433 31 1
                                    

Hati hati!
Typo

......

Setelah berkutat dengan segala macam bumbu, akhirnya nasi goreng telah jadi. Makanan lainnya pun telah siap. Makanan lain di buat oleh chef dan maid, bukan aku. Aku hanya memasak nasi goreng.

Kusajikan nasi goreng dimeja makan bersama makanan lain. Aku hanya mrmbuat satu porsi, dan itu khusus untuk Papa.

"Wah ada nasi goreng. Sudah lama Papa tak melihat makanan ini." kata Papa sambil menuruni tangga.

"Selamat pagi Papa, ini khusus aku buatkan untuk Papa. Semoga Papa suka."

"Pastilah Papa suka. Anak Papa memasak khusus untuk Papa."

"Selamat mencicipi Papa"

Papa mencicipi nasi gorengnya. Entah kenapa aku gugup. Padahal aku sudah biasa memasak sendiri. Tapi aku masih gugup memasak untuk orang lain, apalagi ini untuk Papa, semoga Papa suka.

"Bagaimana Pa? Apakah enak?" Tanyaku saat melihat Papa hanya terdiam.

"Ini seperti masakan Dewi. Seperti ibumulah yang memasaknya. Aku begitu merindukan Dewi." Papa tiba-tiba meneteskan airmata. Aku tak tahu bagaimana rupa ibuku, Dewi. Tapi aku yakin bahwa Papa merindukan ibu. Ibu semoga kau tenang disana, aku telah bertemu dengan Papa.

...

  Papa sudah berangkat kekantor dari 30 menit yang lalu. Memang papa adalah CEO dan pemeliknya sekaligus, tapi Papa tetap harus ke kantor mengecek karyawannya.

Karena aku tidak tahu apa yang harus ku lakukan hari ini, lebih baik aku keliling istana ini. Mansion ini maksudnya.

Aku mulai dari pintu depan, keruang tamu, lalu keruang keluarga. Di lantai satu, dan aku baru menyadari banyak warna hijau di lantai satu. Dan menurutku warna itu cantik. Saat akan menaiki lantai dua ada sesuatu yang menarik perhatianku.

(Gambar di mulmed)

Sebuah meja dengan kursi sepasang yang berhadapan ditempatkan agak masuk di bawah tangga dan menghadap taman. Dengan tembok yang lagi lagi berwarna hijau. Mungkin ini tempat Papa dan Mama duduk berdua dulu? Entahlah, tapi aku mengerti tempat yang besar seperti diruang tamu tidak cocok untuk mrngobrol santai hanya berdua. Dan ruang ini cantik. Seperti ruang rahasia untuk berdua karena terletak di bawah tangga.

Di lantai dua menurutku lebih sederhana, walupun masih berwarna hijau. Tapi warna hijau muda dipadukan dengan warna putih menurutku sangat sederhana.

Lantai satu dan dua memberi kesan yang berbeda

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lantai satu dan dua memberi kesan yang berbeda. Aku lebih senang dilantai dua karena lebih sederhana.

...

Setelah puas berkeliling mansion ini aku kemabali ke kamar. Belum semua tempat aku lihat di mansion ini, hanya tempat penting saja. Kalau diluar mansion ini lebih baik aku lihat lain kali saja. Waktu menunjukan pukul 11.15 Waktu Eropa Tengah. Aku belum menyiapkan alat sholat. Aku tak tahu apakah Papa beragama islam atau tidak. Coba ku tanya pada Lucy saja.

Aku pun turun ke arah dapur dan melihat Lucy sedang mengatur para maid membuat makan siang.

"Bibi Lucy." Panggilku

"Ya Nona? Ada yang bisa saya bantu?"

"Aku ingin bertanya"

"Silahkan Nona"

"Apa Papa beraga islam?"

"Tidak Nona. Tuan dan mendiang Nyonya beragama Protestan."

"Baiklah. Bi, aku kan diadopsi keluarga angkat di Indonesia dan ikut agama orang tua angkatku. Jadi aku adalah soarang muslim. Karena Papa non-muslim maka tidak ada perlengkapan sholat disini. Diama aku bisa membeli perlengkapan sholat?"

"Jika Nona ingin membeli perlengkapan sholat, supir di depan bisa membantu mengantar Anda Nona."

"Baiklah aku akan minta supir memgantarku." Kataku sambil berlalu pergi. Tiba-tiba aku berhenti dan kembali menoleh pada Lucy. "Em... Bibi ? Bagaimana aku membayar?"

"Maaf Nona, saya lupa. Ini kartu untuk Nona"

Astaghfirullah, Black Card

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Astaghfirullah, Black Card. Kartu yang mustahil dilihat dan sekarang bisa kugunakan? Alhamdullilah.

"Baiklah, bibi aku pergi dulu"

"Hati hati Nona"

Aku mulai berjalan keluar pintu.

...

대박 : BTS Fansfiction ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang