Bali (bag 2)

12 1 0
                                        

Keluarga besar ibuku memang berasal dari bali jadi kebanyakan dari mereka  beragama hindu.tapi ada juga kok yang beragama krisitiani dan juga islam tentunya.biasanya  mereka yang berubah disebabkan menikah dengan orang berbeda agama.itu berlaku untuk perempuan hindu bali.bagi mereka seorang perempuan harus mengikuti agama dari sang suami .begitu juga dengan pembagian kasta dilihat dari garis keturunan laki-laki.

Seperti kasus ibuku.ia menjadi muallaf karena memutuskan menikah dengan bapakku yang beragama islam.awalnya memang agak berat untuk mendapatkan restu orang tua ibu.tapi itu tak lama.karena kebanyakan orang bali memang menghargai suatu perbedaan .

Dan,yah….itulah alasan mengapa aku tak pernah pergi ke bali sebelumnya.bukan Karena keluarga kami tak akur.tapi lebih-lebih menjaga aku agar tak berkenalan dengan orang bali.apalagi jatuh cinta dengan orang bali.bukan berarti orang tuaku beranggapan bahwa orang bali buruk lho ya.kalau boleh jujur orang bali itu banyak yang tampan dan cantik .sifatnya juga ramah-ramah tapi justru karena itulah mereka kuatir.

Mereka sangat takut bila aku akan terpikat dengan pesona pemuda bali.aku sempat tak terima sebenarnya dengan alasan yang agak tak masuk akal itu.hey…cinta itu tak pernah tahu dengan siapa akan bersemi pun tak sanggup untuk dipaksa atau dipisahkan.bila cinta telah dilabuhkan pada seseorang sudah jelas akan selalu tertambat padanya.

Lalu aku tahu yang mereka kuatirkan.menimbang bahwa bali adalah daerah yang mayoritas warganya beragama hindu.begitu juga para pemudanya.dan itu akan menjadi rumit bila aku menjalin hubungan dengan mereka.kenapa?padahal ibuku juga begitu bukan.

Ibuku lalu bercerita bahwa alasan mualafnya bukan karena hanya ingin menikah dengan bapak.lebih dari itu..itu semua berkaitan dengan kepercayaan masing-masing orang.sedari remaja ibuku memang sudah memiliki ketertarikan dengan islam dan  karena alasan itulah,ibu bisa berkenalan dengan bapak yang kemudian mengajarinya mengenal tentang islam.

Tak hanya itu,ibu juga bilang bahwa semua agama itu baik.tak ada agama yang mengajarkan keburukan bagi para pemeluknya. semuanya mengajarkan tentang kebaikan-kebaikan .yang buruk adalah mereka yang bertindak menyimpang dari ajaran agamanya dan yang paling utama tentu saja sifat saling menghargai dan menghormati agama masing-masing apapun agama yang dianutnya.tapi ,ibu menambahkan lagi.semua itu bergantung dengan hati dan keyakinan seseorang.kita tidak bisa memaksanya .

Tapi,kasus ibu jelas berbeda denganku.bila aku menikah dengan orang bali maka mau tak mau aku harus mengikutinya.karena memang sudah begitu adatnya.ibu tentu saja sangat mengargai perbedaan karena ia sendiri mengalaminya.tapi semua harus murni panggilan dari hati kau tak bisa memilih agama hanya karena ikut-ikut agama orang kau cintai.itu bukan suatu ketulusan tapi hanya sebuah jalan yang kau tempuh hanya untuk kekasihmu.

Ibuku tak mau aku seperti itu.meski jika suatu saat nanti kata ibu lagi.aku menemukan ketenangan dalam agama lain.mereka takkan melarangku.tapi itu harus benar-benar dari  hati nuranimu bukan karena cintamu pada seseorang.pun ketika aku berhubungan dengan seseorang yang berbeda agama.aku tak bisa memaksanya mengikutiku.

“woyy…bengong terus…sedang mikir apa …ha..?”Tanya mas adit yang tiba-tiba sudah berada disampingku.

“gak apa-apa kok mas” yang dijawab langsung mengernyitkan alisnya.

“jangan panggil aku mas terus nes…aneh kedengaranya”baru kali ini mas adit protes kemarun-kemarin juga tidak.

“iya bli…maaf”mas adit cengingiran aku panggil begitu.

“kenapasih mas”

“kok mas lagi…”

“haduh….iya bli…maaf…belum terbiasa”

“sini deh aku ajarin…nanti kalau ketemu kakek sama nenek…paggilnya kakiang sama niang aja….oke”

“lho…kok gitu”

“memang begitu adatnya disini nes…kamu harus beradaptasi….sudahlah..ayo” mas adit sudah menarikku.untuk menyapa kakiang dan niang…hah…anehnya aku memanggil seperti itu..dirumah ini selain keluaraga wa made..kakiang dan niang juga tinggal disini…sudah tua kasihan kalau tinggal sendiri.

Tadi malam sudah terlalu larut jadi tak sempat menemui mereka dulu.mereka pagi ini sudah berkumpul semua diruang tengah .aku sampai disaat mereka sedang menyiapkan sesajikah?/
“itu namanya mesaiban nes” mas adit memberitahuku.sebelum aku sempat bertanya itu apa.mesaiban merupakan yadnya yang paling sederhana sebagai realisasi panca tadnya yang dilaksanakan umat hindu dalam kehidupan sehari-hari.

Mesaiban biasanya dilakukan setelah selesai memasak  atau sebelum menikmati makanan.dan sebaiknya mesaiban dulu ,baru makan.tujuan mesaiban yaitu sebagai wujud syukur atas apa yang diberikan hyang widhi kepada kita.sebagaimana diketahui bahwa yadna sebagai sarana untuk menghubungkann diri dengan sang hyang widhi wasa untuk memperoleh kesucian jiwa.tidak saja kita menghubungkan diri dengan tuhan ,juga dengan manifestisi-Nya dan makhluk ciptaany termasuk alam semesta dan isinya.

Mesaiban biasanya dihaturkan menggunakandaun pisang yang diisi nasi,garam,dan lauk pauk yang disajikan sesuai dengan apa yang dimasak hari itu.mesaiban  biasanya diletakkan  dipintu keluar rumah atau pintu halamam,sumur atau tempat air,tempat masak atau kompor,dan juga tempat sembahyang.jadi tak usah heran bila kalian berkunjung ke bali .pasti akan melihat sesaji begitulah orang awam faham namanya.tersebar hampir disetiap tempat.

Mas adit menjelaskan detail sekali sampai bingung sendiri aku menampung semua infonya.yang bisa aku tangkap dari keterangan itu adalah..mesaiban merupakn ritual ibadah setiap hari yang kalau di islam kita mengenal sembahyang shalat lima waku.

the journeyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang