"Dia kenapa naik ke kelas 12?"
"Dia tau aku seangkatan sama dia berarti dia kenal aku?"
"Dia kemaren dengerin aku nyanyi yah?"
"Kenapa dia selalu sendirian? Ga punya temen apa gimana?"
"DAN KENAPA DIA GANTENG WOI?!?!?"
Pertanyaan yang terakhir gausah digubris. Dan semua pertanyaan konyol itu berputar-putar di isi kepala Sara. Dari maghrib tadi hingga pukul 9 malam sekarang ini, dan dia masih sibuk mencari tahu. Andai saja, andai saja dia tau username ig nya, seenggaknya bisa lah, stalker in dikit.
"Walah pe'ak.. Kenapa kemaren gue ga tanya itu ya?" Sara menoyor sendiri kepalanya.
"Cerita gue udah kaya drama Korea belom ya"
Bahkan semesta pun udah kesel liat salah satu penghuninya bernama Sara yang ga berhenti-berhenti mikirin itu. Mimpi memang bagus, tapi jangan keenakan. Malu Njai.
Ting!
Satu notifikasi chat dari ayahnya.Ayah : nak, kamu udah belajar belom? Inget bentar lagi UTS!
Sara melotot ampe pegel. Baru ingat dia bahwa minggu depan ada UTS.Haduh gimana ini? Bahkan nilainya slalu jebol. Apalagi matematika.
"Emang ya otak gue tidak diciptakan untuk MTK"
Sara: belom yah, baru lupa hehe
Ayah : baru inget maksud kamu :/
Sara: ahiya itu.
Sara memeluk bukunya sangat erat. Bukan karna sayang, cinta ato apa. Cuman pengen bukunya hancur sesak napas. "Rasain kao! Rasain!"
♬♩♪♩ ♩♪♩♬
"Sara, lo disuruh ke ruang guru sama pak Wijaya" Ujar ketua kelas seusai bel istirahat. "Gimana? Katakan gimana caranya,ketua kelas?" Sara malah mendekatkan wajahnya mengancam.
"Ca-cara apaan woi?!" Ketua kelas tampak bingung sekaligus kaget."Ya gimana caranya gue masuk ke HP say"
"Goblok,bukan ruangguru aplikasi!!"
Sara nyengir lebar.Gingsulnya tampak terlihat.Ketua kelas yang bernama zidan itu hanya menggelengkan kepalanya dan menunjuk kearah keluar kelas. "Sana buruan ke ruang guru!"
"Otewe!"Sara melangkahkan kakinya lebar-lebar di perjalanannya menuju ruang guru. Semangatnya membara untuk bertemu pak Wijaya.Menjahili Pak Wijaya salah satu hobinya.
Sesampainya dia didepan ruangan bertuliskan 'ruang guru' dengan pintu sedikit terbuka, Sara mengintip.
"Bagus, cuma ada Pak Wijaya sendirian disana heuheuheu"Kalo kalian berpikir Sara bakal nggodain pak Wijaya atau "tanda kutip"
Kalian salah."Satu.. Dua.. Tiga.. "
"DUARRRR!!!!" Sara berteriak.
Sara membuka pintu dengan cepat dan mengagetkan pak Wijaya yang sedang minum secangkir kopi.
"Yawloh!!" Ternyata kopi tersebut menumpahi berkas dihadapan Pak Wijaya.
"Hehe" Sara nyengir sambil ketawa awkward. Pak Wijaya jelas jelas melotot mau siap siap ceramah tiga jam.
"Saraaa!! Kamuu terus yang jailin saya! Sini kamu!"Pak Wijaya memijat pelipisnya sambil mengangkat kertas yang tadi terkena kopi.Ia mengibaskan kertasnya.
"Kamu saya hukum harus keringkan semua kertas ini!"
"Gi-gimana caranya Pak??" Sara mengangkat alisnya. Duh, kalau begitu nggak sempat ke kantin dong?.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mysterious You
Teen FictionUntuk pertama kalinya Sara melihatnya disekolah! Kenapa cowok itu begitu tertutup? Apa dia tidak punya teman? Dia satu-satunya cowok ganteng yang ada disekolah!! Jangan sampai dia diperebutkan kaum hawa sebelum gue memilikinya! Baca aja sendiri 𓃗