa?"
"Gak papa Lana."
"Jadi kok hmm doang sih kan aku nanya."
"Yaudah lupain emang tadi ada apa kok lama kali?"
Alana mengatakan kepada Alvito bahwa mereka tadi sedang mendiskusikan mengenai hari ulang tahun Wali Kelas mereka jadi Alana diberi kepercayaan untuk membeli kue dan hadiah untuk Wali Kelas nya.
"Yauda sebelum beli itu semua, kita makan siang dulu." Ujar Alvito yang berdiri dari kursi itu.
Alana dan Alvito pun bergegas keluar dari sekolah mereka dan seketika diperjalanan Alana keheranan kok seperti arah jalan menuju rumah Alvito, ia pun bertanya kepada Alvito."To ... Kok kita lewat jalan rumah kamu?", "Kan makan siangnya di rumah aku." Jawab Alvito dengan menoleh sebentar lalu fokus menyetir mobilnya.
****
Mamanya Alvito dan Hanna yang tengah menyiapkan makan siang mendengar suara klakson mobil Alvito yang menandakan mereka telah sampai."Ma Bg Vito sama Kak Lana udah sampek tuh.", "Iya hann." Jawab mamanya yang sedang merapikan piring di meja makan, "Yasudah ma biar Hanna aja yang buka pintu nya." Hanna bergegas ke pintu depan rumah dan membuka pintu.
Krekk ...
"Hanna udah buka pintunya aja." Ucap Alana yang masih jalan menuju teras rumah Alvito.
"Kak Lana." Panggil Hanna dan berlari memeluk Alana sambil berkata."Aku senang deh kak akhirmya kakak udah keluar dari Rumah Sakit." Hanna pun melepaskan pelukannya dan Alana menjawab."Iya Han.", "Yaudah ayok masuk!"
Alvito mengambil tas nya Alana dan membawanya ke dalam kamarnya untuk diletakan ke meja belajarnya. Sedangkan Alana dan Hanna langsung menuju ke meja makan."Duduk lan.",
"Iya tan Lana mau cuci tangan dulu.", "Tan Alana jadi ga enak pulang sekolah langsung kesini dan makan tanpa bantuin Tante." Ucap Alana sambil mencuci tangan nya di Wastafel."Gak papa lan, kamu udah Tante anggap anak sendiri." Alana pun hanya menjawabnya dengan senyum manisnya. Ketika Alvito datang mamanya, adiknya, dan pacarnya tertawa-tawa, Alvito heran melihat nya "Emang ada yang salah." Batinnya berkata." Bang kalo makek baju pake kaca, biar gak terbaik." Ucap Adiknya sambil ngeledeknya. Alvito langsung merunduk dan melihat baju nya, ternyata terbalik. Ia pun membuka bajunya dan mengenakan sebagimana nya. Alana yang ada didepannya menutup matanya dengan kedua tangannya."To ga sopan kali sih ada Alana loh." Ujar Ibunya sambil menuangkan minum ke gelasnya."Eh maaf lan aku lupa." Ucap Alvito sembari duduk di meja makan."Gak papa kok to.", "Maaf ya
", "Iya."Setelah selesai makan dan beberapa menit dari makan siang itu, mereka langsung bergegas pergi untuk membeli kue dan hadiah untuk Wali Kelasnya Alana. Mereka pun langsung bergegas membeli hadiah terlebih dahulu. Sesampainya di sebuah Mall dan Alana Alvito melihat barang-barang yang ada disana. Alana yang sedang sibuk memoto-moto sepatu, tas, dompet dan benda lainnya untuk minta persetujuan dengan teman sekelasnya. Sedangkan Alvito ia melihat sebuah kalung yang begitu elok dipandang, ia pun berpikir membelinya untuk Alana pacarnya."Kalung ini cantik, bagus kalok Alana memakainya." Batin Alvito sambil memegang kalung itu. Tiba-tiba Alana memanggilnya untuk membawakan barang-barang yang ia masukan kedalam troli ke kasir karena Alana lagi kebelet pipis."Ok lan." Jawab Alvito dengan senang karena ia ingin membeli kalung itu tanpa harus Alana mengetahuinya. Alvito pun membawa semua barang-barang itu ke kasir.
Setelah Alana keluar dari toilet dilihatnya Alvito telah siap membayar semua barang yang dibelinya."Makasih to." Ucapnya sambil memberikan uang ganti atas pembelian barang itu.
"Udah ah itu simpan aja."
"Gak bisa gitu lah to, ada-ada aja kamu ini kan tanggung jawab kelas kami to masa kamu yang bayar."
"Iya iya simpan aja uangnya lan."
"Sama aja dong kalo gitu."
"Yaudah ini aku ambil."
Mereka pun kembali masuk ke dalam mobil dan melanjutkan perjalanan menuju toko kue. Setelah selesai membeli semua nya mereka pun langsung bergegas pulang. Alvito pun langsung mengantarkan Alana pulang ke rumahnya. Setelah sampai dan seketika Alana mau turun dari mobil. Alvito menghentikannya."Tunggu lan." Ujar Alvito sambil mengeluarkan kalung itu dan secara mendadak Alvito langsung saja mengenakan kalung itu ke lehernya Alana. Alana tercengang melihat itu perasaannya sungguh sangat senang, dan sedikit gugup. Alana memegang liontin kalung itu sambil berkata."Makasih ya to, kalungnya bagus.", "Iya sama-sama."
***
Saat Alvito telah sampai pulang ke rumahnya ia bergegas masuk ke kamarnya dan berbaring melihat sisi kananya tepat di meja belajarnya terlihat tas nya Alana yang ketinggalan, ia langsung bangkit dari tempat tidur nya dan mendekat meja belajarnya, melihat ulang dan memang benar-benar tasnya Alana ketinggalan. Ia pun mengambil handphonenya dan menghubungi Alana.
Alana yang tengah selesai keluar dari kamar mandi mendengar deringan handphonenya, dan melihat bahwa Alvito meneleponnya, ia pun mengangkatnya.
|Assalamualaikum Lan
Wa'alaikumsalam Vito|
|Tas kamu ketinggalan nih lan di meja belajar aku.
Lah iya To Alana ingat tadikan pas kita beli hadiah dan kue Lana ga bawa tas.|
|Yaudah ntar siap Maghrib Vito ke rumah Lana nanti.
Maaf ya ngerepotin jadinya.|
|Gak ngerepotin kok Lan.
Makasih ya To.|
|Iya Lana, yaudah Vito mau mandi dulu.
Iya To|
|Assalamualaikum
Wa'alaikumsalam|
Bersambung ....
13 MEI 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
ALANA & ALVITO [ON GOING]
Jugendliteratur'JUDUL BERSIFAT SEMENTARA DAN AKAN SAYA BERI SETELAH CERITA END' ------------------------------------------- Mohon maaf kalau tulisan saya masih kacau ... ------------------------------------------- "Maafin aku To." Ucapnya melepas pelukan itu. "Kam...