Loro

39 3 0
                                    

Sara terbangun dari tidurnya yang nyenyak. Ia terbangun akibat suara bising dari sebelah kirinya.
Ternyata hanya Salma yang sedang bernyanyi.Emang kalo nyanyi suaranya udah kek giant.

Oh ya, Salma dan Ninis. Kedua teman absurd nya yang selama hampir 2 tahun ini menemaninya di dunia putih Abu-Abu. Salma adalah salah satu anggota cheerleader di sekolahnya. Maka dari itu Salma juga termasuk di deretan murid populer di SMA garuda.
Salma tuh bisa dibilang kembarannya Dilraba Dilmurat. Cantiknya minta ampun. Yang ngantri buanyak banget tuh orang. Tapi dia cuma nunggu jodohnya datang.

Cuman emang Sara ama Ninis gamau ngakuin kan biar orangnya ngga kepedean.

Sementara Ninis. Dia cewek super jail dan kampret. Udah taken sama cowok, dan orang kaya.Seru orangnya, humble dan enak banget diajak curhat.

"Apaan lo liatin gue kek gitu?" Salma melengos ketika melihat Sara sedang memelototinya. "Lagi nyantet elo biar nggak nyanyi lagi" Jawab Sara kesal.
"Jiah, sendirinya aja suara kek kodok gitu" Salma memutar bola mata nya dan kembali sibuk mencatat materi di papan tulis.

Sara menguap lebar. Sementara itu, seorang lelaki dari ujung kelas memperhatikannya sedari tadi. Dialah Roky, cowok blasteran Belanda-Indo yang menyukai Sara sejak lama. Udah dikode nggak peka-peka si Sara.

Kringg!! Bel istirahat berbunyi nyaring, membuat murid sekelas berdiri kompak dan menghambur ke kantin.

"Anjir lo liat tuh,kelas pada buru-buru ke kantin udah kek laron ketemu lampu, awokawok" Timpal Sara menunjuk teman-teman sekelasnya. "Yee lo juga kelas ini kalik" Ujar Ninis tak terima.

♬♩♪♩ ♩♪♩♬

Sara duduk di kursi kantin. Menatap orang berlalu lalang.Perutnya sudah keroncongan daritadi dan ia masih setia menunggu Salma yang sedang memesan soto ayam.

"Hei sar! Sendirian aja lo!" Sapa Radit. Anak kelas sebelah yang hobi nya cuma ngajak bacot. Dia dibilang sendirian padahal juga disampingnya ada Ninis yang sedang menopang dagu."woi lu kira gue setan ga keliatan?" Ninis melengos. Kenapa hidupnya penuh dengan penistaan.
Radit hanya menggaruk rambutnya gaje. Dengan muka jokernya yang sok ngga ngapa-ngapain.
"Sara.. Lo mau nggak, gue anter pulang nanti?" Ajak Radit sambil tersenyum sumringah.

Sara melirik cowok di sebelahnya itu.
"Apaan sih? Kagak kagak! Gue pulang sama abang gue" Balas sara cepat. Membuat Radit cemberut dan beranjak pergi.
"Dih lo ya sar, dideketin cowok mulu, tinggal pilih satu apa susahnya" Ninis menatap lekat sahabat disampingnya itu. Cantik memang. Bulu matanya lentik dan kulitnya bening.
Sara yang merasa dirinya diperhatikan langsung menangkap tatapan itu dari Ninis. "Eh apaan lo lihat-lihat? Ntar naksir lo"

"Apaan orang gue udah punya pacar! Emang elo? " Kata-kata Ninis tadi menusuk hati Sara. "Hadeuh.. Apaan sih lo ngejek gue mulu, mending gue pacaran sama abang gue kalo gitu" Ucap canda Sara.
Ninis terbahak-bahak mendengarnya. "Awas aja ya lo ntar beneran brother complex"

Sara menatap Ninis datar. Sementara Salma sudah datang bagai pahlawan dengan membawa dua mangkuk soto ayam untuk Sara dan dirinya sendiri. Dan Ninis sudah membeli bakso sejak tadi.

♬♩♪♩ ♩♪♩♬

D

isini lah mereka bertiga sekarang. Di depan loker-loker guna mengambil buku pelajaran mereka yang memang sengaja ditinggal di sana.

"Eh tapi emang ya, gue pengen cari pacar diluar sekolah aja dah daripada disini kek gaada kehidupan cogan gitu" Salma mengerutkan kening dan membetulkan poninya.
Dikira sekolah webtoon apa.
Sara mengangguk mengiyakan. Ia menutup lokernya dan menunggu Ninis beberes loker. Alhasil mereka nggosip didepan loker.

Saat mereka sedang asyik mengobrol, mata tajam Ninis menangkap seorang lelaki yang tampan berjalan kearah mereka. Seragam mereka sama dan sepertinya ia anak SMA garuda. Sontak saja Ninis melotot dan menepuk pundak Sara.

"I

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"I.. Itu! Ituu!! Sar! Sar! Itu!!" Ninis dengan cepat menepuk pundak Sara berkali-kali. Matanya tak beranjak kearah seorang lelaki yang berjalan santai namun pandangannya tertuju pada handphone nya.
Sara bingung kan sambil terus ngobrol aja sama Salma. "Apaan sih Nis, lo kayak lihat cogan aja dah"

"EMANG WOI! LU LIHAT TU!! " Ninis meninggikan nada bicaranya.

"Ooh.. Emang..---HAH? MANA? MANA WOI?!" Sara yang baru sadar akan perkataan Ninis langsung menoleh kanan kiri dengan cepat kan kaya lagi nyari hantu gitu.
Sebel akan Sara yang malah nolah-noleh gajelas, Ninis memegang kepala Sara dan menengokkannya ke arah lelaki tadi.

Sara langsung terdiam.

Gila itu ganteng banget kea cogan webtoon. Batin Sara.

"Kejar Sar!"

Sara langsung mengambil ancang-ancang dan berlari mengejar lelaki tersebut. Karna lelaki itu malah tadi berbelok kearah tangga naik ke arah kelas 12.
"Kak!" Sara berhasil menemui lelaki itu dan menepuk pundaknya.

Lelaki itu berhenti. Melirik sedikit melewati ujung matanya ke arah Sara dibelakangnya. Alisnya naik satu. Seolah bertanya "ada apa?"

"E...itu..itu..apa tadi, eh," Sara salting di tempat. Malah latahnya kambuh di depan cogan kan. Bikin malu emang.

Untung saja cowok itu tetap menunggu Sara menyelesaikan kata-kata nya.

"Namanya siapa kak?" Sara tersenyum kecil kan, gugup. Tangannya terus saja bergetar hebat karna menatap wajah lelaki itu yang gantengnya muinta ampunn.
Cowok itu tetap bergeming di tempat. Ia menghembuskan nafas pelan. Namun Sara masih bisa mendengarnya.
"Jangan ikutin gue" Kata cowok itu sambil berjalan menaiki tangga.

Sara bingung kan sambil mikir. Tadi dia naik kesana berarti kelas 12 kan ya.
Sara masih mikir nih, sambil kedipin mata.
"Lah namanya aneh banget?"

"Woi kak! Nama kakak 'jangan ikutin gue?' "

Otomatis Salma dan Ninis keluar dari tempat persembunyian dan menarik Sara cepat. "Ih! Jangan naik! Kakaknya ngeri"
"Loh ada kalian ternyata?" Sara merapikan bajunya.

"Eh tadi tapi emang ganteng banget tuh kakak, gue ga pernah lihat?kayanya?" Salma memulai pembicaraan.
Sara membayangkan wajah kakak kelas tadi. Ganteng banget asli.
"Iya ganteng ga sih tapi kok namanya aneh banget ya" Ujar sara menggaruk tengkuknya bingung.Berhasil membuat mereka berdua melotot dan memijat pelipis mereka.

"Haduhh Sara cantiq, tapi bego, kapan kakak nya nyebutin namanya dah! "

"Hehe, canda gaes, sante dong, nge gas mulu ga abis apa gas nya?" Sara terkekeh kecil.

Bersambung!!

♬♩♪♩ ♩♪♩♬

Jangan lupa komen gaess, follow trs ya cerita nya! Support penulis dengan cara menekan tombol bintang!!
Tengkyu~~

Mysterious YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang