4. Misi Wendy

2.1K 331 31
                                    

Hari ini hari kedua Wendy

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari ini hari kedua Wendy. Perasaannya sudah tidak segugup kemarin karena Wendy sudah beradaptasi dengan semua sikap Chanyeol.

Wendy memutuskan untuk pulang 3 hari sekali karena sungguh melelahkan ketika ia harus pulang pergi dari rumahnya ke rumah Chanyeol. Belum lagi kalau dia harus pergi ke kampus untuk bimbingan atau sekedar ke perpustakaan. Rasanya nyawa Wendy hanya ia habiskan di jalan saja.

Wendy sampai ke depan pintu kamar Chanyeol. Ia mengetuk kecil pintu itu.

"Chanyeol! Aku datang."

Tanpa meminta persetujuan Chanyeol, Wendy membuka pintu kamar itu dan melangkah masuk.

Wendy sedikit terkejut melihat Chanyeol yang meringkuk di pojok ruangan.

"Hey, apa yang kau lakukan? Apa tidak dingin duduk di lantai?" tanya Wendy pada Chanyeol. Kini Wendy berjongkok di depan Chanyeol sambil menyolek-nyolek tangan Chanyeol dengan telunjuknya.

Chanyeol mengangkat wajahnya dan menatap Wendy. Wendy terkesiap. Ini pertama kalinya ia benar-benar berhadapan dengan wajah Chanyeol.

"Jangan duduk di lantai." larang Wendy mencoba mengajak Chanyeol duduk di pinggir kasur.

Awalnya Chanyeol tidak bereaksi, tetapi dengan jurus merajuk Wendy akhirnya Chanyeol menurutinya.

"Hey, kau sedang memikirkan apa? Lihat kerutan di dahimu." tanya Wendy sekali lagi, tapi tidak ada jawaban juga dari pria itu. Seperti biasa, pikiran pria itu entah pergi kemana. Hanya raganya saja yang ada di sini.

Sabar Wendy, batinnya dalam hati.

"Yeol, sudah berapa hari kau tidak mencukur kumismu. Lihat itu sudah bertambah panjang." tunjuk Wendy pada wajah Chanyeol.

"Kudengar dari ibumu, kau tidak akan mencukurnya kalau bukan tante yang mencukurnya. Itu karena kau malas kan? Ckckck." kata Wendy.

"Itu hanya menutupi wajah tampanmu tau."

"Lebih baik kau ikut aku." kata Wendy sambil menarik tangan Chanyeol dan membuatnya berdiri.

"Wah tinggi sekali. Aku bahkan hanya sepundakmu." kata Wendy setelah melihat perbedaan tinggi mereka.

Wendy menarik Chanyeol untuk duduk di depan meja rias di kamar pria itu.

"Aku sedang berbaik hati kali ini, jadi aku akan memperbaiki penampilanmu yang seperti ini."

Ya, bisa dibilang keadaan Chanyeol berantakan. Kumis dan janggut tipis sudah mulai menutupi area dagunya dan rambutnya pun acak-acakan. Kulit wajahnya kusam karena tidak terawat.

"Selamat datang di Wendy's Salon, tuan Chanyeol." ucap Wendy dengan sumringah. Chanyeol masih dalam mode acuhnya. Ia tidak menolak atau menerima.

"Nah sekarang mari kita cukur rambut-rambut tajam di dagumu ini. Astaga kau punya kulit yang bagus. Woahhh... Skincare apa yang kau pakai? Aku benar-benar iri." oceh Wendy.

Depression [Wendy X Chanyeol]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang