Lyan adalah wanita yang baru berusia 17 tahun dia di paksa menikah oleh sang ayah , karna perjanjian perjodohan dengan anak dari almarhum temannya yang berusia 21 tahun dan dia adalah seorang CEO muda pemimpin Leonard Group yang berwajah tampan na...
OH IYA GUYS MAKASIH BANGAT YA AKU UCAPIN BUAT KALIAN PARA PEMBACA HEHEH
LANGSUNG CUS AJA YA
>
>
>
03.00 WIB.......
Aku terbangun dari tidurku aku membuka kain bali yang menutupi wajahku dan semua badanku terasa sangat sakit akibat terlalu banyak duduk , lalu aku sedikit me ngulet karena pegal aku menatap jendela mobil dimana langit masih gelap dan jalanan yang sepi aku melihat seseorang disebelah ku yang terlihat pulas dengan mata terpejam dan sepertinya ia sangat lelah entah apa yang ia lakukan seharian ini . Aku mulai bosan karena hanya diam lalu aku mengambil tasku yang ku sangkutan di sandaran jok mobil di depanku dan aku mulai merogoh tasku dan mencari benda kotak yang membuatku terkadang lupa akan dunia.
Aku mulai panik karena handphoneku tidak ada aku mencarinya terus ke kantong sisi tas dan selipan mobil membuat seseorang di sampingku terusik tidurnya lalu ia melihat tingkahku yang membuatnya kesal dan mengeluarkan suara bariton yang serak akibat baru bangun tidur.
"kenapa?"
"hmm?" aku masih berusaha mencarinya
"apa yang kau cari"
"sesuatu"
"yasudah " lalu ia kembali memejamkan matanya sayup
"pak lihat handphone saya ?" ucapku ke pada supir
"ah nggak non "
"umm dimana ya " aku menggaruk kepalaku yang tidak gatal
"kan sudah ku lempar ke jalan tadi"
"APA" aku melotot kaget dan menatapnya tajam
"hmm....kan tadi kamu menyaksikannya sendiri"
"ummm........oh iya huft" aku mengerucutkan bibirku
"kenapa?"
"hah?" ucapku lirih
"iya kenapa mencarinya?" pria ini masih memejamkan matanya
"tidak hanya bosan" lalu aku kembali menatap keluar jendela mobil
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dan kami telah sampai ke kota yang selama ini menjadi tempat kediaman lelaki di sampingku dan juga keluargaku. Aku hanya menatap jalanan dengan wajah datar karena rasa bosan ini terus tumbuh menggebu-gebu, Akhhh aku benci diposisi seperti ini padahal aku hampir setiap hari sendiri kalau di rumah, dan hal ini membuatku merindukan rumah .
"bosan hmm?" aku menengok kearahnya
"sedikit" aku mengangkat bibirku membentuk senyum
"khmm" pria itu mengeluarkan benda kotak canggih berwarna hitam miliknya dari dalam saku celananya , lalu aku menatapnya bingung dan di menawarkannya padaku untuk meminjamnya dan aku masih setia dengan tatapan bingung.
