Hati hati!
Typo bertebaran_______
"Baik Papa" dan akupun lansung naik ke lantai dua. Aku benar-banar lelah. Aku rasa aku masih Jet lag.
...
- Pagi Hari -
Pagi ini aku terbangun karena sinar matahari menembus jendela dan mengenai wajahku. Aku pun melangkahkan kaki turun dari ranjang dan turun lantai bawah. Di ruang tamu aku melihat Papa sudah bangun, dan menonton Tv. Memang Papa paham apa yang diomongin presenter di tv?.
"Pagi Pa" kataku.
"Pagi juga. Sudah bangun kamu?"
"Iya Pa"
Aku pun menuju dapur dan menuangkan air putih dalam gelas, setelahnya menuju ruang tamu dan duduk disebelah Papa.
"Papa lagi ngapain?" Tanyaku.
"Nonton tv"
"Papa paham apa yang mereka omongin?" Kataku sambil menunjuk tv menggunkan dagu.
"Paham. Papa kan punya kantor disini "
"Wah... beneran Pa? Kok aku nggak tahu"
"Kamu nggak tanya"
"Ganti drama aja Pa" dan Papa menganti chanel tv.
"Kamu paham?"
"Paham. Della kan suka BTS makanya belajar Bahasa Korea siapa tahu kan berguna."
"Belajar dimana? Bukannya kamu sibuk kerja setelah selesai kuliah"
"Otodidak, dari drama. Belajar kan bisa dari mana saja Pa"
Kami pun menonton drama dalam keheningan. Tiba-tiba Papa berkata,
"Kamu nggak mau lanjut S2?"
"Belum tahu Pa. Aku juga bingung kalo mau lanjut ambil jurusan apa"
"Ambil aja kayak sebelumnya "
"Bisnis? Nggak ah Pa. Mau yang beda aja"
"Oke terserah kamu, yang penting Papa tahu kalo kamu mau lanjut. Kalo udah tahu mau ambil apa bilang sama Papa aja"
"Oke"
"Pa, laper nih"
"Ya udah sana makan. Pesen makan coba"
"Oke" aku pun membuka aplikasi dan mencari halal restoran, "Papa mau apa?"
"Terserah sih"
"Oke, aku pesenin Jajangmyon aja ya"
Papa pun hanya berdeham mengiyakan. Sambil menunggu pesanan sampai, Papa lagi-lagi bertanya.
"Mau kemana hari ini?"
"Ke Myeondong aja Pa, nanti malem tapi"
"Ngapain? Belanja"
"Bukan Papa, kita kulineran disana"
"Oke"
Ting tong
Sepertinya pesanan sudah sampai, aku pun berjalan kearah pintu dan membukanya.
"Ini pesanannya" (korea)
"Oh terimakasih. Ini uangnya" kataku sambil menyerahkan uang.
Setelah orang yang mengantar makannya itu pergi aku pun menutup pintu. Tapi sebelum pintu tertutup aku mendengar suara bising dari unit sebelah. Pagi pagi sudah ribut, nggak tahu apa ganggu tetangga.
"Makananya sampai Pa" aku masuk sambil membawa makanan.
Setelah selesai sarapan aku pun kembali masuk ke kamar dan melanjutkan tidur.
....
Setelah shalat magrib aku pun bersiap untuk pergi bersama Papa ke Myeondong. Aku nggak sabar. Dari dulu aku ingin sekali kesana, melihat di Youtube atau tv sudah bisa aku bayangkan suasananya ramai seperti pasar malam.
"Ayo Pa"
"Ayo". Kami pun keluar dari unit, saat menoleh kesebelah kanan aku melihat seorang pria keluar dari unit sebelah.
"Annyeonghaseo" kata pria itu.
"Oh, anyeonghaseo" aku dan Papa membungkukan badan balas menyapa. Kemudian pria itu pun pergi menuju lift.
Aku seperti pernah melihat pria itu, tapi dimana ya? ...... aha.... dia adalah manajer BTS, Sejin. Pantas aku seperti kenal. Apa itu tempat tinggal manager Sejin? Atau jangan jangan malah tempat tinggal BTS? Ei.... Maldo andwe ( mana mungkin).
"Kamu melamun Del?" Papa membuyarkan lamunan ku.
"Ah.. Papa, aku hanya melamunkan pria tadi. Aku seperti pernah melihatnya, dan ternyata benar aku pernah melihatnya." Jawabku. Kamu sudah ada di dalam lift.
"Kamu kenal pria tadi? Siapa?"
"Bukan kenal sih Pa, aku hanya tahu dia. Dia adalah manager BTS. Aku berfikir apakah dia tinggal di unit sebelah"
"Oh... mungkin memang dia tinggal disana atau malah keluarganya yang tinggal disana"
"Bisa jadi sih. Atau malah BTS yang tinggal disana dan menjadi tetangga kita"
"Kamu suka mengada ngada. Sudahlah ayo kita ke mobil"
"Iya Pa". Kita pun berjalan keluar dari lift menuju parkiran. Setelah aku dan Papa masuk mobil, mobil pun melaju membelah jalanan Kota Seoul yang tak pernah sepi ini.
....
Selamat membaca. Hope u like it.
KAMU SEDANG MEMBACA
대박 : BTS Fansfiction ✔
FanfictionCerita fansgirl yang ketemu idolanya..... update suka suka Semua yang ada di cerita ini hanyalah fiksi semata, baik alur ataupun tokohnya. Jika ada kesamaan semu itu murni karena ketidaksengajaan.