Siji

50 6 2
                                    

Selamat membaca! dan jangan lupa pencet tombol bintang untuk support penulis karna itu GRATISS!

♬♩♪♩ ♩♪♩♬

Hidup bahagia dunia akherat.
Santai,gembira ceria itu Sara. Hidupnya sederhana, ngga misqueen ngga kaya juga.
Dikelilingi banyak teman kampret dan keluarga yang humoris. Eh, harmonis maksudnya. Sarasya Putri Bintang nama lengkapnya. Tapi seringnya dipanggil messes seres,bangke emang.

Bersekolah di suatu SMA dimana orang ganteng ngga populer amat. Masih kalah populer tentunya sama anak cheerleader yang sekali main udah kayak member jeketi for ti eij, JKT 48 maksudnya.Meskipun dia tetap populer walaupun tidak ikut cheerleader.

Apa tadi? Orang ganteng ngga populer? Iya beneran sumpah. Sara sendiri juga bingung, dia sebagai pembaca wattpad yang setia sebenarnya mengharapkan bersekolah dimana ada cowok ganteng tajir badboy yang populer.Terus dia pacaran kan sama dia.Halu emang.

Nyatanya?!

dia bersekolah di SMA garuda yang dimana cogan cuma segelintir! Bahkan tidak sama sekali. Itu sih di pandangannya Sara, sebagai pecinta cogan sejati.Yang tiap malem kerjaannya cuma baca webtoon teriak-teriak gajelas.

Lanjut nih gaes,

Sara itu sebenarnya cantik plus manis buanget.Cuman sifat kamvret nya bikin orang pada gengsi mau bilang dia cantiq.

♬♩♪♩ ♩♪♩♬

Kringg!!
Alarm digital Sara berbunyi.Membuatnya melotot secara tiba-tiba. Mimpi menegangkannya yang sedang menyambung ekor harimau langsung ambyar seketika.

"Lah buset alarm bunyinya kenapa sama kek bel sekolah dah, eh btw..tadi harimau nya trus gapunya ekor gitu ya"
Sara merenggangkan tubuhnya sambil ngedumel gaje. Tiba-tiba saja pintu nya didobrak seseorang dari luar.

"UWOO!!APAAAN TUH!" Sara berteriak sambil membentuk mulutnya menjadi huruf O kan.

Dia kira Superman ternyata cuma abangnya.
Pintu nya lepas dari engsel dan jatuh begitu saja di lantai. Sara kembali menatap abangnya yang cuman nyengir lebar banget dengan muka begonya.
"Gue kira lo kenapa-napa sar,soalnya daritadi ngga kedengeran suara apa-apa,hehe..jadi gue dobrak deh"

"Yaiyalah kan gue tidur bambang!"

"Yaudah lu cepetan berangkat sekolah nih gue anterin"

Sara mengangguk kecil lantas beranjak pergi ke ruang konsernya. Eh, salah, kamar mandi. Ya, kebiasaan Sara kalo udah masuk kamar mandi ya gini. Kek seluruh dunia tu milik dia trus nyanyi nyanyi padahal suaranya aja udah kek kuda sariawan.

Adiknya, laskar, yang sedang makan pun terganggu.
"Woi ka Sara! Diem gausah nyanyi! Kuping ku budeg ni!" Seru Laskar dadi luar sambil terus menggedor pintu guna menyadarkan Sara.
"Iya iya!!" Sara menghentikan nyanyiannya dan buru-buru menyelesaikan mandinya.

"Anjir lo mandi apa benerin pipa? Ayo berangkat keburu telat" Abangnya, Astro segera menyangking tas dan menyambar kunci motor setelah keduanya pamit ke orangtua mereka yang sedang berada didalam kamar.

Sara pun mengikuti abangnya dan naik ke motor ninja milik abangnya itu.
"Eh lo ganti motor kek, kecil amat jok belakangnya" Keluh Sara sambil membetulkan posisi duduknya. Astro melirik Sara dari kaca spion. "Biar kalo mboncengin cewe jadi dapet feelnya sar" Jawab Astro membuat Sara ingin muntah saat itu juga.

Motor mereka melaju kencang.
"Bang, lo pake parfum banyak amat woi gue mual" Sara memijat pelipisnya ketika wangi maskulin parfum Gatsby menyeruak tertiup angin. "Heh ya jelas lah gue harus pake parfum, biar cewe cewe pada deket ma gue! Gue ni most wanted sar! Abang lo ni! Harusnya lo bangga punya abang cogan"
Sara melotot kan, tapi memang abangnya ini ganteng. "Jiahh, elo mah ganteng-ganteng bego!"

"Barusan lo ngakuin kalo gue ganteng nih Sar??"

Sara tidak menjawab dan memilih menatap ke jalanan.

♬♩♪♩ ♩♪♩♬

Akhirnya disini Sara sekarang, didepan gerbang sekolah SMA Garuda. Setelah pamit pada Astro ia segera melangkahkan kakinya menuju area sekolah.

Baru saja masuk sudah banyak sekali yang menyapa nya, Sara, gadis supel dengan aura kecantikkan nya bahkan membuat pak satpam juga ikut menyapa nya.
"Ehh,, neng geulis udah dateng nih?" Pak kendro selaku satpam sekolah menyapa nya dengan senyuman lebar.
"Yaiyalah bapak, lha ini kan saya udah dateng" Sara membalasnya dengan senyuman lebar pula. Lantas ia melanjutkan lagi langkahnya dan,, dua monyet datang menghampirinya.

"Eh, Salma dan Ninis, masih hidup aja kalian ya" Ucap Sara sambil merangkul pundak mereka. "Lah buktinya lu lihat kita disini, meses Seres!" Cerocos Salma tak Terima. Mereka bertiga, sahabat Sara yang selalu lengket kemanapun mereka pergi. Mewarnai masa putih abu abu dengan penuh keceriaan. Apa banget dah :v

"Yaudah yuk buruan masuk kelas keburu guru masuk" Ajak Ninis menarik tangan Salma dan Sara.
Keduanya mengangguk dan mengikuti Ninis ke ruang kelas 11 IPA 3.

Salma dan Ninis masuk kelas, tapi mana si Sara tadi?

"AKU DATANGG RAKYATKUUHH!! "

Seru Sara kencang diambang pintu kelas.Tangannya di rentangkan lebar. Namun tidak biasanya, kelas hening dan malah menatapnya kaget dan bingung.
Sara loading di tempat kan, otak nya masih lemot karna belom sarapan.
Sara menatap anak kelas satu persatu.

"Bukan kelas gue njir" Gumamnya kecil.
Ternyata ia memasuki ruang kelas adik kelas yang bersebelahan dengan kelasnya. Sontak saja Salma dan Ninis menarik tangan Sara dan menyeretnya ke kelas yang benar. Sementara kelas adik kelas tadi menertawakannya heboh.
"Elo!! Malu maluin aja kerjaan lo!" Salma menyubit lengan Sara keras. "Makanya! Lo pake mata yang bener woi itu kelas adek kelas!!" Ninis ikut memarahi.
Sara merengut, "salahin yang bikin sekolah woi masak kelas kita sebelahan sama adek kelas!"

♬♩♪♩ ♩♪♩♬

Sara manyun. Kepalanya diletakkan di meja namun tangannya masih mencoret-coret buku dengan abstrak.
"Napa lo sar? Masih malu gara-gara tadi? Oh ya kan lo ngga punya malu ya" Salma yang tadinya bertanya pada Sara menjawab sendiri pertanyaannya.

"Sal, lo pernah mikir ga sih, kenapa SMA kita gaada yang cakep dikit gitu cowonya"

Salma menaikkan alis dan memasang muka datar. "Serius lo, daritadi mikirin itu? Itu namanya TAKDIR SAR"
Sara tambah manyun kan. Mukanya udah kayak Bebek manyun, udah manyun di manyunin lagi apakah jadinya.
"Gue pengen pindah sekolah ke sekolah bang Astro.. Disana banyak bat cogan!" Keluh Sara. Ninis yang mendengar pun nimbrung. "Hehe,, jelas disana cakep-cakep sar, buktinya pacar gue sekolah disana, hehe"

Sara menatap ke seluruh penjuru kelas. Ke bagian anak cowok tentunya. Eh malah ada yang naik turunin alisnya sambil senyam-senyum. "Kenapa neng Sara?" Radit si cowok gaje menggodanya. Membuatnya ingin muntah disana tapi males ngepel.

"Hhah.. Yaudahlah, emang takdir gue yak" Sara bergumam.



Bersambung~

Mysterious YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang