대박 : BTS Fansfiction ✔

미

Hati hati!
Typo bertebaran

_______

"Kamu belum tahu? Kita kan tinggal di Hannam The Hills."

"Apa?"

...

  Pantas saja aku melihat Manager Sejin. Hannam The Hills kan tempat tinggal mamber BTS, kalau begitu BTS menjadi tetanggaku dong? Demi apa? Ya Ampun semoga saja memang benar. Amin.

Setelah sampai di apartement aku menata belanjaanku tadi ke dalam kulkas, lalu aku masuk kedalam kamar dan menjalankan sholat Isya. Jam menunjukan pukul 20.15 waktu Korea Selatan, aku pun memutuskan untuk tidur saja. Aku sangat lelah setelah jalan-jalan tadi.

...
Pagi

Aku bangun lalu sholat subuh. Setelah selesai sholat aku turun ke dapur untuk memasak sarapan.

Aku pagi ini ingin masak nasi goreng dan menggoreng tempe serta membuat perkedel tahu.

Saat aku sedang menggoreng tempe Papa keluar dari kamar menuju dapur.
"Kamu masak apa?" Tanya Papa.

"Aku masak nasi goreng, tempe goreng dan membuat perkedel tahu"

"Kau pandai memasak nasi goreng, Papa suka masakanmu"

"Hanya nasi goreng?"

"Kau belum memasakan makanan lain untuk Papa selain nasi goreng, mana Papa tahu kau pandai memasak yang lain"

"Baiklah, aku akan selalu memasakkan makanan untuk Papa"

"Bagus. Papa mandi dulu, kalu kau sudah selesai masak panggil Papa."

"Baik pa."

Papa pun masuk ke kamarnya dan aku melanjutkan masak.

...

Setelah selesai sarapan aku dan Papa menonton Tv. Sambil menonton aku coba menanyakan pada Papa gimana kalo aku jadi idol.

"Pa, gimana kalo suatu hari nanti Della jadi idol. Kayak BTS "

"Kenapa tiba-tiba?"

"Ya nggak tiba-tiba sih Pah. Dari dulu selalu pengen jadi idol"

"Nggak. Papa nggak setuju kamu jadi idol"

"Loh kenapa?"

"Papa tahu jadi idol itu nggak gampang, kamu ini bukan asli Korea rintangan lebih banyak. Juga gimana sama kuliah kamu? Kamu kan mau lanjut S2. Terus kamu itu islam. Kalo kamu jadi idol kamu nggak mungkin nari-nari pake gamis. Kamu pasti pake celana pendek, rok pendek, baju ketat kelihatan perutnya. Nggak Papa nggak setuju."

"Tapi Pa, jadi idol itu impian Della dari dulu. Kalo masalah pake baju ketat, rok pendek sama celana pendek, aku bisa minta agensi kalo image ku imange tomboy. Jadi bajunya nggak terlalu terbuka."

"Nggak. Sekali Papa bilang nggak, tetep nggak. Mau apapun itu alasannya. Kamu bisa cari impian lain."

"PAPA EGOIS, NGGAK MAU NGERTIIN AKU. TERSERAH LAH" Lalu aku lari masuk kekamar sambil membanting pintu dan tidak mengindahkan panggilan Papa.

"Della!" Pangil Papa.

BRAK

Papa egois. Aku selalu pengen jadi idol. Masalah belajar aku bisa ikut akselerasi. Masalah pakaian aku bisa minta image yang tomboy. Kenapa sih Papa nggak mau ngijinin aku. Huh!

...

Sudah waktunya untuk makan malam. Dan aku pun sudah selesai masak, tinggal menatanya di meja makam. Kulihat Papa berjalan menuju meja makan. Aku hanya meliriknya tanpa mengatakan sesuatu.

"Makanannya enak nih. Masak apa aja?" Tanya Papa.

"Oseng kangkung, goreng tahu, sama masak ramyeon" jawabku dengan nada datar. Papa mulai duduk dan siap untuk makan, aku pun menyusul dengan menyiapkan nasi untuk Papa. Kami makan dengan diam sampai Papa mambuka mulut.

"Tentang masalah tadi-"

"Udah lah Pa, kalo Papa nggak setuju juga aku nggak papa. Aku bisa jadi idol baik dengan izin Papa atau tanpa izin Papa" potongku.

"Della-"

"Aku selesai. Nanti Papa tinggal aja, biar Della yang cuci piring nya. Selamat malam" setelah aku mengatakan itu, aku pun pergi masuk kamar. Aku tahu aku keterlaluan  pada Papa, tapi aku kesal sama Papa. Huft! Terserahlah. Que Sera Sera.

Didalam kamar aku pun menyiapkan barang yang akan ku bawa untuk fansign besok. Sekalian menyiapkan surat untuk mereka. Tidak lupa aku menandai photo book dan menyisipkan pertanyaan untuk setiap member. Aku lupa mengatakan bahwa kemarin saat di Myeondong aku membeli album dan alhamdulillah aku dapet kupon fansign.

Aku sampai lupa bahwa aku belum beli album, untungnya aku inget. Aku seneng banget pas buka album dapet kupon fansign. Aku kan beli albumnya mepet, takun kuotanya udah penuh jadi nggak ikut fansign. Jauh jauh dari Prancis tagi nggak jadi ikut fansign sedih aku.

...